Ogah Ikuti China Bikin Mobil Listrik Mungil, Hyunda Punya Strategi Sendiri
Rabu, 22 November 2023 - 11:10 WIB
JAKARTA - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) punya strategi sendiri untuk memproduksi dan memasarkan mobil listrik . Produsen asal Korea Selatan tak tertarik membuat mobil listrik berukuran mungil seperti pabrikan China.
Chief Operating Officer (COO) HMID Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, produk elektrifikasi terbaru yang sedang digodok Hyundai adalah MPV 7-seater. Menurut dia, pasar di segmen tersebut sangat besar sehingga membuat Hyundai tertarik untuk terjun ke mobil 7 penumpang.
“Mobil (7-seater) itu seperti kertas putih, pasarnya masih luas, bentuknya juga masih bervariasi, kita sudah punya Ioniq 5 dan Ioniq 6, mungkin itu bisa diterima konsumen sekarang,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Saat ini Hyundai memiliki dua model mobil listrik yang bermain di segmen premium, yakni Ioniq 5 dan Ioniq 6. Namun, Hyundai juga siap untuk memproduksi mobil listrik untuk mengisi segmen di bawah dua mobil listrik tersebut.
“Kami melihat peluang segmen di bawah Ioniq 5 dan 6. Namun, kami juga punya kesempatan memenuhi kebutuhan lokal masyarakat Indonesia yang sangat familiar dengan 7-seater atau MPV, berarti kita juga akan masuk di segmen itu,” kata Frans.
Menurut Frans, persaingan antarpabrikan dalam menghadirkan mobil listrik akan membuat industri otomotif Indonesia semakin berkembang. Dia menilai setiap pabrikan harus mengisi segmen yang berbeda agar pasar kendaraan listrik semakin luas.
“Kompetisinya gimana? Tentunya dengan menjual kendaraan listrik sebanyak-banyaknya di Indonesia. Lalu kolaborasinya gimana? Kolaborasinya ya saling mengisi, kira-kira dari marketnya itu, kita bisa melihat mana sih segmen-segmen yang masih bisa digarap di Indonesia,” ujarnya.
Chief Operating Officer (COO) HMID Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, produk elektrifikasi terbaru yang sedang digodok Hyundai adalah MPV 7-seater. Menurut dia, pasar di segmen tersebut sangat besar sehingga membuat Hyundai tertarik untuk terjun ke mobil 7 penumpang.
“Mobil (7-seater) itu seperti kertas putih, pasarnya masih luas, bentuknya juga masih bervariasi, kita sudah punya Ioniq 5 dan Ioniq 6, mungkin itu bisa diterima konsumen sekarang,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Saat ini Hyundai memiliki dua model mobil listrik yang bermain di segmen premium, yakni Ioniq 5 dan Ioniq 6. Namun, Hyundai juga siap untuk memproduksi mobil listrik untuk mengisi segmen di bawah dua mobil listrik tersebut.
“Kami melihat peluang segmen di bawah Ioniq 5 dan 6. Namun, kami juga punya kesempatan memenuhi kebutuhan lokal masyarakat Indonesia yang sangat familiar dengan 7-seater atau MPV, berarti kita juga akan masuk di segmen itu,” kata Frans.
Menurut Frans, persaingan antarpabrikan dalam menghadirkan mobil listrik akan membuat industri otomotif Indonesia semakin berkembang. Dia menilai setiap pabrikan harus mengisi segmen yang berbeda agar pasar kendaraan listrik semakin luas.
“Kompetisinya gimana? Tentunya dengan menjual kendaraan listrik sebanyak-banyaknya di Indonesia. Lalu kolaborasinya gimana? Kolaborasinya ya saling mengisi, kira-kira dari marketnya itu, kita bisa melihat mana sih segmen-segmen yang masih bisa digarap di Indonesia,” ujarnya.
(wib)
tulis komentar anda