ALVA Jadi Game Changer Kendaraan Roda Dua
loading...
A
A
A
Dengan aplikasi ini, pengguna dapat dengan mudah melacak perjalanan mereka, menemukan lokasi motor mereka, dan mengakses informasi penting tentang motor listrik mereka.
Indika Energy melalui ALVA melihat, sektor kendaraan listrik akan mendapat perhatian lebih di tahun-tahun mendatang karena memegang peran strategis sebagai bagian dari solusi perubahan iklim di Indonesia.
Indonesia merupakan pasar potensial untuk kendaraan roda dua listrik (E2W) dan saat ini memiliki tingkat penetrasi kepemilikan kendaraan roda dua tertinggi di dunia (sekitar 42%, berdasarkan jumlah kendaraan yang dimiliki per 100 penduduk) serta merupakan pasar terbesar ketiga untuk kendaraan roda dua secara umum dengan 6 juta sepeda motor terjual setiap tahunnya.
Pasar E2W diproyeksikan akan tumbuh dengan pesat dibandingkan motor konvensional karena harganya sebanding dengan biaya operasional E2W yang lebih rendah.
Dengan komitmen jangka panjang untuk memberikan produk dan pelayanan terbaik, ALVA terus berperan dalam membawa perubahan positif bagi lingkungan dan masyarakat Indonesia, menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Beragam dukungan juga diberikan oleh para stakeholder untuk memperkuat ekosistem kendaraan listrik. PT Pertamina (Persero) misalnya, memberikan dukungan terhadap percepatan penggunaan motor listrik (molis) di Indonesia, Pertamina menghadirkan berbagai inovasi dalam menyediakan infrastruktur kendaraan listrik.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina terus mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia sejalan dengan roadmap transisi energi yang dijalankan perusahaan.
“Pertamina telah menyediakan infrastruktur kendaraan listrik berupa Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Battery Swapping Station (BSS) atau stasiun penukaran baterai dan bersama BUMN tengah mengembangkan baterai listrik melalui konsorsium Indonesia Battery Corporation (IBC),”ujar Fadjar.
Pertamina melalui Sub Holding Commecial & Trading, menyiapkan 23 BSS atau stasiun penukaran baterai untuk molis yang ditempatkan di sejumlah SPBU di Jabodetabek dan Bali. Selain itu Pertamina juga telah menyiapkan 6 SPKLU di Jakarta. “Percepatan penggunaan motor listrik menjadi salah satu langkah strategis dalam akselerasi transisi energi menuju NZE 2060 karena mampu mengurangi emisi karbon hingga 50%,” ujar Fadjar.
Dukungan Pemerintah
Saat ini, sektor transportasi menjadi salah satu penyumbang emisi karbon tertinggi di Indonesia. Emisi karbon sektor transportasi saat ini sudah menyumbang lebih dari 280 juta ton CO2 per tahun. Jika tidak ada yang berubah, emisi karbon transportasi akan terus bertambah sampai 860 juta ton CO2 per tahun pada tahun 2050.Indika Energy melalui ALVA melihat, sektor kendaraan listrik akan mendapat perhatian lebih di tahun-tahun mendatang karena memegang peran strategis sebagai bagian dari solusi perubahan iklim di Indonesia.
Indonesia merupakan pasar potensial untuk kendaraan roda dua listrik (E2W) dan saat ini memiliki tingkat penetrasi kepemilikan kendaraan roda dua tertinggi di dunia (sekitar 42%, berdasarkan jumlah kendaraan yang dimiliki per 100 penduduk) serta merupakan pasar terbesar ketiga untuk kendaraan roda dua secara umum dengan 6 juta sepeda motor terjual setiap tahunnya.
Pasar E2W diproyeksikan akan tumbuh dengan pesat dibandingkan motor konvensional karena harganya sebanding dengan biaya operasional E2W yang lebih rendah.
Dengan komitmen jangka panjang untuk memberikan produk dan pelayanan terbaik, ALVA terus berperan dalam membawa perubahan positif bagi lingkungan dan masyarakat Indonesia, menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Beragam dukungan juga diberikan oleh para stakeholder untuk memperkuat ekosistem kendaraan listrik. PT Pertamina (Persero) misalnya, memberikan dukungan terhadap percepatan penggunaan motor listrik (molis) di Indonesia, Pertamina menghadirkan berbagai inovasi dalam menyediakan infrastruktur kendaraan listrik.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina terus mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia sejalan dengan roadmap transisi energi yang dijalankan perusahaan.
“Pertamina telah menyediakan infrastruktur kendaraan listrik berupa Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Battery Swapping Station (BSS) atau stasiun penukaran baterai dan bersama BUMN tengah mengembangkan baterai listrik melalui konsorsium Indonesia Battery Corporation (IBC),”ujar Fadjar.
Pertamina melalui Sub Holding Commecial & Trading, menyiapkan 23 BSS atau stasiun penukaran baterai untuk molis yang ditempatkan di sejumlah SPBU di Jabodetabek dan Bali. Selain itu Pertamina juga telah menyiapkan 6 SPKLU di Jakarta. “Percepatan penggunaan motor listrik menjadi salah satu langkah strategis dalam akselerasi transisi energi menuju NZE 2060 karena mampu mengurangi emisi karbon hingga 50%,” ujar Fadjar.