Dua Pesan Penting Toyota Buat Transisi Elektrifikasi di Indonesia
Kamis, 01 Desember 2022 - 20:46 WIB
JAKARTA - Toyota Indonesia, melalui Toyota Motor Manufacturing Indonesia ( TMMIN ), mengirimkan dua pesan penting untuk transisi elektrifikasi di Indonesia. Kedua pesan itu diyakini akan jadi modal besar untuk mensukseskan transisi elektrifikasi di Indonesia dengan mulus.
Pertama, Toyota mengingatkan agar transisi elektrifikasi di Indonesia dilakukan dengan tertata. Apabila transisi elektrifikasi tidak dilakukan dengan tertata maka akan merugikan industri otomotif Indonesia yang berkembang pesat.
Transisi yang tertata diyakini bisa menjaga posisi Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor otomotif. Saat ini Indonesia memang tengah tengah menikmati posisinya di bidang industri otomotif sebagai produsen dan eksportir produk otomotif unggulan di wilayah Asia Pasifik.
Industri otomotif nasional juga memegang peran strategis sebagai bagian dari rantai pasok, dengan jangkauan wilayah ekspor yang telah merambah hingga 80 negara di berbagai kawasan dunia.
“Transisi kendaraan elektrifikasi yang tidak tertata, akan melemahkan posisi Indonesia sebagai basis global industri otomotif. Kehadiran beragam teknologi kendaraan elektrifikasi rendah emisi yang lengkap, melalui pendekatan strategi multi-pathway akan menjadi kunci keberhasilan Indonesia lebih cepat berkembang dan mengejar posisi sebagai pemain utama produsen serta eksportir kendaraan elektrifikasi di kancah internasional," ujar Bob Azam, Direktur Hubungan Eksternal PT TMMIN.
Dia melanjutkan roadmap industri otomotif nasional harus disusun dengan memperhitungkan ketersediaan energi, khususnya Sumber Daya Alam (SDA) tidak terbarukan. Dukungan Pemerintah di sektor transportasi melalui manajemen UIO (Unit in Operations), juga menjadi elemen penting untuk mempertahankan posisi dan kontribusi positif industri otomotif nasional selama lebih dari 5 dekade ini.
Pertama, Toyota mengingatkan agar transisi elektrifikasi di Indonesia dilakukan dengan tertata. Apabila transisi elektrifikasi tidak dilakukan dengan tertata maka akan merugikan industri otomotif Indonesia yang berkembang pesat.
Transisi yang tertata diyakini bisa menjaga posisi Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor otomotif. Saat ini Indonesia memang tengah tengah menikmati posisinya di bidang industri otomotif sebagai produsen dan eksportir produk otomotif unggulan di wilayah Asia Pasifik.
Industri otomotif nasional juga memegang peran strategis sebagai bagian dari rantai pasok, dengan jangkauan wilayah ekspor yang telah merambah hingga 80 negara di berbagai kawasan dunia.
“Transisi kendaraan elektrifikasi yang tidak tertata, akan melemahkan posisi Indonesia sebagai basis global industri otomotif. Kehadiran beragam teknologi kendaraan elektrifikasi rendah emisi yang lengkap, melalui pendekatan strategi multi-pathway akan menjadi kunci keberhasilan Indonesia lebih cepat berkembang dan mengejar posisi sebagai pemain utama produsen serta eksportir kendaraan elektrifikasi di kancah internasional," ujar Bob Azam, Direktur Hubungan Eksternal PT TMMIN.
Dia melanjutkan roadmap industri otomotif nasional harus disusun dengan memperhitungkan ketersediaan energi, khususnya Sumber Daya Alam (SDA) tidak terbarukan. Dukungan Pemerintah di sektor transportasi melalui manajemen UIO (Unit in Operations), juga menjadi elemen penting untuk mempertahankan posisi dan kontribusi positif industri otomotif nasional selama lebih dari 5 dekade ini.
Lihat Juga :
tulis komentar anda