Viar luncurkan motor niaga 100 cc
A
A
A
Sindonews.com - Pangsa pasar motor niaga atau motor roda tiga yang terus meningkat mendorong produsen motor Viar, PT Triangle Motorindo meluncurkan produk terbarunya di kelas motor niaga.
Produk baru yang diluncurkan, yakni Viar Karya Bit 100 cc. Produk ini sengaja diciptakan dengan menyasar segmen pebisnis wanita yang membutuhkan transportasi bisnis yang efektif dan efisien.
"Dibandingkan produk motor niaga sebelumnya, Viar Karya Bit ini memiliki kapasitas mesin 100 cc, dengan konsumsi BBM 1 liter:45-60 kilometer, sehingga lebih irit. Selain itu, lebih lincah bermanuver, karena memiliki body kecil, termasuk bagasinya, juga lebih pendek dan ringan," kata GM Marketing PT Triangle Motorindo (Viat Motor Indonesia), Akhmad Zafitra Dalie di sela-sela Soft Lounching Viar Karya Bit 100 cc di Pabrik Viar Kawasan Industri BSB Semarang, Selasa (15/4/2014).
Menurutnya, produk terbaru motor niaga Viar ini lebih ekonomis. Secara harga lebih murah yakni Rp16,3 juta. Selain itu, biaya perawatan juga lebih murah dengan garansi tiga tahun dari principal Viar.
"Meskipun hanya 100 cc tetapi motor ini memiliki daya angkutnya mencapai 300-500 kilogram, dengan dimensi bak panjang 120 cm dan lebar 100 cm," ujarnya.
Area Marketing Manajer Jateng Utara Dwiyanto mengatakan, meski baru diluncurkan pada 23 Februari 2014, permintaan Viar Karya Bit 100 cc yang diproduksi di pabrik Semarang ini sangat tinggi. Terbukti, penjualannya hingga kini sudah mencapai 200 unit, atau jauh lebih tinggi ketimbang asumsi awal. "Mulai bulan ini kita akan menambah produksi tiga kali lipat," katanya.
Dia menjelaskan, secara umum produk motor niaga roda tiga Viar di pasaran menduduki market share tertinggi di kelasnya, sekitar 60 persen dari total pasar 2013 yang mencapai 6.000 unit di tingkat nasional.
Sementara, dengan diluncurkan produk terbaru Viar Karya Bit 100 cc ini, Viar berharap pasar penjualannya bisa meningkat lagi minimal 20 persen dari tahun lalu.
"Kontribusi penjualan motor roda tiga Viar di Jateng-DIT sendiri mencapai 15 persen dari total penjualan nasional atau sekitar 500 unit per bulan. Dan tahun ini target minimalnya bisa 600 unit per bulan," pungkasnya.
Produk baru yang diluncurkan, yakni Viar Karya Bit 100 cc. Produk ini sengaja diciptakan dengan menyasar segmen pebisnis wanita yang membutuhkan transportasi bisnis yang efektif dan efisien.
"Dibandingkan produk motor niaga sebelumnya, Viar Karya Bit ini memiliki kapasitas mesin 100 cc, dengan konsumsi BBM 1 liter:45-60 kilometer, sehingga lebih irit. Selain itu, lebih lincah bermanuver, karena memiliki body kecil, termasuk bagasinya, juga lebih pendek dan ringan," kata GM Marketing PT Triangle Motorindo (Viat Motor Indonesia), Akhmad Zafitra Dalie di sela-sela Soft Lounching Viar Karya Bit 100 cc di Pabrik Viar Kawasan Industri BSB Semarang, Selasa (15/4/2014).
Menurutnya, produk terbaru motor niaga Viar ini lebih ekonomis. Secara harga lebih murah yakni Rp16,3 juta. Selain itu, biaya perawatan juga lebih murah dengan garansi tiga tahun dari principal Viar.
"Meskipun hanya 100 cc tetapi motor ini memiliki daya angkutnya mencapai 300-500 kilogram, dengan dimensi bak panjang 120 cm dan lebar 100 cm," ujarnya.
Area Marketing Manajer Jateng Utara Dwiyanto mengatakan, meski baru diluncurkan pada 23 Februari 2014, permintaan Viar Karya Bit 100 cc yang diproduksi di pabrik Semarang ini sangat tinggi. Terbukti, penjualannya hingga kini sudah mencapai 200 unit, atau jauh lebih tinggi ketimbang asumsi awal. "Mulai bulan ini kita akan menambah produksi tiga kali lipat," katanya.
Dia menjelaskan, secara umum produk motor niaga roda tiga Viar di pasaran menduduki market share tertinggi di kelasnya, sekitar 60 persen dari total pasar 2013 yang mencapai 6.000 unit di tingkat nasional.
Sementara, dengan diluncurkan produk terbaru Viar Karya Bit 100 cc ini, Viar berharap pasar penjualannya bisa meningkat lagi minimal 20 persen dari tahun lalu.
"Kontribusi penjualan motor roda tiga Viar di Jateng-DIT sendiri mencapai 15 persen dari total penjualan nasional atau sekitar 500 unit per bulan. Dan tahun ini target minimalnya bisa 600 unit per bulan," pungkasnya.
(izz)