Kasus Mobil Listrik Terbakar Meningkat, Ahli Ungkap Bahaya Baterai Ion Lithium

Kamis, 13 Juni 2024 - 07:48 WIB
Jika standar industri menggunakan litium dan pelarut organik, para ilmuwan menyarankan elektrolit tersebut dihasilkan dari bahan yang sama yang digunakan untuk memproduksi alat pemadam kebakaran.

Elektrolit ini juga mampu beroperasi pada suhu -75 derajat hingga 80 derajat Celcius tanpa masalah. Selama uji penetrasi menggunakan paku (nail penetrasi test), baterai ini dapat memadamkan api yang dihasilkan secara otomatis dengan menggunakan elektrolit tahan api.

Faktanya, elektrolit ini juga dapat digunakan bersama dengan ion litium, kalium, ion natrium, aluminium, dan seng.

Namun elektrolit tahan api ini mengandung flourin dan fosfor, memerlukan biaya lebih mahal dan membahayakan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.

Para ilmuwan saat ini sedang mempelajari cara mengganti fluor dan fosfor ini dengan cairan pendingin yang biasa digunakan dalam alat pemadam kebakaran.

Untuk saat ini material yang paling cocok adalah cairan pendingin produksi 3M bernama Novec 7300 yang memiliki tingkat oksidasi rendah, tidak mudah terbakar, dan tidak berkontribusi terhadap pemanasan global.

Faktanya, elektrolit berbahan dasar Novec 7300 juga memiliki sifat yang sama dengan elektrolit yang digunakan pada produksi mobil listrik saat ini.
(wbs)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More