Sejarah Ferrari dari Masa ke Masa, Terus Berinovasi Melalui Kompetisi
Selasa, 13 Juni 2023 - 13:43 WIB
Enzo Ferrari kemudian menerapkan serangkaian perubahan. Pada tahun 1960, Ferrari menjadi perseroan terbatas dan pada tahun 1969 mencapai kesepakatan dengan Fiat untuk menjualnya 50% sahamnya.
Pada tahun 1973, produksi dimulai dari mobil yang didukung oleh mesin V8 pertama yang dipasang di belakang yang terbukti sangat sukses secara komersial. Penjualan terus tumbuh sepanjang dekade 1960 hingga tahun 1970-an. Hal tersebut didorong oleh popularitas model seperti Ferrari 308 GTB, Ferrari 308 GT4 dan Ferrari GTS.
Pada tahun 1980, pendiri Ferrari yakni Enzo Ferrari meninggal. Dengan kondisi itu, Fiat meningkatkan sahamnya menjadi 90% dengan 10% sisanya tetap berada di tangan putra Enzo, Piero Ferrari.
Pada millenium baru, Ferrari kembali ke masa kesuksesan. Pada periode ini Ferrari mencatat serangkaian kemenangan mengesankan di tanah Amerika, termasuk tiga 12 Hours of Sebring dan satu 24 Hours of Daytona.
Pada perlombaan Formula 1, Scuderia memenangkan 13 gelar dunia antara tahun 2000 hingga 2008. Periode ini dalam sudut pandang komersial juga dimasukkan sebagai tahun peluncuran mobil yang sukses seperti Enzo Ferrari pada tahun 2002 dan F430 pada tahun 2004.
Semangat kompetisi itu justru akhirnya menular ke mobil-mobil produksi Ferrari. Mereka meyakini bahwa mobil-mobil yang mereka buat sama tangguhnya seperti mobil balap buatan Ferrari.
Di saat yang bersamaan Ferrari justru enggan menjual mobil ini secara massal. Mereka tidak ingin semua orang dapat dengan mudah memiliki Ferrari.
Jumlah yang terbatas, imej yan besar, serta performa mumpuni membuat Ferrari kini menjadi brand otomotif dunia yang paling bernilai versi Brand Finance Global 500.
"Pada 2015 Ferrari memiliki nilai pasar sebesar USD10 miliar saat pertama kali masuk di New York Stock Exchange. Kini nilainya mencapai USD30 miliar (Rp443,3 triliun)," ujar Tefi Alonso.
Pada tahun 1973, produksi dimulai dari mobil yang didukung oleh mesin V8 pertama yang dipasang di belakang yang terbukti sangat sukses secara komersial. Penjualan terus tumbuh sepanjang dekade 1960 hingga tahun 1970-an. Hal tersebut didorong oleh popularitas model seperti Ferrari 308 GTB, Ferrari 308 GT4 dan Ferrari GTS.
Pada tahun 1980, pendiri Ferrari yakni Enzo Ferrari meninggal. Dengan kondisi itu, Fiat meningkatkan sahamnya menjadi 90% dengan 10% sisanya tetap berada di tangan putra Enzo, Piero Ferrari.
Pada millenium baru, Ferrari kembali ke masa kesuksesan. Pada periode ini Ferrari mencatat serangkaian kemenangan mengesankan di tanah Amerika, termasuk tiga 12 Hours of Sebring dan satu 24 Hours of Daytona.
Pada perlombaan Formula 1, Scuderia memenangkan 13 gelar dunia antara tahun 2000 hingga 2008. Periode ini dalam sudut pandang komersial juga dimasukkan sebagai tahun peluncuran mobil yang sukses seperti Enzo Ferrari pada tahun 2002 dan F430 pada tahun 2004.
Semangat kompetisi itu justru akhirnya menular ke mobil-mobil produksi Ferrari. Mereka meyakini bahwa mobil-mobil yang mereka buat sama tangguhnya seperti mobil balap buatan Ferrari.
Di saat yang bersamaan Ferrari justru enggan menjual mobil ini secara massal. Mereka tidak ingin semua orang dapat dengan mudah memiliki Ferrari.
Jumlah yang terbatas, imej yan besar, serta performa mumpuni membuat Ferrari kini menjadi brand otomotif dunia yang paling bernilai versi Brand Finance Global 500.
"Pada 2015 Ferrari memiliki nilai pasar sebesar USD10 miliar saat pertama kali masuk di New York Stock Exchange. Kini nilainya mencapai USD30 miliar (Rp443,3 triliun)," ujar Tefi Alonso.
Lihat Juga :
tulis komentar anda