Melawan Stereotip Mobil Listrik

Senin, 06 Agustus 2018 - 11:54 WIB
Melawan Stereotip Mobil...
Melawan Stereotip Mobil Listrik
A A A
MOBIL listrik BMW i8 Roadster tampil di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018. Inilah mobil listrik yang tidak hanya memiliki tampilan futuristik, tetapi juga seksi. Apa saja keunggulannya?

Mobil-mobil listrik selama ini hanya dikenal lewat aspek fungsionalnya; berapa jarak jelajah kemampuan baterainya dan berapa lama mengisi baterai. Orang terkadang suka melupakan soal desain. Di pasaran pun muncul stereotip kalau mobil listrik itu mobil jelek, tidak bisa menjadi mobil cantik. Stereotip inilah yang kini berupaya ditepis BMW lewat sub brand ‘i’.

Salah satu mobil keluarga BMW i yang melawan stereotip mobil listrik itu adalah BMW i8. Pada i8, BMW tidak hanya menambahkan motor listrik di rodanya, tetapi juga aspek emosional pada desain. Hasilnya, sebuah mobil elektrifikasi yang cantik, BMW i8 Roadster. Pada GIIAS 2016, Indonesia beruntung bisa melihat langsung BMW i8 atap tertutup.

Dua tahun berselang, kini BMW Group Indonesia membawa versi yang atapnya bisa dibuka-tutup atau roadster. “Dengan roadster , mobil menjadi lebih emosional, membuka kendaraan dan memproduksinya,” ujar Kepala BMW I Robert Irlinger.

Mobil yang ditampilkan di GIIAS 2018 memang tampil mencolok sejak pertama kali diluncurkan pada Kamis (2/8) lalu. Warna tembaga atau copper membuat mobil ini sangat kontras dengan warna-warna standar lainnya. Belum lagi, tampilan atapnya yang bisa dibuka membuatnya terlihat lebih seksi ketimbang mobilmobil listrik yang ada di GIIAS 2018. Saat atap dibuka, soft-top BMW i8 Roadster melipat seluruhnya ke ujung belakang kendaraan.

Mekanisme unik memungkinkan softtop terlipat dengan tegak lurus sehingga menghemat penggunaan ruang dan menciptakan sekitar 100 liter ruang penyimpanan tambahan di belakang kursi. Cara membuka dan menutup atap ini sangat mudah. Pengemudi tinggal menekan tombol dan selama 15 detik atap bisa terbuka atau tertutup. Saat atap terbuka, jendela belakang naik sekitar 30 mm untuk menghalau angin dan menambah kenyamanan pengguna.

“Roadster progresif ini ditujukan untuk penggemar fanatik automotif, terutama sports car dan mereka yang tidak ragu mencoba hal baru. GIIAS 2018 adalah ajang yang sempurna bagi BMW untuk menawarkan kendaraan ikonik ini bersama 19 model kendaraan terbaru dari BMW,” kata Ramesh Divyanathan, President Director BMW Group Indonesia.

BMW memang memasukkan mobil ini bukan sebagai mobil listrik murni karena masih bisa digerakkan dengan pembakaran internal. Istilahnya, mobil ini jenisnya adalah plug-in hybrid. BMW i8 Roadster dapat digerakkan dengan listrik murni dari posisi diam hingga kecepatan 105 km/jam. Ini lebih baik dari model sebelumnya, BMW i8, yang hanya mencapai 70 km/jam.

Mesin pembakaran hanya akan digunakan pada kecepatan tinggi. Dengan menekan tombol eDrive, memungkinkan kendaraan berakselerasi hingga 120 km/jam dengan listrik murni dan jarak tempuh hingga 53 km. Mesin BMW i8 Roadster juga alami peningkatan. Mesin bensin 3-silinder BMW TwinPower Turbo ini mampu menghasilkan output maksimum 231 hp dengan kapasitas mesin 1,5 liter dan torsi puncak320 Nm.

Suara mesin BMW i8 Roadster juga terdengar lebih sporty , lengkap dengan filter exhaust yang dipasang untuk mengurangi emisi gas buang. Kombinasi BMW TwinPower Turbo dan teknologi BMW eDrive, ditambah manajemen energi yang cerdas, mampu hasilkan output maksimal 374 daya kuda.

Akselerasi dari 0-100 km/jam hanya dalam 4,6 detik. Jadi, mobil ini memang benarbenar mampu melesat dengan cepat seperti halnya mobil sport. Masalahnya, untuk menebus kecantikan ini tidaklah murah. BMW membanderol mobil ini di angka Rp3,9 miliar off the road.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1051 seconds (0.1#10.140)