Toyota Tegaskan Mobil Listrik Bukan Bisnis yang Menjanjikan
loading...
A
A
A
NEW YORK - CEO Toyota Amerika Utara Ted Ogawa menyatakan keyakinannya bahwa kendaraan listrik hanya akan menguasai 30 persen pasar kendaraan baru AS pada tahun 2030.
Ogawa mengatakan meski pemerintah Amerika Serikat (AS) mendorong penggunaan kendaraan listrik, Toyota lebih memilih fokus pada kendaraan hybrid, bahkan lebih memilih membeli kredit emisi dibandingkan “membuang” banyak uang untuk mengembangkan mobil listrik.
Toyota, yang memiliki penjualan hybrid terbesar di industri otomotif, telah menguraikan strategi yang jelas.
“Perusahaan lebih cenderung membeli kredit untuk menutup kesenjangan EPA dibandingkan “membuang” uang untuk Battery Electric Vehicle (BEV),” jelasnya.
“Ini adalah strategi yang lebih efektif dalam menghadapi persyaratan peraturan yang relevan.”
Ia menambahkan, Toyota akan terus merancang produk berdasarkan permintaan pelanggan.
“Pendekatan kami adalah memprioritaskan konsep “elektrifikasi” yang berbeda, biasanya dalam bentuk hibrida dengan mesin pembakaran gas.
“Ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan terhadap pengembangan teknologi yang mengikuti tren permintaan pasar,” ujarnya.
Sebagai langkah proaktif, Toyota berinvestasi pada infrastruktur terkait kendaraan listrik, di mana Toyota telah mengumumkan pembangunan kompleks baterai senilai USD13,9 juta di North Carolina.
Ogawa mengatakan meski pemerintah Amerika Serikat (AS) mendorong penggunaan kendaraan listrik, Toyota lebih memilih fokus pada kendaraan hybrid, bahkan lebih memilih membeli kredit emisi dibandingkan “membuang” banyak uang untuk mengembangkan mobil listrik.
Toyota, yang memiliki penjualan hybrid terbesar di industri otomotif, telah menguraikan strategi yang jelas.
“Perusahaan lebih cenderung membeli kredit untuk menutup kesenjangan EPA dibandingkan “membuang” uang untuk Battery Electric Vehicle (BEV),” jelasnya.
“Ini adalah strategi yang lebih efektif dalam menghadapi persyaratan peraturan yang relevan.”
Ia menambahkan, Toyota akan terus merancang produk berdasarkan permintaan pelanggan.
“Pendekatan kami adalah memprioritaskan konsep “elektrifikasi” yang berbeda, biasanya dalam bentuk hibrida dengan mesin pembakaran gas.
“Ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan terhadap pengembangan teknologi yang mengikuti tren permintaan pasar,” ujarnya.
Sebagai langkah proaktif, Toyota berinvestasi pada infrastruktur terkait kendaraan listrik, di mana Toyota telah mengumumkan pembangunan kompleks baterai senilai USD13,9 juta di North Carolina.