Mobil LCGC Berpeluang Menaikkan Harga Bila Rupiah Melemah
A
A
A
JAKARTA - Melihat nilai tukar rupiah terhadap dolar yang semakin melemah, bagaimana dengan nasib mobil Low Cost Green Car (LCGC)? Mau tidak mau segmen mobil murah ini juga akan mengalami kenaikan.
Karena dalam hal ini sudah tercantum dalam peraturan Kementrian Perindustrian. Mengenai besaran harga, dalam regulasi ini disebutkan, dapat disesuaikan apabila terjadi perubahan-perubahan pada kondisi atau indikator ekonomi yang meliputi besaran inflasi, kurs nilai tukar Rupiah dan/atau harga bahan baku.
Harga mobil LCGC yang sudah berumur satu tahun dalam produksinya, produsen boleh mengajukan kenaikan harga. Tentunya dengan beberapa peraturan yang telah ditentukan.
Pertanyaannya, bagaimana dengan mobil LCGC yang sudah lebih dulu menaikkan harga? Dan sekarang mengalami kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan (melemahnya rupiah). Apakah otomatis naik?
Ketua 3 Gabungan Industri Otomotif Indonesia (Gaikindo), Johnny Darmawan mengungkapkan hal ini harus melihat beberapa kondisi dan semuanya sudah diatur.
"Mestinya tidak otomatis, semua sudah ada perhitungannya. Jadi menurut saya tidak bisa naik, harus sesuai dengan peraturan dan dalam jangka waktu tertentu," jelas Johnny dalam sambungan telpon pada Sindonews, Jumat (13/3/2015).
Kekhawatiran ini tentunya sangat wajar, bila kondisi melemahnya rupiah berlarut-larut. Harga komponen akan mengalami kenaikan, dan tentunya cost produksi akan naik. Sebagai informasi nilai tukar Rupiah terhadap dolar hingga berita ini diturunkan sebesar Rp13.204.
Karena dalam hal ini sudah tercantum dalam peraturan Kementrian Perindustrian. Mengenai besaran harga, dalam regulasi ini disebutkan, dapat disesuaikan apabila terjadi perubahan-perubahan pada kondisi atau indikator ekonomi yang meliputi besaran inflasi, kurs nilai tukar Rupiah dan/atau harga bahan baku.
Harga mobil LCGC yang sudah berumur satu tahun dalam produksinya, produsen boleh mengajukan kenaikan harga. Tentunya dengan beberapa peraturan yang telah ditentukan.
Pertanyaannya, bagaimana dengan mobil LCGC yang sudah lebih dulu menaikkan harga? Dan sekarang mengalami kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan (melemahnya rupiah). Apakah otomatis naik?
Ketua 3 Gabungan Industri Otomotif Indonesia (Gaikindo), Johnny Darmawan mengungkapkan hal ini harus melihat beberapa kondisi dan semuanya sudah diatur.
"Mestinya tidak otomatis, semua sudah ada perhitungannya. Jadi menurut saya tidak bisa naik, harus sesuai dengan peraturan dan dalam jangka waktu tertentu," jelas Johnny dalam sambungan telpon pada Sindonews, Jumat (13/3/2015).
Kekhawatiran ini tentunya sangat wajar, bila kondisi melemahnya rupiah berlarut-larut. Harga komponen akan mengalami kenaikan, dan tentunya cost produksi akan naik. Sebagai informasi nilai tukar Rupiah terhadap dolar hingga berita ini diturunkan sebesar Rp13.204.
(dol)