Melihat Dampak COVID-19 Bersama GIPA dan Godfather of Emerging Markets
Sabtu, 20 Juni 2020 - 07:58 WIB
JAKARTA - Selain pandemi COVID-19, volatilitas di pasar keuangan negara-negara berkembang (Emerging) banyak dipengaruhi oleh situasi geopolitik global yang kini bergejolak.
Global Indonesia Professionals’ Association (GIPA), yang merupakan asosiasi untuk profesional dan eksekutif di mancanegara, mengulas topik ini bersama dengan investor legendaris kelas dunia, Dr. Mark Mobius yang merupakan Founder dari Mobius Capital Partners dan sempat menjadi Executive Chairman untuk Templeton Emerging Markets Group.
Mark yang dijuluki sebagai ‘Godfather of Emerging Markets’ oleh Reuters dan telah berhasil mengelola aset dari ASD 100 milyar hingga ASD 50 milyar selama 30 tahun sejak terjangnya di dunia investasi di lebih dari 70 negara berkembang.
GIPA menggandeng Mobius Capital Partners dan Kementerian Luar Negeri RI untuk mengadakan forum virtual, Global Connect Series, yang diadakan pada Sabtu, 20 Juni yang lalu dengan dukungan AmCham, BritCham, EuroCham Indonesia, Ekonid, ICCC, dan KoCham. Forum ini dibuka oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI, Mahendra Siregar dengan paparan bahwa perekonomian Indonesia cukup resilien dan diprediksikan untuk tidak masuk dalam resesi pada tahun ini.
Wamenlu Mahendra, yang dulunya pernah menjabat sebagai Kepala BKPM juga mengajak Mark dan investor global untuk menanamkan modal di Indonesia yang menjanjikan yield yang lebih tinggi dan potensi besar sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia.
“Seluruh perekonomian di G20 akan masuk resesi tahun ini menurut prediksi the Economist Intelligence Unit, kecuali China dan Indonesia saja dengan pertumbuhan kecil di angka positif antara 0.5%-1.0%” ujar Steven Marcelino, Chairman GIPA selaku moderator dalam forum ini.
Forum ini dihadiri oleh lebih dari 500 profesional serta eksekutif dari 110 kota yang tersebar di 30 lebih negara, juga terdapat sekitar 2.400 mengamati tayangannya 3 jam pasca acara. “GIPA sebelumnya pernah menggandeng World Economic Forum, Bloomberg, Kemenkeu dan berbagai mitra strategis lain dalam membawa perspektif dari pemimpin dunia untuk kita di luar negeri maupun di tanah air” ujar Hilmi Kartasasmita, Head of Indonesia GIPA yang selaku MC dalam forum ini.
Wamenlu Mahendra Siregar juga memberikan update tentang ketanggapan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan domestik untuk memproduksi masker hingga dua jenis ventilator dalam waktu tiga bulan secara end-to-end.
Global Indonesia Professionals’ Association (GIPA), yang merupakan asosiasi untuk profesional dan eksekutif di mancanegara, mengulas topik ini bersama dengan investor legendaris kelas dunia, Dr. Mark Mobius yang merupakan Founder dari Mobius Capital Partners dan sempat menjadi Executive Chairman untuk Templeton Emerging Markets Group.
Mark yang dijuluki sebagai ‘Godfather of Emerging Markets’ oleh Reuters dan telah berhasil mengelola aset dari ASD 100 milyar hingga ASD 50 milyar selama 30 tahun sejak terjangnya di dunia investasi di lebih dari 70 negara berkembang.
GIPA menggandeng Mobius Capital Partners dan Kementerian Luar Negeri RI untuk mengadakan forum virtual, Global Connect Series, yang diadakan pada Sabtu, 20 Juni yang lalu dengan dukungan AmCham, BritCham, EuroCham Indonesia, Ekonid, ICCC, dan KoCham. Forum ini dibuka oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI, Mahendra Siregar dengan paparan bahwa perekonomian Indonesia cukup resilien dan diprediksikan untuk tidak masuk dalam resesi pada tahun ini.
Wamenlu Mahendra, yang dulunya pernah menjabat sebagai Kepala BKPM juga mengajak Mark dan investor global untuk menanamkan modal di Indonesia yang menjanjikan yield yang lebih tinggi dan potensi besar sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia.
“Seluruh perekonomian di G20 akan masuk resesi tahun ini menurut prediksi the Economist Intelligence Unit, kecuali China dan Indonesia saja dengan pertumbuhan kecil di angka positif antara 0.5%-1.0%” ujar Steven Marcelino, Chairman GIPA selaku moderator dalam forum ini.
Forum ini dihadiri oleh lebih dari 500 profesional serta eksekutif dari 110 kota yang tersebar di 30 lebih negara, juga terdapat sekitar 2.400 mengamati tayangannya 3 jam pasca acara. “GIPA sebelumnya pernah menggandeng World Economic Forum, Bloomberg, Kemenkeu dan berbagai mitra strategis lain dalam membawa perspektif dari pemimpin dunia untuk kita di luar negeri maupun di tanah air” ujar Hilmi Kartasasmita, Head of Indonesia GIPA yang selaku MC dalam forum ini.
Wamenlu Mahendra Siregar juga memberikan update tentang ketanggapan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan domestik untuk memproduksi masker hingga dua jenis ventilator dalam waktu tiga bulan secara end-to-end.
tulis komentar anda