Indonesia Berpeluang Besar Ekspor Motor ke Afrika, Ini Penyebabnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia berpeluang melakukan ekspor sepeda motor lebih besar, khususnya ke kawasan Afrika. Hal itu karena kualitas produk yang dihasilkan di Tanah Air cukup baik.
Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Hari Budianto.
“Saya enggak ngomong brand per brand ya, tetapi ada peluang yang utama justru di Afrika, Eropa Selatan, Amerika latin. Di dekat-dekat kita, di ASEAN saja sama Asia Selatan ini cukup banyak,” kata Hari saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Untuk tahun ini, AISI menargetkan ekspor sepeda motor sebesar 550 ribu unit. Tapi, Hari menyampaikan bahwa target tersebut bisa lebih besar jika pemerintah memberikan dukungan lebih besar untuk industri kendaraan roda dua.
Hari mengatakan saat ini Indonesia masuk dalam urutan ketiga di industri sepeda motor. “Tentunya, kalau nomor tiga di bawah India sama China, daya saing kita akan kuat. Itu peluang yang bisa kita mainkan di situ bersama dengan semua pemangku kepentingan,” tuturnya.
Faktanya, jumlah ekspor sepeda motor dari Indonesia sempat mengalami penurunan. Hal itu karena banyak negara yang hanya mengekspor komponen dari Indonesia untuk dirakit di negaranya.
Selain banyaknya negara yang sudah merakit sendiri alias CKD, kendala lainnya adalah standar yang berbeda di setiap negara. Untuk itu, Hari mengungkapkan AISI dan pemerintah sedang berupaya menyetarakan standar agar lebih mudah memasarkan motor asal Indonesia.
“ Kendala ekspor apa sih sebenarnya? Ya standar. Jadi ada standar Euro misalnya, berusaha segala macam dari anggota kita bersama dengan pemerintah bagaimana menerapkan harmonisasi terhadap standar-standar nasional,” ujarnya.
Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Hari Budianto.
“Saya enggak ngomong brand per brand ya, tetapi ada peluang yang utama justru di Afrika, Eropa Selatan, Amerika latin. Di dekat-dekat kita, di ASEAN saja sama Asia Selatan ini cukup banyak,” kata Hari saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Untuk tahun ini, AISI menargetkan ekspor sepeda motor sebesar 550 ribu unit. Tapi, Hari menyampaikan bahwa target tersebut bisa lebih besar jika pemerintah memberikan dukungan lebih besar untuk industri kendaraan roda dua.
Hari mengatakan saat ini Indonesia masuk dalam urutan ketiga di industri sepeda motor. “Tentunya, kalau nomor tiga di bawah India sama China, daya saing kita akan kuat. Itu peluang yang bisa kita mainkan di situ bersama dengan semua pemangku kepentingan,” tuturnya.
Faktanya, jumlah ekspor sepeda motor dari Indonesia sempat mengalami penurunan. Hal itu karena banyak negara yang hanya mengekspor komponen dari Indonesia untuk dirakit di negaranya.
Selain banyaknya negara yang sudah merakit sendiri alias CKD, kendala lainnya adalah standar yang berbeda di setiap negara. Untuk itu, Hari mengungkapkan AISI dan pemerintah sedang berupaya menyetarakan standar agar lebih mudah memasarkan motor asal Indonesia.
“ Kendala ekspor apa sih sebenarnya? Ya standar. Jadi ada standar Euro misalnya, berusaha segala macam dari anggota kita bersama dengan pemerintah bagaimana menerapkan harmonisasi terhadap standar-standar nasional,” ujarnya.
(msf)