Mirip Toyota Camry, Sedan Daihatsu Altis Dilepas
A
A
A
TOKYO - Daihatsu telah resmi memperkenalkan sedan mewah Altis yang sangat mirip dengan Toyota Camry versi Asia-Pacific. Pembedanya Kalau Camry di Indonesia dijual seharga Rp500 jutaan, Daihatsu Altis Rp400 juta.
Seperti dilansir dari Carscops, sejak tahun 2000 Daihatsu menjual sedan Camry yang kemudian diganti namanya. Tentunya ini bukan hal aneh. Jangankan pabrikan automotif yang satu grup, kerja sama produk antara perusahaan yang berbeda payung pun bisa saja terjadi. Contohnya di Indonesia , Mitsubishi pernah memasarkan Maven yang aslinya adalah Suzuki APV dan Mazda memasarkan VX-1, kembaran dari Suzuki Ertiga.
Daihatsu sendiri kini sepenuhnya sudah dikuasai Toyota. Sehingga penjualan produk dengan basis dan model yang sama bukan hal aneh.
Namun Daihatsu Altis hanya dijual di Jepang. Variannya pun hanya satu yakni G, bermesin 2,5 liter yang dipadukan dengan motor listrik (hybrid). Sistem penggeraknya dua roda.
Mobil premium tersebut dipasarkan dengan harga 3.449.200 yen atau sekira Rp340 juta. Toyota Camry G pun dijual denan harga serupa. Namun Daihatsu Altis atau tipe G bukanlah mobil termurah. Toyota masih menawarkan Camry dengan harga di bawahnya yakni tipe X yang dibanderol 3.294.000 yen.
Dengan dibantu Daihatsu, Toyota berharap bisa menjual 2.400 unit Camry termasuk Daihatsu Altis setiap bulan di Jepang. Namun angka itu masih jauh di bawah realisasi penjualan Camry di Amerika Serikat yang mencapai 30 ribu unit per bulan.
Kerja sama antara Toyota dan Daihatsu juga terjadi di Indonesia. Empat model kendaraan yang dibuat melalui kerja sama kedua perusahaan tersebut sudah dinikmati pasar, yakni Xenia-Avanza, Terios-Rush, Agya-Ayla, serta yang terbaru Sigra-Calya. Selain itu, Daihatsu juga memasarkan Gran Max hasil produksi Indonesia di Jepang. Namun badge sudah diganti dengan Toyota Town Ace dan Lite Ace.
Seperti dilansir dari Carscops, sejak tahun 2000 Daihatsu menjual sedan Camry yang kemudian diganti namanya. Tentunya ini bukan hal aneh. Jangankan pabrikan automotif yang satu grup, kerja sama produk antara perusahaan yang berbeda payung pun bisa saja terjadi. Contohnya di Indonesia , Mitsubishi pernah memasarkan Maven yang aslinya adalah Suzuki APV dan Mazda memasarkan VX-1, kembaran dari Suzuki Ertiga.
Daihatsu sendiri kini sepenuhnya sudah dikuasai Toyota. Sehingga penjualan produk dengan basis dan model yang sama bukan hal aneh.
Namun Daihatsu Altis hanya dijual di Jepang. Variannya pun hanya satu yakni G, bermesin 2,5 liter yang dipadukan dengan motor listrik (hybrid). Sistem penggeraknya dua roda.
Mobil premium tersebut dipasarkan dengan harga 3.449.200 yen atau sekira Rp340 juta. Toyota Camry G pun dijual denan harga serupa. Namun Daihatsu Altis atau tipe G bukanlah mobil termurah. Toyota masih menawarkan Camry dengan harga di bawahnya yakni tipe X yang dibanderol 3.294.000 yen.
Dengan dibantu Daihatsu, Toyota berharap bisa menjual 2.400 unit Camry termasuk Daihatsu Altis setiap bulan di Jepang. Namun angka itu masih jauh di bawah realisasi penjualan Camry di Amerika Serikat yang mencapai 30 ribu unit per bulan.
Kerja sama antara Toyota dan Daihatsu juga terjadi di Indonesia. Empat model kendaraan yang dibuat melalui kerja sama kedua perusahaan tersebut sudah dinikmati pasar, yakni Xenia-Avanza, Terios-Rush, Agya-Ayla, serta yang terbaru Sigra-Calya. Selain itu, Daihatsu juga memasarkan Gran Max hasil produksi Indonesia di Jepang. Namun badge sudah diganti dengan Toyota Town Ace dan Lite Ace.
(wbs)