Larangan Penggunaan Mobil Tesla Semakin Meluas di China
Minggu, 30 Mei 2021 - 08:00 WIB
Tesla memiliki pangsa pasar yang sangat besar di China. Hanya saja pelarangan Tesla di China kini semakin meluas. Foto/IST
CHINA - Larangan penggunaan mobil Tesla ternyata semakin meluas di China. Setelah pihak militer China melarang seluruh anggotanya membawa mobil Tesla ke tempat bekerja dan objek-objek vital lainnya, kini giliran lembaga negara dan propinsi-propinsi di China ikut-ikutan melarang karyawan mereka mengendarai Tesla.
Disebutkan Auto Hindustan Times, China Meteorological Administration yang berpusat di Beijing, China melarang seluruh staf mereka membeli mobil Tesla. Sementara bagi mereka yang sudah memiliki Tesla diwajibkan untuk menggantinya dengan mobil lain.
Selain itu pemerintah kota Zheijiang dan Guangxi juga telah memerintahkan seluruh lembaga kota mereka untuk mencari tahu karyawan mereka yang telah menggunakan Tesla sejak lama. Mereka yang sudah memiliki Tesla diwajibkan melapor dan diberikan larangan untuk mendatangi lokasi-lokasi tertentu apabila mengendarai mobil listrik buatan Elon Musk itu.
Pelarangan yang semakin meluas ini tentunya akan merugikan Tesla. Padahal jauh-jauh hari saat pelarangan tersebut dikeluarkan oleh pihak militer China, Tesla sudah membela diri dengan mengatakan mobil mereka tidak digunakan untuk kegiatan mata-mata.
Elon Musk, CEO Tesla bahkan mengatakan siap membawa Tesla keluar dari China jika memang mobil mereka jadi mata-mata. Selain mengucapkan komitmen, Tesla juga melakukan hal konkrit berupa pembangunan pusat data di China. Di pusat data itu seluruh data Tesla yang ada di jalan-jalan China hanya akan tersimpan di pusat data di China. Bukan di negara lainnya apalagi Amerika Serikat.
Disebutkan Auto Hindustan Times, China Meteorological Administration yang berpusat di Beijing, China melarang seluruh staf mereka membeli mobil Tesla. Sementara bagi mereka yang sudah memiliki Tesla diwajibkan untuk menggantinya dengan mobil lain.
Selain itu pemerintah kota Zheijiang dan Guangxi juga telah memerintahkan seluruh lembaga kota mereka untuk mencari tahu karyawan mereka yang telah menggunakan Tesla sejak lama. Mereka yang sudah memiliki Tesla diwajibkan melapor dan diberikan larangan untuk mendatangi lokasi-lokasi tertentu apabila mengendarai mobil listrik buatan Elon Musk itu.
Pelarangan yang semakin meluas ini tentunya akan merugikan Tesla. Padahal jauh-jauh hari saat pelarangan tersebut dikeluarkan oleh pihak militer China, Tesla sudah membela diri dengan mengatakan mobil mereka tidak digunakan untuk kegiatan mata-mata.
Elon Musk, CEO Tesla bahkan mengatakan siap membawa Tesla keluar dari China jika memang mobil mereka jadi mata-mata. Selain mengucapkan komitmen, Tesla juga melakukan hal konkrit berupa pembangunan pusat data di China. Di pusat data itu seluruh data Tesla yang ada di jalan-jalan China hanya akan tersimpan di pusat data di China. Bukan di negara lainnya apalagi Amerika Serikat.
(wsb)
tulis komentar anda