Optimisme Pasar Mobil Domestik dan Ekspor Menggeliat Pada Kuartal IV

Selasa, 07 Juli 2020 - 09:33 WIB
Industri automotif nasional optimistis pasar mobil domestik dan ekspor kembali normal pada kuartal IV/2020. Foto: dok/SINDOnews
JAKARTA - Industri automotif nasional optimistis pasar mobil domestik dan ekspor kembali normal pada kuartal IV/2020. Hal ini didasari pada keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 di beberapa negara tujuan ekspor. Pun adanya kemajuan penanganan pandemi di Tanah Air.

“Kami yakin di kuartal IV situasi akan lebih baik. Pasar bisa rebound dua hingga tiga kali lipat dibandingkan saat puncak pandemi,” ungkap Presdir PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono di Jakarta, kemarin.

Sebagai pengekspor mobil terbesar asal Indonesia, selama pandemi, kegiatan produksi pabrikan Jepang itu terhantam cukup dalam. Kegiatan produksi sempat terhenti karena anjloknya permintaan kendaraan di pasar domestik dan luar negeri. (Baca: Delapan Mobil Listrik Ini Berhasil Curi Perhatian di 2020)

Volume ekspor industri automotif nasional dalam bentuk utuh (completelybuiltup/CBU) berdasarkan catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada April dan Mei 2020, hanya 2.878 unit pada April dan 2.595 unit pada Mei 2020. Capaian itu terkoreksi jauh dibandingkan Maret 2020, yang masih mampu mengekspor 6.472 unit.

Namun demikian, data Gaikindo menunjukkan ekspor kendaraan roda empat dari Indonesia selama kuartal I/2020 (Januari-Maret) secara total tercatat 77.315 unit, meningkat 9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.



Pada kuartal I/2020, negara tujuan ekspor terbesar adalah Filipina, kemudian Arab Saudi, Vietnam, Thailand, Amerika Serikat, Jepang, Uni Emirat Arab, dan Oman.

Warih Andang mengakui performa ekspornya merosot. “Pandemi Covid-19 memengaruhi semua sektor, termasuk industri automotif,” ujarnya. Ekspor mobil TMMIN tahun ini diproyeksikan akan anjlok 50% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. (Baca juga: Pabrikan Mobil Asal Ceko Ciptakan Produk Berbahan Bakar Gas)

Direktur TMMIN Bob Azam mengungkapkan, dukungan yang telah diberikan oleh pemerintah diharapkan mampu menyelamatkan industri automotif nasional. Bukan hanya pabrikan, melainkan juga supplychain yang meliputi perusahaan-perusahaan komponen khususnya yang berskala usaha kecil-menengah.

Stimulus yang diberikan oleh pemerintah terhadap dunia usaha diyakini akan mendorong pertumbuhan industri di Tanah Air di tengah pandemi yang belum diketahui kapan akan berakhir itu. “Sekarang kami mulai produksi dengan kapasitas 60% saja. Namun, kami sudah berdiskusi dengan rantai pasok domestik untuk bersiap, sehingga saat ada lonjakan permintaan maka kegiatan produksi tidak tergang -gu,” katanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More