Diisukan Balik ke Indonesia, Ini yang Perlu Anda Ketahui Soal Citroen
Kamis, 04 Agustus 2022 - 13:00 WIB
Bukan tanpa sebab jika Andre Citroen kemudian menamai mobil pertamanya dengan sebutan Citroen Type A 10 HP. Agak-agak mirip dengan mobil pertama Ford yang punya nama Ford Model T. John Reynolds penulis buku Andre Citroen: The Man and the Motor Cars bahkan melabel Andre Citroen sebagai “Jawaban Eropa buat Henry Ford”.
Sejak pertama kali mendirikan Citroen, Andre Citroen memang menginginkan inovasi sebagai ujung tombak. Mobil-mobil yang dia buat setidaknya bisa menjawab kebutuhan masyarakat terhadap mobil yang berkualitas, harga terjangkau sekaligus inovatif.
Tidak heran jika mobil-mobil Citroen yang dia buat selalu menjadi yang terdepan. Mulai dari perusahaan pertama di Eropa yang memulai sistem produksi mobil massal, mobil pertama yang menggunakan sistem penggerak roda depan, penggunaan rem cakram pertama di mobil hingga pembuatan power steering hidraulis.
Salah satu filosofi inovasi Andre Citroen bahkan cukup dekat dengan masyarakat Indonesia. Tepatnya melalui mobil Citroen GS, CX dan BX. Ketiga mobil tersebut cukup akrab di masyarakat medio 1990-an. Saat itu ketiganya bahkan jadi yang terdepan karena sudah mengaplikasikan teknologi suspensi hydropneumatic.
Beberapa dekade berselang filosofi inovasi itu sendiri tidak pernah padam. Citroen hingga kini terus berinovasi melalui produk-produk terkini. Filosofi inovasi itu kini semakin diarahkan kepada fungsi mobil yang selaras dengan kebutuhan dan keperluan manusia.
Misalnya saja teknologi yang ada di Citroen C5 X yang bisa berfungsi sebagai sedan, wagon dan SUV. Ketiga bentuk itu diyakini Citroen sebagai jawaban bagi konsumen yang memang membutuhkan sebuah mobil dengan masing-masing fungsi yang distingtif yakni kenyamanan sedan, daya tampung wagon dan fungsionalitas SUV.
“Citroen tetap menjadi merek populer selama hampir 100 tahun, itu karena kami telah terinspirasi oleh kehidupan orang-orang biasa selama beberapa generasi,” kata Arnaud Belloni yang pernah menjabat Wakil Presiden Senior Pemasaran & Komunikasi di Citroen.
Ya, Citroen memang tidak akan pernah berhenti berinvasi karena memang selalu menjadikan manusia sebagai inspirasi. Jadi mobil ini bukan sekadar romantika, termasuk seperrti kala di Indonesia. Tentu sangat menarik jika mobil ini memang benar-benar kembali ke Indonesia. Kita tunggu saja.
Sejak pertama kali mendirikan Citroen, Andre Citroen memang menginginkan inovasi sebagai ujung tombak. Mobil-mobil yang dia buat setidaknya bisa menjawab kebutuhan masyarakat terhadap mobil yang berkualitas, harga terjangkau sekaligus inovatif.
Tidak heran jika mobil-mobil Citroen yang dia buat selalu menjadi yang terdepan. Mulai dari perusahaan pertama di Eropa yang memulai sistem produksi mobil massal, mobil pertama yang menggunakan sistem penggerak roda depan, penggunaan rem cakram pertama di mobil hingga pembuatan power steering hidraulis.
Salah satu filosofi inovasi Andre Citroen bahkan cukup dekat dengan masyarakat Indonesia. Tepatnya melalui mobil Citroen GS, CX dan BX. Ketiga mobil tersebut cukup akrab di masyarakat medio 1990-an. Saat itu ketiganya bahkan jadi yang terdepan karena sudah mengaplikasikan teknologi suspensi hydropneumatic.
Beberapa dekade berselang filosofi inovasi itu sendiri tidak pernah padam. Citroen hingga kini terus berinovasi melalui produk-produk terkini. Filosofi inovasi itu kini semakin diarahkan kepada fungsi mobil yang selaras dengan kebutuhan dan keperluan manusia.
Misalnya saja teknologi yang ada di Citroen C5 X yang bisa berfungsi sebagai sedan, wagon dan SUV. Ketiga bentuk itu diyakini Citroen sebagai jawaban bagi konsumen yang memang membutuhkan sebuah mobil dengan masing-masing fungsi yang distingtif yakni kenyamanan sedan, daya tampung wagon dan fungsionalitas SUV.
“Citroen tetap menjadi merek populer selama hampir 100 tahun, itu karena kami telah terinspirasi oleh kehidupan orang-orang biasa selama beberapa generasi,” kata Arnaud Belloni yang pernah menjabat Wakil Presiden Senior Pemasaran & Komunikasi di Citroen.
Ya, Citroen memang tidak akan pernah berhenti berinvasi karena memang selalu menjadikan manusia sebagai inspirasi. Jadi mobil ini bukan sekadar romantika, termasuk seperrti kala di Indonesia. Tentu sangat menarik jika mobil ini memang benar-benar kembali ke Indonesia. Kita tunggu saja.
Lihat Juga :
tulis komentar anda