Diisukan Balik ke Indonesia, Ini yang Perlu Anda Ketahui Soal Citroen
Kamis, 04 Agustus 2022 - 13:00 WIB
JAKARTA - Merek otomotif Prancis, Citroen disebut-sebut akan kembali ke Indonesia. Kabarnya salah satu grup otomotif di Indonesia akan membawa kembali Citroen ke Indonesia setelah lama hengkang di 1994.
Gap tersebut justru membuat banyak orang, terutama millenials, tidak terlalu akrab dengan Citroen. Padahal Citroen memiliki jejak yang panjang di dunia automotif. Perjalanan 103 tahun membuat mobil Prancis itu bukan lagi sekadar mobil romantika.
Hal itu bahkan terasa saat perhelatan Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 yang telah selesai digelar pekan lalu, banyak pengunjung yang terheran-heran dengan sebuah mobil listrik konversi bernama Citroen E Mehari. Mobil dengan atap terbuka itu sebenarnya tampil beda dengan mobil listrik lain seperti Wuling Air ev, DFSK Glory E, Groen Alke hingga Tesla Model 3.
Memang, banyak pengunjung yang mengira mobil listrik Citroen E Mehari itu adalah merek lokal. Apalagi nama Mehari terdengar akrab dengan kuping masyarakat Jakarta. Padahal sejatinya Citroen bukanlah sebuah merek otomotif biasa.
Citroen justru adalah merek mobil yang usianya telah mencapai 103 tahun. Dari usia itu, Citroen setara dengan Ford , BMW, Aston Martin, Renault, Fiat dan Suzuki. Pendiri Citroen, Andre Citroen juga sama berpengaruhnya dengan godfather of Ford, Henry Ford.
Keduanya sama-sama inovatif, kreatif dan maju di zamannya dalam bidang otomotif. Sama pentingnya dengan Henry Ford yang berhasil memproduksi mobil dengan sistem modern, Andre Citroen juga adalah orang pertama yang membuat mobil dengan penggerak roda depan.
Tidak bisa dipungkiri, Henry Ford memang sangat berpengaruh pada Andre Citroen. Pria Prancis kelahiran 5 Februari 1878 itu memang ingin perusahaan otomotif yang dia dirikan, Societe des Engrenages Citroen, bisa mengikuti sistem yang diterapkan oleh Henry Ford di Ford.
Gap tersebut justru membuat banyak orang, terutama millenials, tidak terlalu akrab dengan Citroen. Padahal Citroen memiliki jejak yang panjang di dunia automotif. Perjalanan 103 tahun membuat mobil Prancis itu bukan lagi sekadar mobil romantika.
Hal itu bahkan terasa saat perhelatan Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 yang telah selesai digelar pekan lalu, banyak pengunjung yang terheran-heran dengan sebuah mobil listrik konversi bernama Citroen E Mehari. Mobil dengan atap terbuka itu sebenarnya tampil beda dengan mobil listrik lain seperti Wuling Air ev, DFSK Glory E, Groen Alke hingga Tesla Model 3.
Memang, banyak pengunjung yang mengira mobil listrik Citroen E Mehari itu adalah merek lokal. Apalagi nama Mehari terdengar akrab dengan kuping masyarakat Jakarta. Padahal sejatinya Citroen bukanlah sebuah merek otomotif biasa.
Citroen justru adalah merek mobil yang usianya telah mencapai 103 tahun. Dari usia itu, Citroen setara dengan Ford , BMW, Aston Martin, Renault, Fiat dan Suzuki. Pendiri Citroen, Andre Citroen juga sama berpengaruhnya dengan godfather of Ford, Henry Ford.
Keduanya sama-sama inovatif, kreatif dan maju di zamannya dalam bidang otomotif. Sama pentingnya dengan Henry Ford yang berhasil memproduksi mobil dengan sistem modern, Andre Citroen juga adalah orang pertama yang membuat mobil dengan penggerak roda depan.
Tidak bisa dipungkiri, Henry Ford memang sangat berpengaruh pada Andre Citroen. Pria Prancis kelahiran 5 Februari 1878 itu memang ingin perusahaan otomotif yang dia dirikan, Societe des Engrenages Citroen, bisa mengikuti sistem yang diterapkan oleh Henry Ford di Ford.
Lihat Juga :
tulis komentar anda