Produk Toyota Indonesia Diekspor ke Lebih dari 70 Negara
A
A
A
KERAWANG - Toyota Indonesia terus melangkah mewujudkan komitmenya untuk berkontribusi memperkuat industri otomotif Nasional.
Selain itu juga bertekad membawa produk otomotif Indonesia ke kancah dalam pertarungan Global atau Ekspor.
Wakil Presiden Direktur PT Toyoya Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono mengatakan, Toyota Indonesia, tidak hanya dikenal sebagai market leader di pasar dalam negeri, namun juga telah menjadi basis ekspor mobil Toyota ke mancanegara.
Dijelaskannya, secara komulatif Toyota Indonesia, telah mengekspor kendaraan lebih dari 620 ribu unit sejak tahun 1987 hingga Agustus 2014, dengan total nilai mencapai USD 12 Miliar.
"Kita tidak hanya mengekspor kendaraan utuh namun juga kendaraan terurai/Compelete Knock Down (CKD), komponene kendaraan, mesin TR serta alat bantu produksi berupa die dan jig," katanya, di Jakarta, Rabu (17/9).
Dijelaskannya, saat ini TMMIN mengelola empat pabrik yakni plant 1 dan plant 2 Suter, dan plant 1 dan plant 2 Karawang. Untuk Pabrik Sunter keduanya saat ini memproduksi mesin dan komponen dengan kapasitas produksi 195 ribu unit mesin TR dan Iron Casting sebesar 12 ribu ton.
Sementara itu untuk dua pabrik di Karawang memproduksi secara utuh lima line up mobil yakni Toyota Fortuner, Yaris, Kijang Innova, Etios Valco, dan Vios."Total kapasitas di Plant 1 Karawang 120 ribu unit dan Plant 2 Karawang mencapai 130 ribu unit,"jelasnya.
Dikatakan Warih, mobil yang di produksi di dua pabrik di Karawang memiliki standar global (ekspor) bahkan tiga diantaranya menjadi basis ekspor Toyota yakni Fortuner,Innova dan Vios.
Ke depan lanjut Warih, posisi Toyota Indonesia akan semakin strategis dalam kancah percaturan global. Karena akan dibangunnya pabrik baru Plant 3 Karawang yang memproduksi mesin Passanger car.
Pabrik ini dijadwalkan mulai produksi pada semester I 2016. Pembangunan pabrik baru ini menelan investasi sekitar Rp2,3 Triliun dengan estimasi penambahan jumlah tenaga kerja baru sebanyak 1.500 orang.
"New Egine plant ini masih dalam tahap pembangunan dan dijadwalkan sudah beroperasi pada semester I 2016, dengan kapasitas 216 ribu unit per tahun," katanya.
Sejalan dengan bussines plan Toyota, Indonesia berpeluang meneguhkan posisinya sebagai salah satu basis produksi dan eskpor terbesar di kawasan Asia-Pasifik.
"Untuk itu selain meningkatkan investasi untuk peningkatan kapasitas produksi, kami terus berupaya meningkatkan investasi dalam pengembangan SDM. Dengan peluang besar yang ada Toyota bisa terus meningkatkan kontribusinya dalam perekonomian Nasional dan pengembangan industri otomotif dalam negeri," tandas Warih.
Vice Presiden PT Toyota-Astra motor (TAM) Suparno Djasmin mengatakan, pasar dalam negeri, Kontribusi Toyota tidak bisa dilihat hanya dari posisinya sebagai market leader tapi juga dari peningkatan kualitas produk serta layanan terhadap konsumen yang terus meningkat.
"Perlu diingat bahwa lebih dari 90 persen mobil Toyota yang dijual di pasar domestik, adalah produksi pabrik dalam negeri dengan komponen lokal antara 60-90 persen," tambahnya.
Berdasarkan data penjualan, Imbuh Suparno, penjualan pada Januari sampai Agustus di pasar dalam negeri mencapai 282.593 unit atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2013 yakni sebesar 279.151 unit.
"Konsistensi penjualan Toyota didukung oleh segmen compact car seperti Agya, Etios, dan Yaris, yang semuanya merupakan produk dalam negeri," imbuhnya.
Selain itu juga bertekad membawa produk otomotif Indonesia ke kancah dalam pertarungan Global atau Ekspor.
Wakil Presiden Direktur PT Toyoya Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono mengatakan, Toyota Indonesia, tidak hanya dikenal sebagai market leader di pasar dalam negeri, namun juga telah menjadi basis ekspor mobil Toyota ke mancanegara.
Dijelaskannya, secara komulatif Toyota Indonesia, telah mengekspor kendaraan lebih dari 620 ribu unit sejak tahun 1987 hingga Agustus 2014, dengan total nilai mencapai USD 12 Miliar.
"Kita tidak hanya mengekspor kendaraan utuh namun juga kendaraan terurai/Compelete Knock Down (CKD), komponene kendaraan, mesin TR serta alat bantu produksi berupa die dan jig," katanya, di Jakarta, Rabu (17/9).
Dijelaskannya, saat ini TMMIN mengelola empat pabrik yakni plant 1 dan plant 2 Suter, dan plant 1 dan plant 2 Karawang. Untuk Pabrik Sunter keduanya saat ini memproduksi mesin dan komponen dengan kapasitas produksi 195 ribu unit mesin TR dan Iron Casting sebesar 12 ribu ton.
Sementara itu untuk dua pabrik di Karawang memproduksi secara utuh lima line up mobil yakni Toyota Fortuner, Yaris, Kijang Innova, Etios Valco, dan Vios."Total kapasitas di Plant 1 Karawang 120 ribu unit dan Plant 2 Karawang mencapai 130 ribu unit,"jelasnya.
Dikatakan Warih, mobil yang di produksi di dua pabrik di Karawang memiliki standar global (ekspor) bahkan tiga diantaranya menjadi basis ekspor Toyota yakni Fortuner,Innova dan Vios.
Ke depan lanjut Warih, posisi Toyota Indonesia akan semakin strategis dalam kancah percaturan global. Karena akan dibangunnya pabrik baru Plant 3 Karawang yang memproduksi mesin Passanger car.
Pabrik ini dijadwalkan mulai produksi pada semester I 2016. Pembangunan pabrik baru ini menelan investasi sekitar Rp2,3 Triliun dengan estimasi penambahan jumlah tenaga kerja baru sebanyak 1.500 orang.
"New Egine plant ini masih dalam tahap pembangunan dan dijadwalkan sudah beroperasi pada semester I 2016, dengan kapasitas 216 ribu unit per tahun," katanya.
Sejalan dengan bussines plan Toyota, Indonesia berpeluang meneguhkan posisinya sebagai salah satu basis produksi dan eskpor terbesar di kawasan Asia-Pasifik.
"Untuk itu selain meningkatkan investasi untuk peningkatan kapasitas produksi, kami terus berupaya meningkatkan investasi dalam pengembangan SDM. Dengan peluang besar yang ada Toyota bisa terus meningkatkan kontribusinya dalam perekonomian Nasional dan pengembangan industri otomotif dalam negeri," tandas Warih.
Vice Presiden PT Toyota-Astra motor (TAM) Suparno Djasmin mengatakan, pasar dalam negeri, Kontribusi Toyota tidak bisa dilihat hanya dari posisinya sebagai market leader tapi juga dari peningkatan kualitas produk serta layanan terhadap konsumen yang terus meningkat.
"Perlu diingat bahwa lebih dari 90 persen mobil Toyota yang dijual di pasar domestik, adalah produksi pabrik dalam negeri dengan komponen lokal antara 60-90 persen," tambahnya.
Berdasarkan data penjualan, Imbuh Suparno, penjualan pada Januari sampai Agustus di pasar dalam negeri mencapai 282.593 unit atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2013 yakni sebesar 279.151 unit.
"Konsistensi penjualan Toyota didukung oleh segmen compact car seperti Agya, Etios, dan Yaris, yang semuanya merupakan produk dalam negeri," imbuhnya.
(dol)