Menakar Pasar Mobil Niaga Listrik di Indonesia, Seksi tapi Masih Niche
Rabu, 07 Juni 2023 - 13:45 WIB
Apalagi dampak Climate Change semakin dirasakan, seperti gelombang panas yang ada sekarang. Karena itu, bisa dibilang pasar kendaraan niaga listrik kedepannya diperkirakan bakal terus membesar.
Marketing Head PT Sokonindo Automobile Achmad Rofiqi mengatakan, permintaan terhadap mobil listrik niaga DFSK Gelora E memang terus mengalami pertumbuhan.
“Kami mendapat permintaan dari Jawa hingga wilayah seperti Lampung hingga Medan. Ini seiring peralihan ke kendaraan listrik yang terus digaungkan oleh pemerintah,” ujarnya.
Rakitan Lokal, Harga Lebih Murah
Achmad Rofiqi menyebut bahwa pihaknya terus berbenah untuk membuat produk kendaraan listrik komersial yang sesuai kebutuhan pasar Indonesia. Salah satunya, dengan merakit lokal DFSK Gelora E di pabrik Cikande, Serang, Banten.
“Pabrik itu mampu memproduksi 50 ribu unit setahun, sudah didukung teknologi robotik hingga 90 persen proses produksi,” klaimnya.
Gara-gara rakitan lokal itu, harga DFSK Gelora E yang sebelumnya dipasarkan di harga Rp480 juta-Rp580 juta bisa turun hingga Rp350 juta (blind van) dan Rp399 juta (minibus).
”Hingga 1.000 unit pertama, kami juga memberikan dukungan seperti pelatihan untuk pengemudi dan mekanik. Juga, wall charger gratis sampai akhir tahun,” beber Rofiqi.
Hingga April 2023, DFSK Gelora E baru terjual sekitar 100 unit. Pembelinya rata-rata perusahaan logistik.
Marketing Head PT Sokonindo Automobile Achmad Rofiqi mengatakan, permintaan terhadap mobil listrik niaga DFSK Gelora E memang terus mengalami pertumbuhan.
“Kami mendapat permintaan dari Jawa hingga wilayah seperti Lampung hingga Medan. Ini seiring peralihan ke kendaraan listrik yang terus digaungkan oleh pemerintah,” ujarnya.
Rakitan Lokal, Harga Lebih Murah
Achmad Rofiqi menyebut bahwa pihaknya terus berbenah untuk membuat produk kendaraan listrik komersial yang sesuai kebutuhan pasar Indonesia. Salah satunya, dengan merakit lokal DFSK Gelora E di pabrik Cikande, Serang, Banten.“Pabrik itu mampu memproduksi 50 ribu unit setahun, sudah didukung teknologi robotik hingga 90 persen proses produksi,” klaimnya.
Gara-gara rakitan lokal itu, harga DFSK Gelora E yang sebelumnya dipasarkan di harga Rp480 juta-Rp580 juta bisa turun hingga Rp350 juta (blind van) dan Rp399 juta (minibus).
”Hingga 1.000 unit pertama, kami juga memberikan dukungan seperti pelatihan untuk pengemudi dan mekanik. Juga, wall charger gratis sampai akhir tahun,” beber Rofiqi.
Hingga April 2023, DFSK Gelora E baru terjual sekitar 100 unit. Pembelinya rata-rata perusahaan logistik.
Baca Juga
tulis komentar anda