Ini Tips Inreyen Motor yang Benar setelah Modif Mesin Habis-habisan
Kamis, 13 Oktober 2022 - 11:00 WIB
JAKARTA - Cermati tips inreyen motor yang benar setelah Anda memodifikasi mesin kendaraan roda dua kesayangan Anda. Hal itu perlu dilakukan guna memastikan kondisi mesin yang telah dirombak habis memang sesuai dengan keinginan dan tidak merugikan.
Saat ini memodifikasi mesin memang adalah salah satu cara yang kerap dilakukan oleh pemilik motor untuk meningkatkan kemampuan motor mereka. Umumnya modifikasi mesin motor dilakukan dengan cara bore up dan stroke up.
Bore up adalah memperbesar silinder, jadi pistonnya diganti dengan yang lebih besar. Sebaliknya, stroke up bisa dibilang memperpanjang langkah piston, bisa ditempuh dengan cara memindahkan posisi pin kruk as ke posisi luar.
Lalu bagaimana jika Anda akhirnya sudah selesai modifikasi motor Anda itu? Perubahan yang terjadi di spesifikasi teknis tentu akan sangat berpengaruh pada kondisi mesin. Jadi mau tidak mau pemilik motor yang telah melakukan modifikasi mesin tetap melakukan inreyen ulang.
Jangan sampai karena terlalu percaya diri dengan hasil modifikasi, pemilik motor langsung mengendarai motor itu semaksimal mungkin. Justru yang baik dilakukan adalah melakukan pemanasan dan pengenalan.
Pemilik motor yang telah dimodifikasi mesinnya setidaknya tidak perlu langsung gaspol atau memutar gas sesuka hati. Ada baiknya putaran mesin motor dijaga dengan santai di kitiran RPM 5.000-6.000.
Waktu inreyen motor modifikasi berbeda dengan motor baru. Jika motor baru bisa mencapai 5.000 kilometer, maka motor modifikasi hanya cukup lima hari saja.
Namun tetap diingat setelah lima hari berlalu, Anda tetap perlu mengganti pelumas motor agar kinerja mesin tetap terjaga. Fungsinya untuk membersihkan mesin dari sisa-sisa gram atau kotoran dari part-part baru, sama seperti saat motor baru turun dari dealer.
Saat ini memodifikasi mesin memang adalah salah satu cara yang kerap dilakukan oleh pemilik motor untuk meningkatkan kemampuan motor mereka. Umumnya modifikasi mesin motor dilakukan dengan cara bore up dan stroke up.
Bore up adalah memperbesar silinder, jadi pistonnya diganti dengan yang lebih besar. Sebaliknya, stroke up bisa dibilang memperpanjang langkah piston, bisa ditempuh dengan cara memindahkan posisi pin kruk as ke posisi luar.
Lalu bagaimana jika Anda akhirnya sudah selesai modifikasi motor Anda itu? Perubahan yang terjadi di spesifikasi teknis tentu akan sangat berpengaruh pada kondisi mesin. Jadi mau tidak mau pemilik motor yang telah melakukan modifikasi mesin tetap melakukan inreyen ulang.
Jangan sampai karena terlalu percaya diri dengan hasil modifikasi, pemilik motor langsung mengendarai motor itu semaksimal mungkin. Justru yang baik dilakukan adalah melakukan pemanasan dan pengenalan.
Pemilik motor yang telah dimodifikasi mesinnya setidaknya tidak perlu langsung gaspol atau memutar gas sesuka hati. Ada baiknya putaran mesin motor dijaga dengan santai di kitiran RPM 5.000-6.000.
Waktu inreyen motor modifikasi berbeda dengan motor baru. Jika motor baru bisa mencapai 5.000 kilometer, maka motor modifikasi hanya cukup lima hari saja.
Namun tetap diingat setelah lima hari berlalu, Anda tetap perlu mengganti pelumas motor agar kinerja mesin tetap terjaga. Fungsinya untuk membersihkan mesin dari sisa-sisa gram atau kotoran dari part-part baru, sama seperti saat motor baru turun dari dealer.
(wsb)
tulis komentar anda