Profil BYD, Perusahaan China yang Kalahkan Raja Mobil Listrik Tesla

Kamis, 04 Mei 2023 - 14:11 WIB
Bisa dibilang perjalanan hidup Wang Chuanfu benar-benar bikin semua orang miris. Dia hanyalah anak petani miskin di Anhui, China. Hanya saja berbekal semangat dan dorongan dari keluarga, Wang Chuanfu bisa sedikit bernapas lega karena bisa bekerja di sebuah perusahaan sederhana.

Namun itu tidak cukup buat dia. Wang kemudian bermimpi besar dengan membuat sebuah perusahaan pembuat baterai listrik bernama Build Your Dream (BYD).

Sesuai dengan namanya, pabrikan ini memproduksi baterai karena bermimpi ingin menjadi yang terbesar di pasar baterai yang kala itu masih diimpor dari Jepang. Padahal, Cina merupakan negara dengan wilayah terluas dan jumlah penduduk terbanyak di dunia.

Namun, dalam perkembangannya, tak hanya baterai listrik maupun baterai ponsel saja yang dibuatnya, tetapi juga produk lain. Pada tahun 2002, BYD dipercaya memproduksi handset telepon seluler merek kondang Nokia dan Motorola.

Tahun berikutnya, BYD membeli sebuah perusahaan mobil yang kurang berkembang – yakni Tsinchuan Automobile Co Ltd – dan kemudian mengganti namanya menjadi BYD Auto Company. Perusahaan yang berkantor di Shenzen inilah yang kemudian memproduksi mobil, bus listrik, fork lift, hingga truk.





Wang berpikir, skala produksi dan jangkauan produk harus menembus pasar global dengan varian yang menjadi andalan di masa depan. Tak terkecuali mobil ramah lingkungan berteknologi elektrfikasi, seperti hybrid dan listrik murni (BEV).

Lantaran itulah, pada tahun 2007, BYD memulai debutnya di Bursa Efek Hong Kong. Sontak strategi Wang Chuanfu ini memantik perhatian dunia, tak terkecuali investor legendaris asal Amerika Serikat, Warren Buffett dan rekannya Charlie Munger yang kemudian pada 2008 mereka memutuskan untuk berinvestasi.

Setelah hampir dua dekade berselang, BYD justru berhasil menjelma menjadi raksasa mobil listrik. Sebuah bidang yang justru tengah didominasi oleh pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla.

Analis mengaitkan dominasi BYD terjadi karena keberhasilan mereka dalam meningkatkan kapasitas manufaktur dan membangun rantai pasokan yang terintegrasi dan aman. Industri yang mereka miliki pun sudah jadi makanan mereka sejak pertama kali berdiri yakni baterai dan chip.

Jadi mereka tidak mengalami kesulitan dalam melipatgandakan kapasitas mobil tahunannya menjadi sekitar 3 juta unit di 2022. Di saat yang bersamaan mereka juga lolos dari krisis semikonduktor yang bikin semua pabrikan mobil konvensional dan listrik kelabakan.

"Mereka juga tidak hanya menjual mobil listrik murni tapi juga mobil hybrid agar orang yang awam dengan mobil listrik tidak merasa keberatan," tulis Technocode.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More