Donald Trump Ancam Akan Cabut Subsidi Mobil Listrik
A
A
A
JAKARTA - Rencana General Motors (GM) menyiapkan dua kendaraan listrik (EV) dalam waktu dekat tak berjalan mulus. Pasalnya Presiden Amerika Donald Trump mengecam lewat Twitter, mengancam memotong subsidi untuk GM.
GM sehari setelah GM mengumumkan akan menutup beberapa pabriknya di Amerika Utara dan memecat sekitar 14 ribu pekerja. "Kami sedang mempertimbangkan memotong semua subsidi GM, termasuk untuk mobil listrik," ujar presiden.
Saham GM anjlok lebih dari 3,5 persen setelah komentar Trump. Dalam pengumuman resmi sehari sebelumnya, GM mengatakan akan memprioritaskan investasi dalam mobil listrik sebagai bagian dari "transformasi" luas dalam perusahaan.
Pemerintah federal memberi keringanan pajak 7500 dolar bagi mereka yang membeli kendaraan listrik. Program insentif pajak itu tidak berlaku jika produsen menjual lebih dari 200 ribu model kendaraan yang memenuhi syarat. GM diperkirakan mencapai angka itu akhir tahun ini, kendati industri otomotif gencar melobi Kongres agar mencabut pembatasan itu.
Produsen mobil di Detroit itu menjanjikan dua jenis mobil EV baru Chevrolet Bolt dalam 18 bulan ke depan dan lebih dari 20 EV atau berbahan bakar sel hidrogen tahun 2023.
Perusahaan itu memperkirakan keseluruhan model kendaraannya kelak akan beroperasi dengan listrik, apakah sumbernya dari aki besar atau tangki yang penuh hidrogen.
Perusahaan itu juga berjanji memulai produksi kendaraan bahan bakar sel hidrogen untuk komersial atau militer pada tahun 2020. Dan menjanjikan penambahan jumlah stasiun pengisian listrik cepat di Amerika, yang kini berjumlah 1.100 milik perusahaan dan pemerintah. GM menyindir produsen mobil listrik Tesla Inc. saingannya dan mengatakan sistem pengisian baterei miliknya akan bisa digunakan oleh kendaraan listrik buatan produsen lain.
Perusahaan GM tidak mengizinkan wartawan mengambil foto kendaraan, dan tidak mengatakan apakah salah satu kendaraan yang ditunjukkan itu adalah yang akan dirilis dalam 18 bulan mendatang.
GM sehari setelah GM mengumumkan akan menutup beberapa pabriknya di Amerika Utara dan memecat sekitar 14 ribu pekerja. "Kami sedang mempertimbangkan memotong semua subsidi GM, termasuk untuk mobil listrik," ujar presiden.
Saham GM anjlok lebih dari 3,5 persen setelah komentar Trump. Dalam pengumuman resmi sehari sebelumnya, GM mengatakan akan memprioritaskan investasi dalam mobil listrik sebagai bagian dari "transformasi" luas dalam perusahaan.
Pemerintah federal memberi keringanan pajak 7500 dolar bagi mereka yang membeli kendaraan listrik. Program insentif pajak itu tidak berlaku jika produsen menjual lebih dari 200 ribu model kendaraan yang memenuhi syarat. GM diperkirakan mencapai angka itu akhir tahun ini, kendati industri otomotif gencar melobi Kongres agar mencabut pembatasan itu.
Produsen mobil di Detroit itu menjanjikan dua jenis mobil EV baru Chevrolet Bolt dalam 18 bulan ke depan dan lebih dari 20 EV atau berbahan bakar sel hidrogen tahun 2023.
Perusahaan itu memperkirakan keseluruhan model kendaraannya kelak akan beroperasi dengan listrik, apakah sumbernya dari aki besar atau tangki yang penuh hidrogen.
Perusahaan itu juga berjanji memulai produksi kendaraan bahan bakar sel hidrogen untuk komersial atau militer pada tahun 2020. Dan menjanjikan penambahan jumlah stasiun pengisian listrik cepat di Amerika, yang kini berjumlah 1.100 milik perusahaan dan pemerintah. GM menyindir produsen mobil listrik Tesla Inc. saingannya dan mengatakan sistem pengisian baterei miliknya akan bisa digunakan oleh kendaraan listrik buatan produsen lain.
Perusahaan GM tidak mengizinkan wartawan mengambil foto kendaraan, dan tidak mengatakan apakah salah satu kendaraan yang ditunjukkan itu adalah yang akan dirilis dalam 18 bulan mendatang.
(wbs)