Melihat Dampak COVID-19 Bersama GIPA dan Godfather of Emerging Markets
Sabtu, 20 Juni 2020 - 07:58 WIB

Senada dengan Mahendra, Mark berpendapat bahwa Indonesia telah menunjukkan kekuatan yang dimiliki untuk mengubah krisis dari covid-19 untuk menjadi sebuah peluang untuk melakukan perubahan dan melangkah maju.
Mark memaparkan bahwa pandemi Covid-19 ini akan mempercepat laju perubahan tatanan global, yang sebenarnya sudah dimulai jauh sebelum pandemi ini. Tiga hal yang spesifik; (1) tatanan global akan melihat lebih banyak ‘Balkanisasi’ yang terjadi dengan melemahnya perjanjian-perjanjian multilateral; (2) Diversifikasi dari rantai pasokan global atas upaya berbagai perusahaan untuk mengalihkan produksi dari China ke negara-negara dengan labour cost yang rendah seperti di Asia tenggara; (3) Arus teknologi yang tak terbendung mampu membuat dunia semakin global tanpa batas ruang dan waktu.
“Perubahan yang begitu cepat ini tidak akan mengakhiri tren globalisasi, malah sebaliknya” tambah Mark yang mendapatkan gelar PhD di bidang ekonomi dari MIT pada tahun 1964.
Saat ditanya oleh Steven yang juga merupakan ASEAN Capital Market Lead di Accenture London Office tentang prediksi akan krisis keuangan di masa depan, Mark berpendapat bahwa ‘Black Swan’ ini akan berasal dari teknologi di mana akan terjadi serangan terhadap infrastruktur pasar keuangan. Krisis yang akan terjadi dikemudian hari tidak hanya terjadi di negara maju atau berkembang, namun dengan skala global yang bahayanya tidak bisa dicerna sekarang. Menimbang ini, ada kebutuhan mendesak bagi negara-negara agar semakin beradaptasi dan bersiap sedia sebab tidak ada yang bisa lepas dari gejolak pasar berikutnya.
Lihat Juga :