Triumph Jamin Suku Cadang dan Layanan Purna Jual
Rabu, 17 September 2014 - 20:59 WIB

Triumph Jamin Suku Cadang dan Layanan Purna Jual
A
A
A
JAKARTA - Konsumen Triumph tidak perlu khawatir dengan motor besutan Inggris ini, karena PT Triumph Motorcyles Indonesia (TMI) menjamin suku cadang dan layanan purna jual.
"Perawatan motor kami jamin 2 tahun tanpa batasan kilometer. Layanan purna jual baik fast moving dan slow moving sudah kami siapkan dengan baik," ujar General Manager TMI, Paulus B Suranto, di Jakarta, Rabu (17/9/2014).
Pabrikan motor yang lahir pertama kali pada 1902 di Coventry Inggris ini juga menerima motor yang dibeli dari importir umum. "Mereka bisa servis disini, hanya saja garansi tidak berlaku dan ada penambahan biaya," kata Paulus.
Penambahan biaya dijelaskan Paulus karena garansi motor dari importir umum ditanggung dealer dari luar negeri.
"Tiap motor punya VIN (nomor produksi) yang terdaftar berdeda di tiap dealer. Kalau mereka ambil dari umum berarti garansinya ditanggung dealer luar," tuturnya.
Paulus mengatakan, potensi pasar motor gede (moge) di Indonesia sangat baik. Moge bukan hanya bicara segi fungsional tapi lebih ke arah emosi dan gaya hidup. "Hal yang berkembang sangat baik disini," imbuhnya.
Masuknya Triumph di Bumi Pertiwi digawangi oleh sejumlah importir umum sejak 2011 lalu. Bahkan model-model klasik besutan tahun 60 dan 70-an telah lama menjadi barang koleksi yang diincar pengemar.
"Tahun 2011 sudah masuk ke Indonesia dari importir umum. Hingga sekarang jumlahnya kira-kira 150-an unit. Model yang diambil biasanya dari Belanda," pungkasnya.
"Perawatan motor kami jamin 2 tahun tanpa batasan kilometer. Layanan purna jual baik fast moving dan slow moving sudah kami siapkan dengan baik," ujar General Manager TMI, Paulus B Suranto, di Jakarta, Rabu (17/9/2014).
Pabrikan motor yang lahir pertama kali pada 1902 di Coventry Inggris ini juga menerima motor yang dibeli dari importir umum. "Mereka bisa servis disini, hanya saja garansi tidak berlaku dan ada penambahan biaya," kata Paulus.
Penambahan biaya dijelaskan Paulus karena garansi motor dari importir umum ditanggung dealer dari luar negeri.
"Tiap motor punya VIN (nomor produksi) yang terdaftar berdeda di tiap dealer. Kalau mereka ambil dari umum berarti garansinya ditanggung dealer luar," tuturnya.
Paulus mengatakan, potensi pasar motor gede (moge) di Indonesia sangat baik. Moge bukan hanya bicara segi fungsional tapi lebih ke arah emosi dan gaya hidup. "Hal yang berkembang sangat baik disini," imbuhnya.
Masuknya Triumph di Bumi Pertiwi digawangi oleh sejumlah importir umum sejak 2011 lalu. Bahkan model-model klasik besutan tahun 60 dan 70-an telah lama menjadi barang koleksi yang diincar pengemar.
"Tahun 2011 sudah masuk ke Indonesia dari importir umum. Hingga sekarang jumlahnya kira-kira 150-an unit. Model yang diambil biasanya dari Belanda," pungkasnya.
(dol)