FLUTR Siapkan Penantang Mobil Terbang Buatan Toyota
A
A
A
LONDON - Kehadiran mobil terbang dipastikan segera terwujud, usai Toyota kini The FLUTR (Flying Urban Transporter) siapkan mobil yang bisa melayang seperti helikopter dan terbang seperti pesawat dan akan mengudara sekitar 2020.
CEO FLUTR Cameron Spencer mengatakan kepada Dailystar, “Ini adalah prose untuk membuktikan keandalan kepada regulator sebelum kami dapat menawarkan pengiriman "(Tapi) 2020 mungkin."
Spencer menjelaskan apa yang membedakan mobil terbangnya dari para pesaingnya.
Dia mengungkapkan bagaimana FLUTR "dirancang untuk standar yang sama seperti pesawat penumpang Airbus atau Boeing"
"FLUTR memiliki kemampuan untuk melakukan apa yang disebut 'transisi penerbangan', yang berarti dapat melayang-layang seperti helikopter dan transisi untuk terbang seperti pesawat sayap tetap normal, yang memberi Anda lebih banyak jangkauan dan kecepatan lebih cepat. Ini sangat sulit untuk dikerjakan. ”
Mobil terbang FLUTR, dapat lepas landas secara vertikal dengan menggunakan pod dan empat rotor yang akan duduk hingga empat orang - satu dewasa, tiga anak - atau dua orang dewasa.
FLUTR mengklaim akan sangat mudah untuk menerbangkan kendaraannya yang "jika Anda dapat mengendarai mobil, dan menggunakan smartphone, Anda dapat mengendarai FLUTR".
Sebelumnya Toyota, siap melepas teknologi mobil terbang, lewat dukungan kepada komunitas penggila mobil terbang, Cartivator.
Cartivator merupakan proyek garapan 30 karyawan Toyota. Mereka telah mengembangkan mobil terbang di sela jam kerja sejak 2012 lalu. Selama ini, mereka menggunakan bekas sekolah dasar di Prefektur Aichi, Jepang, sebagai markasnya untuk melakukan pengembangan.
Tidak tanggung-tanggung, Toyota rela mengeluarkan dana sebesar 42,5 juta yen atau sekira Rp5 miliar selama tiga tahun ke depan kepada Cartivator untuk membantu proses pengembangan. Rencananya, mobil yang diberi nama SkyDrive ini akan diperkenalkan pada akhir 2018, tapi statusnya masih prototipe.
Jika berhasil, nantinya kendaraan ini akan diluncurkan bersamaan dengan perhelatan Olimpiade Tokyo pada 2020.
CEO FLUTR Cameron Spencer mengatakan kepada Dailystar, “Ini adalah prose untuk membuktikan keandalan kepada regulator sebelum kami dapat menawarkan pengiriman "(Tapi) 2020 mungkin."
Spencer menjelaskan apa yang membedakan mobil terbangnya dari para pesaingnya.
Dia mengungkapkan bagaimana FLUTR "dirancang untuk standar yang sama seperti pesawat penumpang Airbus atau Boeing"
"FLUTR memiliki kemampuan untuk melakukan apa yang disebut 'transisi penerbangan', yang berarti dapat melayang-layang seperti helikopter dan transisi untuk terbang seperti pesawat sayap tetap normal, yang memberi Anda lebih banyak jangkauan dan kecepatan lebih cepat. Ini sangat sulit untuk dikerjakan. ”
Mobil terbang FLUTR, dapat lepas landas secara vertikal dengan menggunakan pod dan empat rotor yang akan duduk hingga empat orang - satu dewasa, tiga anak - atau dua orang dewasa.
FLUTR mengklaim akan sangat mudah untuk menerbangkan kendaraannya yang "jika Anda dapat mengendarai mobil, dan menggunakan smartphone, Anda dapat mengendarai FLUTR".
Sebelumnya Toyota, siap melepas teknologi mobil terbang, lewat dukungan kepada komunitas penggila mobil terbang, Cartivator.
Cartivator merupakan proyek garapan 30 karyawan Toyota. Mereka telah mengembangkan mobil terbang di sela jam kerja sejak 2012 lalu. Selama ini, mereka menggunakan bekas sekolah dasar di Prefektur Aichi, Jepang, sebagai markasnya untuk melakukan pengembangan.
Tidak tanggung-tanggung, Toyota rela mengeluarkan dana sebesar 42,5 juta yen atau sekira Rp5 miliar selama tiga tahun ke depan kepada Cartivator untuk membantu proses pengembangan. Rencananya, mobil yang diberi nama SkyDrive ini akan diperkenalkan pada akhir 2018, tapi statusnya masih prototipe.
Jika berhasil, nantinya kendaraan ini akan diluncurkan bersamaan dengan perhelatan Olimpiade Tokyo pada 2020.
(wbs)