Diam-diam Perusahaan Lokal di Jawa Barat Produksi Motor Listrik
A
A
A
BANDUNG - Setelah lama menjadi perbincangan, akhirnya produsen motor listrik asal Jawa Barat, PT Arindo Pratama, mulai memperkenalkan penggunaan motor listrik kepada masyarakat. Menariknya, kendaraan ini bisa dinikmati masyarakat melalui ojek online bernama Waserba Nura.
"Masyarakat bisa merasakan motor listrik ini, setelah melakukan pemesanan ojek online Waserba Nura. Tapi untuk pengoperasiannya, ini khusus dilakukan oleh pengurus masjid yang telah bekerja sama dengan kami. Motor itu kami pinjamkan kepada masjid untuk kemakmuran bersama," kata Business Partner PT Arindo Pratama, Erman Sumirat di Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/11/2019).
Motor listrik itu, kata dia, tak hanya menjadi ojek online, tapi juga dioperasikan untuk pengantaran sembako. Saat ini, PT Arindo Pratama telah bekerja sama dengan 15 masjid di Jawa Barat untuk mengoperasikan 15 motor listrik.
Pihaknya akan terus menambah jumlah motor listrik yang dipinjamkan ke pengurus masjid bila permintaan meningkat. Sampai akhir tahun, pihaknya menargetkan memproduksi 50 unit untuk didistribusikan kepada 50 masjid di Jawa Barat.
Motor itu memiliki kemampuan jelajah maksimal hingga 100 kilometer untuk satu kali charger antara 5-6 jam. Motor ini tidak mengeluarkan suara dan tanpa biaya perawatan seperti oli mesin. "Kalau untuk di dalam kota, bisa untuk bepergian selama satu hari," klaim Erman.
Dari sisi biaya operasional juga lebih hemat dibanding sepeda motor berbahan bakar minyak. Sebagai perbandingan, pengisian full tank pada sepeda motor BBM sama dengan satu kali charger listrik dengan biaya sekitar Rp8.000. Soal harga, sebut dia, bervariasi antara Rp40 juta-100 juta per unit.
"Juga tidak ada biaya perawatan atau penggantian spare part mesin. Perawatan hanya pada dinamo saja. Itupun penggantiannya setelah lima tahun dipakai," beber Erman yang menyebut motor Nura telah memiliki tiga varian.
Tahun depan, beber dia, perusahaan akan mempersiapkan produksi massal motor listrik ini. Targetnya bisa memproduksi 500-1.000 unit per bulan. Saat ini Arindo telah mulai membangun pabrik seluas lima hektare di kawasan Cirebon.
"Untuk saat ini sebagian diproduksi di China dengan komposisi 60% dari mereka dan 40% menggunakan bahan baku Indonesia. Tetapi motor ini adalah karya anak bangsa. Ini juga murni investasi anak bangsa," pungkasnya.
"Masyarakat bisa merasakan motor listrik ini, setelah melakukan pemesanan ojek online Waserba Nura. Tapi untuk pengoperasiannya, ini khusus dilakukan oleh pengurus masjid yang telah bekerja sama dengan kami. Motor itu kami pinjamkan kepada masjid untuk kemakmuran bersama," kata Business Partner PT Arindo Pratama, Erman Sumirat di Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/11/2019).
Motor listrik itu, kata dia, tak hanya menjadi ojek online, tapi juga dioperasikan untuk pengantaran sembako. Saat ini, PT Arindo Pratama telah bekerja sama dengan 15 masjid di Jawa Barat untuk mengoperasikan 15 motor listrik.
Pihaknya akan terus menambah jumlah motor listrik yang dipinjamkan ke pengurus masjid bila permintaan meningkat. Sampai akhir tahun, pihaknya menargetkan memproduksi 50 unit untuk didistribusikan kepada 50 masjid di Jawa Barat.
Motor itu memiliki kemampuan jelajah maksimal hingga 100 kilometer untuk satu kali charger antara 5-6 jam. Motor ini tidak mengeluarkan suara dan tanpa biaya perawatan seperti oli mesin. "Kalau untuk di dalam kota, bisa untuk bepergian selama satu hari," klaim Erman.
Dari sisi biaya operasional juga lebih hemat dibanding sepeda motor berbahan bakar minyak. Sebagai perbandingan, pengisian full tank pada sepeda motor BBM sama dengan satu kali charger listrik dengan biaya sekitar Rp8.000. Soal harga, sebut dia, bervariasi antara Rp40 juta-100 juta per unit.
"Juga tidak ada biaya perawatan atau penggantian spare part mesin. Perawatan hanya pada dinamo saja. Itupun penggantiannya setelah lima tahun dipakai," beber Erman yang menyebut motor Nura telah memiliki tiga varian.
Tahun depan, beber dia, perusahaan akan mempersiapkan produksi massal motor listrik ini. Targetnya bisa memproduksi 500-1.000 unit per bulan. Saat ini Arindo telah mulai membangun pabrik seluas lima hektare di kawasan Cirebon.
"Untuk saat ini sebagian diproduksi di China dengan komposisi 60% dari mereka dan 40% menggunakan bahan baku Indonesia. Tetapi motor ini adalah karya anak bangsa. Ini juga murni investasi anak bangsa," pungkasnya.
(mim)