Program Studi Ini Penting untuk Pengembangan Energi Terbarukan di Indonesia
loading...
A
A
A
PADANG - Pemerintah tengah giat mengembangkan energi terbarukan di Tanah Air guna menyiasati kian terbatasnya sumber energi yang berasal dari fosil. Menyambut hal tersebut, Politeknik ATI Padang meluncurkan program studi baru, Program Diploma 4 Teknologi Rekayasa Bioproses Energi Terbarukan. (Baca juga: Mentari Bisa Bikin Indonesia Jadi Negara Adidaya Energi Terbarukan )
Sumber energi terbarukan mudah ditemukan di Nusantara dan dan potensi bahan bakunya juga beraneka ragam. Energi terbarukan adalah upaya untuk mengatasi semakin menipisnya ketersediaan sumber energi fosil.
Pengembangan energi terbarukan harus dilakukan karena kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas, sebagai sumber energi. Saat ini energi terbarukan menjadi isu besar yang berpotensi mengubah peta geopolitik energi dunia.
Kemajuan teknologi dan penurunan biaya teknologi membuat energi terbarukan tumbuh lebih cepat daripada sumber energi lainnya. Bahkan, beberapa teknologi energi terbarukan, seperti biodiesel atau bioethanol, sudah kompetitif disektor penggunaan sebagai bahan bakar. Terlebih, daya saing tersebut belum memperhitungkan kontribusi energi terbarukan dalam mengurangi polusi udara dan mencegah dampak perubahan iklim.
Melalui Webinar Series#6 yang diselenggarakan hari ini, Politeknik ATI Padang sebagai perguruan tinggi vokasi di bawah Kementerian Perindustrian berkomitmen mengembangkan keilmuan energi terbarukan dengan membuka program studi Diploma IV Teknologi Rekayasa Bioproses Energi Terbarukan.
Peluncuran program studi ini langsung dilakukan oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian, Eko SA Cahyanto. Dia berharap, program studi ini akan menghasilkan tenaga kerja kompeten yang bisa langsung diserap oleh industri.
Sehingga, sambung Eko, industri lebih berkembang ke berbagai pelosok Indonesia dengan memanfaatkan energi terbarukan dalam menjalankan proses produksinya. Webinar juga diisi oleh narasumber dari organisasi dan industri yang peduli dengan pemanfaatan energi terbarukan di Nusantara. Masing-masing, Paul Butar-Butar (Direktur Eksekutif Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia), Izmirta Rachman (Direktur PT Energi Agro Nusantara), Bobby Nugroho (Section Head Biodiesel PT Smart Tbk).
Paparan dan diskusi dalam webinar ini memberikan pencerahan tentang ketersediaan bahan baku yang melimpah dan cara pengolahannya menjadi energi terbarukan. Supaya menjadi sumber energi baru dan bahkan menjadi ladang usaha baru yang menjanjikan. (Baca juga: Malu Nyatakan Cinta? Agnez Mo Bagikan Pesan Ini )
Bagi calon mahasiswa yang masih bingung dalam memilih arah masa depannya, Politeknik ATI Padang mengajak mereka untuk bergabung. Alasannya, potensi industri yang masih sangat terbuka. Pendaftarannya sendiri dibuka hingga 24 Agustus 2020.
Sumber energi terbarukan mudah ditemukan di Nusantara dan dan potensi bahan bakunya juga beraneka ragam. Energi terbarukan adalah upaya untuk mengatasi semakin menipisnya ketersediaan sumber energi fosil.
Pengembangan energi terbarukan harus dilakukan karena kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas, sebagai sumber energi. Saat ini energi terbarukan menjadi isu besar yang berpotensi mengubah peta geopolitik energi dunia.
Kemajuan teknologi dan penurunan biaya teknologi membuat energi terbarukan tumbuh lebih cepat daripada sumber energi lainnya. Bahkan, beberapa teknologi energi terbarukan, seperti biodiesel atau bioethanol, sudah kompetitif disektor penggunaan sebagai bahan bakar. Terlebih, daya saing tersebut belum memperhitungkan kontribusi energi terbarukan dalam mengurangi polusi udara dan mencegah dampak perubahan iklim.
Melalui Webinar Series#6 yang diselenggarakan hari ini, Politeknik ATI Padang sebagai perguruan tinggi vokasi di bawah Kementerian Perindustrian berkomitmen mengembangkan keilmuan energi terbarukan dengan membuka program studi Diploma IV Teknologi Rekayasa Bioproses Energi Terbarukan.
Peluncuran program studi ini langsung dilakukan oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian, Eko SA Cahyanto. Dia berharap, program studi ini akan menghasilkan tenaga kerja kompeten yang bisa langsung diserap oleh industri.
Sehingga, sambung Eko, industri lebih berkembang ke berbagai pelosok Indonesia dengan memanfaatkan energi terbarukan dalam menjalankan proses produksinya. Webinar juga diisi oleh narasumber dari organisasi dan industri yang peduli dengan pemanfaatan energi terbarukan di Nusantara. Masing-masing, Paul Butar-Butar (Direktur Eksekutif Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia), Izmirta Rachman (Direktur PT Energi Agro Nusantara), Bobby Nugroho (Section Head Biodiesel PT Smart Tbk).
Paparan dan diskusi dalam webinar ini memberikan pencerahan tentang ketersediaan bahan baku yang melimpah dan cara pengolahannya menjadi energi terbarukan. Supaya menjadi sumber energi baru dan bahkan menjadi ladang usaha baru yang menjanjikan. (Baca juga: Malu Nyatakan Cinta? Agnez Mo Bagikan Pesan Ini )
Bagi calon mahasiswa yang masih bingung dalam memilih arah masa depannya, Politeknik ATI Padang mengajak mereka untuk bergabung. Alasannya, potensi industri yang masih sangat terbuka. Pendaftarannya sendiri dibuka hingga 24 Agustus 2020.
(iqb)