Spion Canggih KIA EV9 Bakal Dicopot saat Mengaspal di Indonesia, Kenapa?
loading...
A
A
A
TANGERANG - Mobil listrik KIA EV9 GT-Line resmi meluncur di GIIAS 2023 dengan berbagai perlengkapan futuristik, salah satunya spion kamera. Sayangnya spion canggih ini terpaksa dicopot karena melanggar peraturan di Indonesia.
"Soalnya itu melangggar peraturan lalu lintas di Indonesia. Jadi kami mau tidak mau harus menyesuaikan dan mengganti kamera itu dengan spion biasa," ujar Ario Soerjo, Marketing & Development Division Head PT Kreta Indo Artha (KIA).
Padahal spion kamera ini membuat mobil listrik KIA EV9 jadi tampil beda. Kaca spion luar berbentuk kamera membuat KIA EV9 jadi tampil keren dan futuristik. Di bagian dalam layar khusus membuat pengemudi KIA EV9 bisa leluasa melihat kondisi jalan yang ada di belakang mobil.
Berdasarkan Pasal 37 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan, kaca spion pada kendaraan harus memenuhi dua syarat, yaitu berjumlah dua buah atau lebih dan dibuat dari kaca atau bahan lain. Dalam pasal itu disebutkan kaca spion dipasang pada posisi yang dapat memberikan pandangan ke arah samping dan belakang dengan jelas tanpa mengubah jarak dan bentuk objek yang terlihat.
"Berjumlah 2 buah atau lebih, dan dibuat dari kaca atau bahan lain yang dipasang pada posisi yang dapat memberikan pandangan ke arah samping dan belakang dengan jelas tanpa mengubah jarak dan bentuk objek yang terlihat," tulis peraturan itu.
Ario Soerjo mengatakan KIA EV9 yang menggunakan spion kamera adalah varian tertinggi yakni KIA EV9 GT-Line. Varian lainnya tetap menggunakan spion konvensional.
"Sebenarnya kami ingin mempertahankan kamera ini, hanya saja memang tidak sejalan dengan peraturan yang ada," ujarnya.
Mobil listrik KIA EV9 GT-Line dibanderol Rp1,975 miliar on the road. Kelebihan mobil ini adalah memiliki konfigurasi kursi 3 baris, sehingga memiliki kapasitas penumpang lebih banyak.
Dengan baterai lithium-ion berkapasitas 99,8 kWh, Kia EV9 dapat menjelajah hingga 497 kilometer dalam kondisi baterai terisi penuh.
Sementara soal pengisian daya listrik, dibutuhkan waktu sekitar 10 jam 45 menit apabila menggunakan pengisian daya AC atau Wallbox Charging berkapasitas 11 kW. Adapun jika menggunakan pengisian daya Ultra Fast Charging berjenis DC dengan kapasitas 250 kW, hanya membutuhkan waktu sekitar 23 menit.
"Soalnya itu melangggar peraturan lalu lintas di Indonesia. Jadi kami mau tidak mau harus menyesuaikan dan mengganti kamera itu dengan spion biasa," ujar Ario Soerjo, Marketing & Development Division Head PT Kreta Indo Artha (KIA).
Padahal spion kamera ini membuat mobil listrik KIA EV9 jadi tampil beda. Kaca spion luar berbentuk kamera membuat KIA EV9 jadi tampil keren dan futuristik. Di bagian dalam layar khusus membuat pengemudi KIA EV9 bisa leluasa melihat kondisi jalan yang ada di belakang mobil.
Berdasarkan Pasal 37 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan, kaca spion pada kendaraan harus memenuhi dua syarat, yaitu berjumlah dua buah atau lebih dan dibuat dari kaca atau bahan lain. Dalam pasal itu disebutkan kaca spion dipasang pada posisi yang dapat memberikan pandangan ke arah samping dan belakang dengan jelas tanpa mengubah jarak dan bentuk objek yang terlihat.
"Berjumlah 2 buah atau lebih, dan dibuat dari kaca atau bahan lain yang dipasang pada posisi yang dapat memberikan pandangan ke arah samping dan belakang dengan jelas tanpa mengubah jarak dan bentuk objek yang terlihat," tulis peraturan itu.
Ario Soerjo mengatakan KIA EV9 yang menggunakan spion kamera adalah varian tertinggi yakni KIA EV9 GT-Line. Varian lainnya tetap menggunakan spion konvensional.
"Sebenarnya kami ingin mempertahankan kamera ini, hanya saja memang tidak sejalan dengan peraturan yang ada," ujarnya.
Mobil listrik KIA EV9 GT-Line dibanderol Rp1,975 miliar on the road. Kelebihan mobil ini adalah memiliki konfigurasi kursi 3 baris, sehingga memiliki kapasitas penumpang lebih banyak.
Dengan baterai lithium-ion berkapasitas 99,8 kWh, Kia EV9 dapat menjelajah hingga 497 kilometer dalam kondisi baterai terisi penuh.
Sementara soal pengisian daya listrik, dibutuhkan waktu sekitar 10 jam 45 menit apabila menggunakan pengisian daya AC atau Wallbox Charging berkapasitas 11 kW. Adapun jika menggunakan pengisian daya Ultra Fast Charging berjenis DC dengan kapasitas 250 kW, hanya membutuhkan waktu sekitar 23 menit.