Pelaku Industri Kendaraan Niaga Menanti Insentif Elektrifikasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Produsen truk di Indonesia ingin pemerintah mempertimbangkan pemberian insentif kendaraan listrik. Seperti yang sudah diberikan ke industri sepeda motor, bus, dan mobil penumpang.
Hal itu disampaikan oleh Aji Jaya, Vice President and Sales Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor, produsen dan distributor truk Mitsubishi Fuso di Indonesia, Rabu (8/11/2023) kemarin. Dia mengatakan saat ini pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan instansi terkait agar insentif tersebut bisa diberikan.
Hanya saja menurut dia hingga kini memang belum ada kepastian yang jelas adanya insentif terhadap kendaraan niaga listrik yang akan dipasarkan di Indonesia.
"Kita masih menunggu agar truk listrik juga bisa. Ya minimal bantuannya sama seperti kendaraan listrik lainnya," harap Aji Jaya.
Diketahui saat ini kendaraan listrik seperti motor listrik, mobil listrik, dan bus listrik memang mendapatkan insentif pemerintah.Bantuan untuk mobil penumpang listrik berupa pembebasan PPN dan tarif 0 persen untuk PPnBM. Untuk pembelian motor listrik diberikan subsidi Rp7 juta per unit.
Hanya saja memang tidak semua kendaraan listrik bisa mendapatkan insentif tersebut. Mereka yang mendapatkan adalah kendaraan listrik yang sudah diproduksi di dalam negeri dengan tingkat kandungan lokal mencapai 40 persen.
Hal itu menurut Aji Jaya memang sedikit menyulitkan buat industri kendaraan niaga. Pasalnya hingga kini truk-truk listrik masih banyak diimpor dengan skema CBU.
"Saatini Fuso eCanter memang masih impor. Jadi CBU impor. Belum diproduksi di sini.Kalau memang diwajibkan pemerintah untuk produksi di sini kita tidak serta mert bisa. Tidak semudah itu," jelasnya.
Lebih lanjut Aji Jaya mengatakan Mitsubishi Fuso sudah membawa Mitsubishi Fuso eCanter ke Indonesia untuk uji coba. Dari beberapa tahapan feasibility study yang mereka lakukan banyak pelaku usaha di Indonesia memang tertarik dengan truk listrik.
Dari situ Mitsubishi Fuso menurutnya akan mencoba menjual truk listrik itu di 2024. Hanya saja dia mengatakan hingga kini belum ada calon pembeli potensial truk listrik berlogo tiga bintang itu.
"Mereka mau beli atau tidak masih belum clear mereka. Karena mereka masih ingin lebih tahu apa manfaat lainnya kalau pakai eCanter," terangnya.
Hal itu disampaikan oleh Aji Jaya, Vice President and Sales Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor, produsen dan distributor truk Mitsubishi Fuso di Indonesia, Rabu (8/11/2023) kemarin. Dia mengatakan saat ini pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan instansi terkait agar insentif tersebut bisa diberikan.
Hanya saja menurut dia hingga kini memang belum ada kepastian yang jelas adanya insentif terhadap kendaraan niaga listrik yang akan dipasarkan di Indonesia.
"Kita masih menunggu agar truk listrik juga bisa. Ya minimal bantuannya sama seperti kendaraan listrik lainnya," harap Aji Jaya.
Diketahui saat ini kendaraan listrik seperti motor listrik, mobil listrik, dan bus listrik memang mendapatkan insentif pemerintah.Bantuan untuk mobil penumpang listrik berupa pembebasan PPN dan tarif 0 persen untuk PPnBM. Untuk pembelian motor listrik diberikan subsidi Rp7 juta per unit.
Hanya saja memang tidak semua kendaraan listrik bisa mendapatkan insentif tersebut. Mereka yang mendapatkan adalah kendaraan listrik yang sudah diproduksi di dalam negeri dengan tingkat kandungan lokal mencapai 40 persen.
Hal itu menurut Aji Jaya memang sedikit menyulitkan buat industri kendaraan niaga. Pasalnya hingga kini truk-truk listrik masih banyak diimpor dengan skema CBU.
Baca Juga
"Saatini Fuso eCanter memang masih impor. Jadi CBU impor. Belum diproduksi di sini.Kalau memang diwajibkan pemerintah untuk produksi di sini kita tidak serta mert bisa. Tidak semudah itu," jelasnya.
Lebih lanjut Aji Jaya mengatakan Mitsubishi Fuso sudah membawa Mitsubishi Fuso eCanter ke Indonesia untuk uji coba. Dari beberapa tahapan feasibility study yang mereka lakukan banyak pelaku usaha di Indonesia memang tertarik dengan truk listrik.
Dari situ Mitsubishi Fuso menurutnya akan mencoba menjual truk listrik itu di 2024. Hanya saja dia mengatakan hingga kini belum ada calon pembeli potensial truk listrik berlogo tiga bintang itu.
"Mereka mau beli atau tidak masih belum clear mereka. Karena mereka masih ingin lebih tahu apa manfaat lainnya kalau pakai eCanter," terangnya.
(wsb)