Toyota Lakukan 6 Hal Penting untuk Tekan Emisi Karbon, Nomor 3 Butuh Kontribusi Kamu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perubahan iklim menjadi tantangan negara-negara di dunia. Dampak akibat perubahan iklim kini telah nyata dan dirasakan. Dampak tersebut yakni mulai pemanasan global, intensitas gelombang panas, meningkatnya permukaan air laut, hingga pencemaran udara.
Perubahan iklim juga berdampak buruk terhadap ekosistem kehidupan, keragaman hayati (biodiversity) hingga keberlangsungan hidup manusia dan produksi makanan. Kenaikan suhu di permukaan bumi akan menimbulkan berbagai bencana seperti kebakaran lahan, kekeringan, hingga mencairnya es di kutub. Ini sangat mengerikan.
Salah satu penyebab terbesar perubahan iklim adalah meningkatnya emisi karbon. Tak heran, semua negara memiliki perhatian khusus pada hal ini.. Namun, untuk mengatasinya perlu komitmen seluruh warga dunia. Sebagai bagian dari penduduk bumi, sudah seharusnya kita bersama-sama menekan global warming dengan memahami dampak negatif emisi karbon dan upaya untuk netralitas karbon.
Sebagai bagian dari warga dunia yang turut menjaga bumi dari dampak emisi karbon, Toyota turut serta menekan emisi karbon. Toyota menyadari bahwa emisi karbon yang berasal dari gas buang kendaraan bermotor merupakan salah satu penyumbang polusi udara. Oleh karena itu, dengan target mencapai carbon neutrality, Toyota merumuskan Toyota Environmental Challenge 2050 yang menyasar segala aspek dalam bisnis Toyota.
Sejalan semangat Let’s Go Beyond, secara global Toyota ingin menurunkan emisi kendaraan yang diproduksi di tahun 2050 sebesar 90 persen dari level pada 2010. Sementara jangka pendek di tahun 2025, seluruh model Toyota akan memiliki opsi teknologi elektrifikasi atau bahkan didedikasikan khusus sebagai mobil listrik.
Di Indonesia, PT Toyota-Astra Motor (TAM) menjalankan strategi Multi Pathway untuk mengakselerasi pencapaian masyarakat netralitas karbon. Tidak hanya dengan menghadirkan ever-better cars yang ramah lingkungan, namun juga fasilitas pendukungnya yang lengkap, mudah, dan nyaman, serta mengedukasi masyarakat supaya menerapkan gaya hidup berorientasi lingkungan.
Untuk itu, dengan visi IT'S TIME FOR EVERYONE, Toyota berinisiasi mengajak siapapun untuk bisa ikut berkontribusi bersama mencapai netralitas karbon. Berikut beberapa langkah yang dilakukan Toyota dalam menekan emisi karbon.
1. Sediakan Kendaraan Elektrifikasi
Salah satu upaya yang dilakukan Toyota untuk menetralisir karbon dengan meluncurkan kendaraan listrik .
Komitmen Toyota diwujudkan yakni pada 1996, mengembangkan dan meluncurkan kendaraan listrik baterai pertamanya, RAV4 EV. Kendaraan dengan model SUV berjantung elektrik ini terus melakukan penyempurnaan di model lain.
Pada 1997, Toyota meluncurkan Prius, mobil listrik hybrid (Hybrid Electric Vehicle/HEV) pertama di dunia yang diproduksi secara massal. Berbagai inovasi disematkan dalam kendaraan ini, mulai dari motor, inverter, mesin, baterai dan elektronik. Toyota juga melakukan beberapa transformasi pabrikan dalam teknologi, proses manufaktur, peningkatan keselamatan dan uji kelayakan sema, hingga daur ulang bagi manufaktur.
Perubahan iklim juga berdampak buruk terhadap ekosistem kehidupan, keragaman hayati (biodiversity) hingga keberlangsungan hidup manusia dan produksi makanan. Kenaikan suhu di permukaan bumi akan menimbulkan berbagai bencana seperti kebakaran lahan, kekeringan, hingga mencairnya es di kutub. Ini sangat mengerikan.
Salah satu penyebab terbesar perubahan iklim adalah meningkatnya emisi karbon. Tak heran, semua negara memiliki perhatian khusus pada hal ini.. Namun, untuk mengatasinya perlu komitmen seluruh warga dunia. Sebagai bagian dari penduduk bumi, sudah seharusnya kita bersama-sama menekan global warming dengan memahami dampak negatif emisi karbon dan upaya untuk netralitas karbon.
Sebagai bagian dari warga dunia yang turut menjaga bumi dari dampak emisi karbon, Toyota turut serta menekan emisi karbon. Toyota menyadari bahwa emisi karbon yang berasal dari gas buang kendaraan bermotor merupakan salah satu penyumbang polusi udara. Oleh karena itu, dengan target mencapai carbon neutrality, Toyota merumuskan Toyota Environmental Challenge 2050 yang menyasar segala aspek dalam bisnis Toyota.
Sejalan semangat Let’s Go Beyond, secara global Toyota ingin menurunkan emisi kendaraan yang diproduksi di tahun 2050 sebesar 90 persen dari level pada 2010. Sementara jangka pendek di tahun 2025, seluruh model Toyota akan memiliki opsi teknologi elektrifikasi atau bahkan didedikasikan khusus sebagai mobil listrik.
Di Indonesia, PT Toyota-Astra Motor (TAM) menjalankan strategi Multi Pathway untuk mengakselerasi pencapaian masyarakat netralitas karbon. Tidak hanya dengan menghadirkan ever-better cars yang ramah lingkungan, namun juga fasilitas pendukungnya yang lengkap, mudah, dan nyaman, serta mengedukasi masyarakat supaya menerapkan gaya hidup berorientasi lingkungan.
Untuk itu, dengan visi IT'S TIME FOR EVERYONE, Toyota berinisiasi mengajak siapapun untuk bisa ikut berkontribusi bersama mencapai netralitas karbon. Berikut beberapa langkah yang dilakukan Toyota dalam menekan emisi karbon.
1. Sediakan Kendaraan Elektrifikasi
Salah satu upaya yang dilakukan Toyota untuk menetralisir karbon dengan meluncurkan kendaraan listrik .
Komitmen Toyota diwujudkan yakni pada 1996, mengembangkan dan meluncurkan kendaraan listrik baterai pertamanya, RAV4 EV. Kendaraan dengan model SUV berjantung elektrik ini terus melakukan penyempurnaan di model lain.
Pada 1997, Toyota meluncurkan Prius, mobil listrik hybrid (Hybrid Electric Vehicle/HEV) pertama di dunia yang diproduksi secara massal. Berbagai inovasi disematkan dalam kendaraan ini, mulai dari motor, inverter, mesin, baterai dan elektronik. Toyota juga melakukan beberapa transformasi pabrikan dalam teknologi, proses manufaktur, peningkatan keselamatan dan uji kelayakan sema, hingga daur ulang bagi manufaktur.