Jangan Jadi Korban, Ini Cara Cek Potensi Rem Blong pada Bus

Jum'at, 28 April 2023 - 11:33 WIB
loading...
Jangan Jadi Korban, Ini Cara Cek Potensi Rem Blong pada Bus
Penyebab kecelakaan bus paling banyak terjadi karena rem blong. Foto/DOK. SINDONEWScom.
A A A
JAKARTA - Kecelakaan bus kerap terjadi karena kondisi rem blong. Untuk itu sopir bus perlu waspada dengan melakukan pengecekan potensi rem blong pada bus.

Berdasarkan data dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sebanyak 90 persen kasus kecelakaan dengan bus dan truk terjadi karena masalah di sistem rem. Hal itu sejatinya juga bisa diantisipasi sejak dengan melakukan perawatan rutin, seperti pengecekan rem yang merupakan aspek penting yang harus berfungsi dalam berkendara.

Tanpa adanya rem dalam kondisi prima, kendaraan akan kesulitan untuk menghentikan lajunya. Saat pengendara menginjak pedal rem dan laju kendaraan tidak berhenti, maka rem dapat dikatakan mengalami rem blong dan dapat menyebabkan kecelakaan di jalan.

Hal itu diamini oleh Investigator Senior KNKT Ahmad Wildan. Menurutnya kebanyakan kasus rem blong pada bus dan truk justru terjadi karena human error.

"Kasus rem blong paling banyak disebabkan oleh faktor manusia begitu juga kasus rem blong di bus dan truk terjadi karena faktor human error. Safety culture atau budaya keselamatan rendah," ujar Ahmad Wildan.



Dia mengatakan, dalam banyak kasus kecelakaan rem blong, berdasar hasil investigasi KNKT, banyak pengemudi tidak terampil dalam membawa kendaraannya.

Selain itu, juga ditemukan pengemudi yang tidak memahami karakter dan teknologi di kendaraannya, misalnya cara menggunakan teknologi pengereman pada injury.

"Sopir salah mengemudikan kendaraan, salah mengenali medan, ada juga yang salah mengikat muatan," terang Ahmad Wildan.

Nah untuk mewaspadainya, sopir bus harus mengerti tanda-tanda adanya potensi rem blong. Yuk cermati di bawah ini:

1. Pedal rem terasa enteng atau los saat diinjak

Sebelum berkendara, pastikan selalu mengecek semua fungsi pedal kendali termasuk pedal rem. Jika saat diinjak terasa ringan, maka kamu patut curiga terjadi disfungsi pedal rem.

Sebaliknya, jika pedal rem terasa keras saat diinjak, bisa jadi ada masalah pada bagian booster rem. Segera panggil jasa servis resmi untuk memeriksanya.

2. Minyak rem berkurang drastis

Kondisi kedua yang bisa menjadi tanda terjadinya disfungsi sistem pengereman adalah menurunnya level minyak rem di tabung minyaknya.

JIka dalam satu minggu setelah pengisian ketinggian minyak turun drastis, ini menandakan ada yang tidak beres pada sistem pengereman mobil kamu. Hubungi bengkel resmi untuk memeriksa kondisinya.

3. Terlihat ada jejak kebocoran minyak rem


Rutinlah memeriksa bagian ruang mesin, atau pada lantai garasi untuk melihat tanda-tanda kebocoran minyak rem.

4. Tercium bau seperti karet terbakar


Bau sangit atau bau seperti karet terbakar saat mobil dijalankan, bisa jadi salah satu tanda ada yang tidak beres di fungsi pedal kendali.

Bau seperti ini bisa terjadi akibat menggantung pedal kopling. Namun bisa juga menjadi tanda komponen rem yang panas sehingga menyebabkan bau. Solusinya, segera tepikan kendaraan dan tunggu rem menjadi dingin.

Komponen rem yang panas bisa membuat sistem pengereman tidak berjalan dengan optimal.



5. Lampu rem terus menyala


Jika menemukan kondisi lampu rem terus menyala meski pedal rem tidak diinjak, maka bisa menjadi salah satu tanda malfungsi rem.

Meski ini juga bisa menjadi tanda masalah korsleting kelistrikan, namun sebaiknya tetap waspada. Lakukan pengecekan sederhana dengan cara, menginjak pedal rem sebelum mobil dipakai beraktivitas.

6. Bunyi berdecit


Jika saat mobil dipakai dan kemudian dilakukan pengereman terdengar bunyi berdecit, ini bisa menjadi tanda malfungsi rem juga.

Namun jangan panik, segera menepi dan panggilah jasa servis dari bengkel resmi untuk memeriksa lebih lanjut.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1700 seconds (0.1#10.140)