Yamaha Resmi Beri Perlawanan Teknologi Honda PCX Hybrid
A
A
A
BANGKOK - Honda PCX 150 Hybrid tak akan bisa bernapas lega, pasalnya usai mengenalkan e-Vino kini Yamaha resmi menghadirkan Grand Hybrid dengan teknologi listrik canggih. Pada akhir pekan di Thailand, motor ini secara resmi diluncurkan dengan nama Grand Filano Hybrid di pasar Thailand, secara resmi menjadi sepeda motor komersial kedua di dunia yang dilengkapi dengan teknologi hibrida.
Seperti dilansir dari Xedoisong, Rabu (18/7/2018), dalam hal desain keseluruhan, Grand Filano Hybrid mempertahankan "kemegahan" aslinya dari Grand Filano / Grande. Namun, garis dan panel bodi telah sepenuhnya didesain ulang, terinspirasi oleh konsep Glorious yang memulai debutnya di Vietnam Motor Show 2016.
Poin yang paling dikenal dari Grand Filano adalah Lampu baru, di mana headlamp memiliki desain yang sama seperti berlian. Fase dan lampu latar telah ditingkatkan ke LED yang trendi.
Sebagai model untuk wanita, Grand Filano Hybrid masih memiliki ukuran dan berat yang relatif kecil. Lebih khusus lagi, mobil ini memiliki panjang 1.820mm, lebar 685mm, tinggi 1.150mm, poros dasar 1.280mm dan tinggi sadel 790mm. Bobot basah versi baru ini hanya 102kg dalam konfigurasi "opsi lengkap".
Sebelumnya, Yamaha Indonesia memperkenalkan e-Vino pada bulan November 2017 lalu. President Director & CEO PT YIMM, Minoru Morimoto mengatakan secara tampilan, E-Vino mengusung model skuter dengan desain retro yang sekilas sangat mirip dengan skuter matik Fino, yang juga dibuat oleh Yamaha.
" Motor ini akan terys diujicoba dan terus kita teliti, apakan teknologi motor listrik bisa diterima masyarakat Indonesia. Namun secara produk Yamaha siap untuk memasarkan di Indonesia, kita tinggal menunggu kesiapan insfrastruktur di Indonesia," tutur Minoru Morimoto di Jakarta.
Karena mengadopsi konsep bentuk dan desain Vino, maka sepeda listrik ini juga dibekali dengan bagasi berkapasitas cukup luas, yaitu sekitar 10 liter. Di samping itu, pabrikan juga telah menyediakan tiga mode berkendara yang disesuaikan dengan kebutuhan pengendara.
Jika pengendara ingin bersantai, bisa menggunakan mode Standar, sedangkan jika ingin sedikit kecepatan, bisa menggantinya ke mode Power. Sementara, mode Boost digunakan ketika melewati jalur yang kurang mulus, termasuk tanjakan.
Untuk sektor jantung pacu, Yamaha membekali E-Vino dengan motor listrik arus DC. Sementara sumber tenaga, dipasok oleh baterai Lithium Ion berdaya 50 Volt. Dengan modal tersebut, skuter ini diklaim mampu mencapai kecepatan maksimal 44 km per jam dengan jarak tempuh sekitar 33 km. Sementara untuk mengisi ulang baterai, dibutuhkan waktu sekitar tiga hingga tiga jam.
Kelebihan lainnya Yamaha E-Vino adalah bobotnya yang sangat ringan, yaitu hanya 66 kg. Dengan kondisi ini, akselerasi E-Vino memang sangat bisa diandalkan untuk menembus kemacetan jalanan perkotaan.
Di Jepang, Yamaha membanderol E-Vino di kisaran harga 219.000 Yen atau setara Rp24 jutaan. Sayangnya, motor listrik ini hingga sekarang belum juga dijual untuk pasar Indonesia.
Seperti dilansir dari Xedoisong, Rabu (18/7/2018), dalam hal desain keseluruhan, Grand Filano Hybrid mempertahankan "kemegahan" aslinya dari Grand Filano / Grande. Namun, garis dan panel bodi telah sepenuhnya didesain ulang, terinspirasi oleh konsep Glorious yang memulai debutnya di Vietnam Motor Show 2016.
Poin yang paling dikenal dari Grand Filano adalah Lampu baru, di mana headlamp memiliki desain yang sama seperti berlian. Fase dan lampu latar telah ditingkatkan ke LED yang trendi.
Sebagai model untuk wanita, Grand Filano Hybrid masih memiliki ukuran dan berat yang relatif kecil. Lebih khusus lagi, mobil ini memiliki panjang 1.820mm, lebar 685mm, tinggi 1.150mm, poros dasar 1.280mm dan tinggi sadel 790mm. Bobot basah versi baru ini hanya 102kg dalam konfigurasi "opsi lengkap".
Sebelumnya, Yamaha Indonesia memperkenalkan e-Vino pada bulan November 2017 lalu. President Director & CEO PT YIMM, Minoru Morimoto mengatakan secara tampilan, E-Vino mengusung model skuter dengan desain retro yang sekilas sangat mirip dengan skuter matik Fino, yang juga dibuat oleh Yamaha.
" Motor ini akan terys diujicoba dan terus kita teliti, apakan teknologi motor listrik bisa diterima masyarakat Indonesia. Namun secara produk Yamaha siap untuk memasarkan di Indonesia, kita tinggal menunggu kesiapan insfrastruktur di Indonesia," tutur Minoru Morimoto di Jakarta.
Karena mengadopsi konsep bentuk dan desain Vino, maka sepeda listrik ini juga dibekali dengan bagasi berkapasitas cukup luas, yaitu sekitar 10 liter. Di samping itu, pabrikan juga telah menyediakan tiga mode berkendara yang disesuaikan dengan kebutuhan pengendara.
Jika pengendara ingin bersantai, bisa menggunakan mode Standar, sedangkan jika ingin sedikit kecepatan, bisa menggantinya ke mode Power. Sementara, mode Boost digunakan ketika melewati jalur yang kurang mulus, termasuk tanjakan.
Untuk sektor jantung pacu, Yamaha membekali E-Vino dengan motor listrik arus DC. Sementara sumber tenaga, dipasok oleh baterai Lithium Ion berdaya 50 Volt. Dengan modal tersebut, skuter ini diklaim mampu mencapai kecepatan maksimal 44 km per jam dengan jarak tempuh sekitar 33 km. Sementara untuk mengisi ulang baterai, dibutuhkan waktu sekitar tiga hingga tiga jam.
Kelebihan lainnya Yamaha E-Vino adalah bobotnya yang sangat ringan, yaitu hanya 66 kg. Dengan kondisi ini, akselerasi E-Vino memang sangat bisa diandalkan untuk menembus kemacetan jalanan perkotaan.
Di Jepang, Yamaha membanderol E-Vino di kisaran harga 219.000 Yen atau setara Rp24 jutaan. Sayangnya, motor listrik ini hingga sekarang belum juga dijual untuk pasar Indonesia.
(wbs)