4 Mobil Toyota Produksi Indonesia Paling Laris di Luar Negeri
4 Mobil Toyota Produksi Indonesia Paling Laris di Luar Negeri
A
A
A
JAKARTA - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengemukakan dari sejumlah kendaraan yang diproduksi di Tanah Air terdapat empat model mobil yang paling laris diekspor ke luar negeri. Kendaraan tersebut adalah Fortuner, Vios, Avanza, dan Innova.
Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono mengatakan, pada awal tahun ini terjadi kenaikan ekspor sebesar 30% dibandingkan tahun lalu. Namun, hal itu hanya bersifat situasional.
"Terkait kenaikan ekspor pada April sebesar 30% itu hanya situsional market. Di mana pada kuartal pertama Januari-Maret 2017 biasanya ekspor tinggi. Tapi, nanti di-balance bulan-bulan berikutnya. Jadi tetap target kita sebesar 10% dibanding tahun lalu," ujarnya, saat berbincang dengan media di Suasana Restaurant, Jakarta.
Warih mengungkapkan, ekpsor paling tinggi adalah ke wilayah Asia Pasifik. "Filipina dan Vietnam yang paling besar. Sementara untuk pasar Timur Tengah masih stagnan. Jenis kendaraan terbesar gasoline (bensin)," katanya.
Dia memandang beberapa negara Asia Tenggara memiliki pasar potensial. "Ekspor yang growth sekarang Asia. Negara-negara seperti Myanmar, Loas merupakan negara yang potensial market, plus midle east walaupun stagnan," tegasnya.
Warih menyebutkan, model kendaraan yang paling laris di ekspor adalah Fortuner, Vios, Avanza dan Innova.
Seperti diketahui, TMMIN mencatatkan pertumbuhan ekspor dalam bentuk completely built up (CBU) pada kuartal pertama sebanyak 49.300 unit, naik dari periode yang sama tahun lalu 34.700 unit.
Di mana ekspor Toyota Fortuner naik dari 5.700 unit menjadi 16.600 unit dengan pasar terbesar adalah negara di kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Amerika Latin. Innova tercatat mengalami pertumbuhan ekspor signifikan dari 1.900 menjadi 3.500 unit. Ekspor sedan Vios relatif stabil yaitu 7.900 unit. Sementara Sienta sebagai pendatang baru sebesar 2.200 unit.
Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono mengatakan, pada awal tahun ini terjadi kenaikan ekspor sebesar 30% dibandingkan tahun lalu. Namun, hal itu hanya bersifat situasional.
"Terkait kenaikan ekspor pada April sebesar 30% itu hanya situsional market. Di mana pada kuartal pertama Januari-Maret 2017 biasanya ekspor tinggi. Tapi, nanti di-balance bulan-bulan berikutnya. Jadi tetap target kita sebesar 10% dibanding tahun lalu," ujarnya, saat berbincang dengan media di Suasana Restaurant, Jakarta.
Warih mengungkapkan, ekpsor paling tinggi adalah ke wilayah Asia Pasifik. "Filipina dan Vietnam yang paling besar. Sementara untuk pasar Timur Tengah masih stagnan. Jenis kendaraan terbesar gasoline (bensin)," katanya.
Dia memandang beberapa negara Asia Tenggara memiliki pasar potensial. "Ekspor yang growth sekarang Asia. Negara-negara seperti Myanmar, Loas merupakan negara yang potensial market, plus midle east walaupun stagnan," tegasnya.
Warih menyebutkan, model kendaraan yang paling laris di ekspor adalah Fortuner, Vios, Avanza dan Innova.
Seperti diketahui, TMMIN mencatatkan pertumbuhan ekspor dalam bentuk completely built up (CBU) pada kuartal pertama sebanyak 49.300 unit, naik dari periode yang sama tahun lalu 34.700 unit.
Di mana ekspor Toyota Fortuner naik dari 5.700 unit menjadi 16.600 unit dengan pasar terbesar adalah negara di kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Amerika Latin. Innova tercatat mengalami pertumbuhan ekspor signifikan dari 1.900 menjadi 3.500 unit. Ekspor sedan Vios relatif stabil yaitu 7.900 unit. Sementara Sienta sebagai pendatang baru sebesar 2.200 unit.
(dmd)
Explore More