Produksi Angkutan Pedesaan Esemka Telan Rp100 M
A
A
A
JAKARTA - Mobil rakitan dalam negeri Esemka ternyata hanya membutuhkan Rp100 miliar. Anggaran tersebut merupakan anggaran pertama yang digelontorkannya, untuk memproduksi angkutan pedesaan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Sofyan Djalil saat di Istana Negara. "Ditanyakan berapa anggaran yang pertama, mereka mengatakan hanya butuh Rp100 miliar. Itu untuk mengembangkan Esemka," ucapnya Jakarta, Rabu (25/2/2015) malam.
Kendati anggaran yang digelontorkan tak terlampau besar, dia mengungkapkan, bahwa Esemka akan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Sebab, mobil yang diproduksi di Solo tersebut dibuat oleh putra putri bangsa.
Mobil rakitan ini, lanjut Sofyan, hanya diminta memproduksi dan menjual 400 unit dalam satu bulan untuk mencapai economic scale. "Kemudian komponennya bisa dibikin. Oleh sebab itu, kalau itu bisa menyuplai angkutan pedesaan atau angkutan di perkebunan, kita tanyakan tadi berapa bisa mencapai economic scale? Breakeven point? Enggak banyak-banyak kok, kalau bisa menjual 400 unit satu bulan, itu sudah luar biasa," tandas dia.
Seperti diketahui, tunggangan Esemka yang digadang-gadang akan menjadi icon mobil nasional (mobnas) justru hanya diminta membuat angkutan pedesaan, yang diperuntukkan sebagai angkutan pertanian dan perkebunan.
(Baca: Jokowi Jadikan Esemka Mobil Angkutan Pedesaan)
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Sofyan Djalil saat di Istana Negara. "Ditanyakan berapa anggaran yang pertama, mereka mengatakan hanya butuh Rp100 miliar. Itu untuk mengembangkan Esemka," ucapnya Jakarta, Rabu (25/2/2015) malam.
Kendati anggaran yang digelontorkan tak terlampau besar, dia mengungkapkan, bahwa Esemka akan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Sebab, mobil yang diproduksi di Solo tersebut dibuat oleh putra putri bangsa.
Mobil rakitan ini, lanjut Sofyan, hanya diminta memproduksi dan menjual 400 unit dalam satu bulan untuk mencapai economic scale. "Kemudian komponennya bisa dibikin. Oleh sebab itu, kalau itu bisa menyuplai angkutan pedesaan atau angkutan di perkebunan, kita tanyakan tadi berapa bisa mencapai economic scale? Breakeven point? Enggak banyak-banyak kok, kalau bisa menjual 400 unit satu bulan, itu sudah luar biasa," tandas dia.
Seperti diketahui, tunggangan Esemka yang digadang-gadang akan menjadi icon mobil nasional (mobnas) justru hanya diminta membuat angkutan pedesaan, yang diperuntukkan sebagai angkutan pertanian dan perkebunan.
(Baca: Jokowi Jadikan Esemka Mobil Angkutan Pedesaan)
(dyt)