11 Pulau Menakjubkan, Namun Mobil Dilarang Masuk
Rabu, 10 Januari 2024 - 12:00 WIB
3. Paquetá, Brasil
Kurang dari 10 mil dari hiruk pikuk Rio de Janeiro, Paquetá menawarkan kelegaan dari lalu lintas dan kebisingan, tanpa menyebutkan cara yang berbeda untuk melihat tempat wisata populer seperti Sugarloaf Mountain dan Christ the Redeemer.
Meskipun pantai di pulau ini di Teluk Guanabara mungkin kurang berbudaya dari Copacabana atau Ipanema, kehadiran yang relatif sepi dari kerumunan dan kehebohan lebih dari cukup untuk itu. Sebagian besar pengunjung pun menghabiskan waktunya dengan mengayuh sepeda sejauh lima mil pulau untuk mendengar lonceng gereja São Roque, sebuah situs di pulau sejak 1697 dan musik samba yang selalu mengalun di pulau.
4. Pulau Lamu, Kenya
Sebagai pusat perdagangan regional sejak zaman pra-Islam, pulau ini tepat di lepas pantai Kenya dipenuhi sejarah dan budaya. Tempat ini juga dikenal sebuah kota tua UNESCO yang dianggap sebagai contoh permukiman Swahili tertua dan terbaik di Afrika Timur bercampur dengan arsitektur Arab dan elemen budaya India dan China.
Pengunjung masih dapat menjelajahi pantai Lamu dengan naik ke dhow, sejenis kapal layar Laut Hindia tradisional yang dulu membawa kopi, rempah-rempah, dan gading ke dan dari seluruh wilayah, meskipun perjalanan dengan keledai menjadi alternatif untuk para pelaut di darat.
5. Venice, Italia
Meskipun secara teknis kawasan ini terdiri atas lebih dari 100 pulau yang dihubungkan oleh ratusan jembatan, Venice tetap menjadi zona tanpa mobil terbesar di Eropa. Bagi para pencinta seni dan arsitektur dapat menikmati landmark era Renaisans seperti Ponte Rialto, Basilica di Santa Maria della Salute, dan istana Doge dengan menaiki vaporetti melalui Grand Canal atau menyeberangi jaringan jembatan pejalan kaki kota terapung ini. Namun, tidak ada perjalanan ke Venice yang benar-benar lengkap tanpa naik gondola melalui beberapa jalur air yang lebih sepi.
6. Lopud, Kroasia
tulis komentar anda