Perkembangan Taksi Otonom di China Lebih Cepat Dibanding Amerika
Rabu, 14 Agustus 2024 - 20:52 WIB
Di Wuhan, Liu dan pengemudi taksi online lainnya menyebut kendaraan Apollo Go sebagai “lobak bodoh” - plesetan dari nama merek dalam dialek lokal - mengatakan bahwa mereka menyebabkan kemacetan lalu lintas.
Pengemudi Wuhan, Wang Guoqiang, 63, melihat ini jadi ancaman besar. “Taksi online adalah pekerjaan untuk kelas terendah," katanya, sambil menyaksikan kendaraan Apollo Go parkir di depan taksinya. "Jika Anda membunuh industri ini, apa yang tersisa untuk mereka lakukan?"
Baidu menolak mengomentari kekhawatiran para pengemudi. Menanggapi pertanyaan tentang profitabilitas layanan ini, Baidu merujuk Reuters pada komentar pada Mei lalu oleh Chen Zhuo, manajer umum Apollo Go.
Chen mengatakan bahwa perusahaan tersebut akan menjadi "platform mengemudi otonom pertama di dunia yang menguntungkan secara komersial".
Melakukan otomatisasi taksi dapat menguntungkan China dalam jangka panjang mengingat populasinya yang menyusut, kata para ekonom.
“Dalam jangka pendek, harus ada keseimbangan kecepatan antara penciptaan lapangan kerja baru dan pengurangan lapangan kerja lama. Kita tidak perlu memaksakan diri dengan menjadi yang tercepat, karena kita sudah berada di garis depan,” ujar Tang Yao, profesor ekonomi terapan di PekingUniversity.
Pengemudi Wuhan, Wang Guoqiang, 63, melihat ini jadi ancaman besar. “Taksi online adalah pekerjaan untuk kelas terendah," katanya, sambil menyaksikan kendaraan Apollo Go parkir di depan taksinya. "Jika Anda membunuh industri ini, apa yang tersisa untuk mereka lakukan?"
Baidu menolak mengomentari kekhawatiran para pengemudi. Menanggapi pertanyaan tentang profitabilitas layanan ini, Baidu merujuk Reuters pada komentar pada Mei lalu oleh Chen Zhuo, manajer umum Apollo Go.
Chen mengatakan bahwa perusahaan tersebut akan menjadi "platform mengemudi otonom pertama di dunia yang menguntungkan secara komersial".
Melakukan otomatisasi taksi dapat menguntungkan China dalam jangka panjang mengingat populasinya yang menyusut, kata para ekonom.
“Dalam jangka pendek, harus ada keseimbangan kecepatan antara penciptaan lapangan kerja baru dan pengurangan lapangan kerja lama. Kita tidak perlu memaksakan diri dengan menjadi yang tercepat, karena kita sudah berada di garis depan,” ujar Tang Yao, profesor ekonomi terapan di PekingUniversity.
(dan)
Lihat Juga :
tulis komentar anda