Akhirnya, Mobil Listrik Baru Hyundai Dibuat di Indonesia Maret 2022
Senin, 02 Agustus 2021 - 19:00 WIB
JAKARTA - Hyundai akan terus menambah jajaran mobil listrik mereka di pasar Indonesia. Lee Kang Hyun COO Hyundai Motor Asia Pacific mengatakan Hyundai akan menambah mobil listrik mereka di Indonesia. Diketahui saat ini Hyundai telah menjual dua mobil listrik di Indonesia yakni Hyundai Ioniq EV dan Hyundai Kona EV.
"Kita akan mulai produksi mobil pada akhir tahun ini. Namun pada sekitar Maret tahun depan kita akan memproduksi mobil listrik baru dari pabrik Indonesia," ujar Lee Kang Hyun saat mengisi webinar Safer Electric Vehicle yang digelar oleh Kementerian Perhubungan akhir pekan lalu.
Hanya saja Lee Kang Hyun tidak menyebutkan mobil listrik baru mana yang akan diproduksi di Indonesia. Yang pasti saat ini Hyundai memang baru saja meluncurkan mobil listrik Hyundai Ioniq 5. Bisa jadi kemungkinan besar Hyundai Ioniq 5 memang akan diproduksi dan dijual di Indonesia.
Sebelumnya Paulus Bayuardi Roosno, Assistant Manager Sales Operation Dept. PT Hyundai Motor Indonesia saat mengisi diskusi virtual Electric Vehicle Charging Station (EVCS) juga mengatakan pabrik baru Hyundai di Indonesia akan memegang peranan penting buat pasar otomotif. Pasalnya pabrik tersebut tidak hanya memproduksi mobil dengan bahan bakar konvensional atau pembakaran internal tapi juga mobil-mobil listrik. Jadi mobil- mobil listrik buatan Hyundai seperti Hyundai Ioniq EV dan Hyundai Kona EV akan dibuat di Indonesia. "Mobil-mobi itu tidak hanya akan dipasarkan ke Indonesia tapi juga ke pasar Asia Tenggara dan Asia," jelasnya.
Dia mengatakan saat beroperasi nanti kapasitas produksi pabrik Hyundai di Indonesia mencapai 150.000 unit per tahun. Namun kapasitas produksi pabrik tersebut bisa dimaksimalkan hingga 250.000 unit per tahun.
Lebih lanjut dia mengatakan perakitan hingga produksi mobil Hyundai di Indonesia otomatis akan menekan harga mobil Hyundai. Termasuk harga mobil-mobil listrik Hyundai di Indonesia. "Kalau menekan harga mobil listrik pasti bisa karena nantinya akan
mengunakan TKDN lokal, parts-partsnya dari sumber lokal. Tapi berapa penurunan persentase harga belum kapasitas saya menentukan. Secara gambaran umum penekanan harganya jauh akan lebih bersaing dibanding impor," jelasnya.
"Kita akan mulai produksi mobil pada akhir tahun ini. Namun pada sekitar Maret tahun depan kita akan memproduksi mobil listrik baru dari pabrik Indonesia," ujar Lee Kang Hyun saat mengisi webinar Safer Electric Vehicle yang digelar oleh Kementerian Perhubungan akhir pekan lalu.
Baca Juga
Hanya saja Lee Kang Hyun tidak menyebutkan mobil listrik baru mana yang akan diproduksi di Indonesia. Yang pasti saat ini Hyundai memang baru saja meluncurkan mobil listrik Hyundai Ioniq 5. Bisa jadi kemungkinan besar Hyundai Ioniq 5 memang akan diproduksi dan dijual di Indonesia.
Sebelumnya Paulus Bayuardi Roosno, Assistant Manager Sales Operation Dept. PT Hyundai Motor Indonesia saat mengisi diskusi virtual Electric Vehicle Charging Station (EVCS) juga mengatakan pabrik baru Hyundai di Indonesia akan memegang peranan penting buat pasar otomotif. Pasalnya pabrik tersebut tidak hanya memproduksi mobil dengan bahan bakar konvensional atau pembakaran internal tapi juga mobil-mobil listrik. Jadi mobil- mobil listrik buatan Hyundai seperti Hyundai Ioniq EV dan Hyundai Kona EV akan dibuat di Indonesia. "Mobil-mobi itu tidak hanya akan dipasarkan ke Indonesia tapi juga ke pasar Asia Tenggara dan Asia," jelasnya.
Dia mengatakan saat beroperasi nanti kapasitas produksi pabrik Hyundai di Indonesia mencapai 150.000 unit per tahun. Namun kapasitas produksi pabrik tersebut bisa dimaksimalkan hingga 250.000 unit per tahun.
Lebih lanjut dia mengatakan perakitan hingga produksi mobil Hyundai di Indonesia otomatis akan menekan harga mobil Hyundai. Termasuk harga mobil-mobil listrik Hyundai di Indonesia. "Kalau menekan harga mobil listrik pasti bisa karena nantinya akan
mengunakan TKDN lokal, parts-partsnya dari sumber lokal. Tapi berapa penurunan persentase harga belum kapasitas saya menentukan. Secara gambaran umum penekanan harganya jauh akan lebih bersaing dibanding impor," jelasnya.
(wsb)
tulis komentar anda