Bos Nissan optimis pasar otomotif Rusia akan menguat

Sindonews.com - CEO Renault-Nissan Carlos Ghosn melihat potensi besar di Rusia. Meski penjualan mobil di dalam negeri mengalami perlambatan imbas dari krisis Crimea yang belum tuntas. Ghosn mengatakan situasi geopolitik memang bergelombang tetapi tidak bertahan lama.

"Kami tidak ragu-ragu tentang potensi pasar Rusia, katanya. "Strategi kami tidak hanya mempertimbangkan jangka pendek tetapi harus memperhitungkan tren dan potensi jangka panjang," kata Ghosn kepada media setelah meluncurkan on-Do di Rusia, yang dikutip Autonews, Senin (7/4/2014).

"Rantai pasokan mobil belum terganggu oleh sanksi negara Barat yang dikenakan pada beberapa individu Rusia atas aneksasi Rusia ke wilayah Crimea, Ukraina," katanya.

Datsun dipensiunkan Nissan pada tahun 1981, tapi kemudian dihidupkan lagi pada tahun lalu. Mobil kecil Datsun akan menyasar negara berkembang, menargetkan penjualan di Indonesia, India, Rusia dan Afrika Selatan. Diduga ini merupakan langkah Nissan untuk memikat konsumen muda dari pasar mobil bekas.

Rusia memiliki kelas menengah yang tumbuh subur. Kepadatan rendah, sedangkan mobil armada telah masuki usia uzur, membuat faktor tersebut menjadi kesempatan besar para produsen otomotif dunia. Meski tahun lalu penjualan mobil turun 5 persen karena perlambatan ekonomi.

Ghosn mengatakan dia mengambil pandangan jangka panjang. "Saya akui fakta pasar menurun tahun lalu dan mungkin akan menurun tahun ini, tetapi ketika kita berinvestasi, kita terlibat tidak untuk tahun ini saja, tapi 5, 10, 20 tahun ke depan," tegas Ghosn.