Truk Canggih Buatan China Ini Bikin Drone dan Jet Tempur Tak Berkutik
loading...
A
A
A
BEIJING - China resmi memperkenalkan truk berteknologi anti radar canggih yang mampu melumpuhkan drone dan jet tempur yang masuk ke wilayahnya.
Truk tersebut adalah YLC-12C Medium-to-low-altitude Multifunctional C-Band Radar, yang resmi diperkenalkan pada The 10th World Radio Detection and Ranging Expo di Beijing pada 13 April 2023.
Seperti dilansir dari Eurasian Times Minggu (23/4/2023), truk dengan sistem radar konvensional yang dirancang untuk menghadapi pesawat tradisional cenderung gagal mendeteksi drone ini.
Untuk mengatasi ancaman drone, China Electronics Technology Group Corp (CETC) menampilkan untuk pertama kalinya sistem radar pemantauan dengan kemampuan jamming komunikasi.
Sistem radar YLC-12C dapat melacak, menemukan, dan mengganggu sinyal kendali jarak jauh dari drone musuh, yang akan mengalami perintah yang melemah, penurunan efisiensi transmisi informasi, dan akurasi navigasi yang rendah.
Dikutip dari Global Times, YLC-12C disebut mampu menipu drone dan membuatnya keluar jalur atau mendarat, sistem ini dapat dipasang pada kendaraan off-road, dipasang di darat, dipasang di kapal atau dibawa oleh infanteri, karena dapat melakukan deteksi multi metode di medan yang kompleks dan lingkungan elektromagnetik.
CETC juga menawarkan jenis three-sided array low-altitude monitoring radar yang mampu melawan target yang terbang rendah, lambat, dan kecil.
Berkat teknologi array digital tercanggihnya, radar ini secara bersamaan dapat mendeteksi dan melacak rudal jelajah terbang rendah, pesawat tempur, dan drone kecil, bahkan sangat kecil.
Dibawa oleh rantis sekelas truk 6×6, radar YLC-12C dapat ditempatkan di posisi kunci di sekitar kota, pembangkit nuklir, dan pusat populasi besar, kata pengembangnya.
Radar multifungsi C-band YLC-12C dicirikan oleh antena yang dapat disesuaikan yang dapat dinaikkan hingga setinggi 18 meter, yang juga membantu melihat target yang terbang rendah seperti drone.
Tak hanya senjata itu saja, China juga memiliki Suppression of Enemy Air Defenses (SEAD). SEAD merupakan salah satu taktik untuk menekan sistem pertahanan udara musuh.
SEAD merupakan taktik berbahaya untuk membuka jalan bagi pesawat yang lebih rentan seperti pesawat bomber untuk terbang ke wilayah musuh tanpa berisiko tertembak.
Selama ini, rudal udara sangat bergantung pada stasiun radar untuk melacak target sehingga radar mereka harus tetap menyala. Ketika menyala, radar tersebut secara aktif menyiarkan gelombang.
Sementara itu, rudal anti-radar akan melacak gelombang itu sehingga dapat menghancurkan situs rudal sebelum musuh menembakkannya.
Truk tersebut adalah YLC-12C Medium-to-low-altitude Multifunctional C-Band Radar, yang resmi diperkenalkan pada The 10th World Radio Detection and Ranging Expo di Beijing pada 13 April 2023.
Seperti dilansir dari Eurasian Times Minggu (23/4/2023), truk dengan sistem radar konvensional yang dirancang untuk menghadapi pesawat tradisional cenderung gagal mendeteksi drone ini.
Untuk mengatasi ancaman drone, China Electronics Technology Group Corp (CETC) menampilkan untuk pertama kalinya sistem radar pemantauan dengan kemampuan jamming komunikasi.
Sistem radar YLC-12C dapat melacak, menemukan, dan mengganggu sinyal kendali jarak jauh dari drone musuh, yang akan mengalami perintah yang melemah, penurunan efisiensi transmisi informasi, dan akurasi navigasi yang rendah.
Dikutip dari Global Times, YLC-12C disebut mampu menipu drone dan membuatnya keluar jalur atau mendarat, sistem ini dapat dipasang pada kendaraan off-road, dipasang di darat, dipasang di kapal atau dibawa oleh infanteri, karena dapat melakukan deteksi multi metode di medan yang kompleks dan lingkungan elektromagnetik.
CETC juga menawarkan jenis three-sided array low-altitude monitoring radar yang mampu melawan target yang terbang rendah, lambat, dan kecil.
Berkat teknologi array digital tercanggihnya, radar ini secara bersamaan dapat mendeteksi dan melacak rudal jelajah terbang rendah, pesawat tempur, dan drone kecil, bahkan sangat kecil.
Dibawa oleh rantis sekelas truk 6×6, radar YLC-12C dapat ditempatkan di posisi kunci di sekitar kota, pembangkit nuklir, dan pusat populasi besar, kata pengembangnya.
Radar multifungsi C-band YLC-12C dicirikan oleh antena yang dapat disesuaikan yang dapat dinaikkan hingga setinggi 18 meter, yang juga membantu melihat target yang terbang rendah seperti drone.
Tak hanya senjata itu saja, China juga memiliki Suppression of Enemy Air Defenses (SEAD). SEAD merupakan salah satu taktik untuk menekan sistem pertahanan udara musuh.
SEAD merupakan taktik berbahaya untuk membuka jalan bagi pesawat yang lebih rentan seperti pesawat bomber untuk terbang ke wilayah musuh tanpa berisiko tertembak.
Selama ini, rudal udara sangat bergantung pada stasiun radar untuk melacak target sehingga radar mereka harus tetap menyala. Ketika menyala, radar tersebut secara aktif menyiarkan gelombang.
Sementara itu, rudal anti-radar akan melacak gelombang itu sehingga dapat menghancurkan situs rudal sebelum musuh menembakkannya.
(wbs)