Toyota Tegaskan Mobil Listrik Bukan Bisnis yang Menjanjikan

Selasa, 05 Maret 2024 - 14:02 WIB
loading...
Toyota Tegaskan Mobil Listrik Bukan Bisnis yang Menjanjikan
Mobil Listrik bukan bisnis menjanjikan. FOTO/ AUTOPRO
A A A
NEW YORK - CEO Toyota Amerika Utara Ted Ogawa menyatakan keyakinannya bahwa kendaraan listrik hanya akan menguasai 30 persen pasar kendaraan baru AS pada tahun 2030.



Ogawa mengatakan meski pemerintah Amerika Serikat (AS) mendorong penggunaan kendaraan listrik, Toyota lebih memilih fokus pada kendaraan hybrid, bahkan lebih memilih membeli kredit emisi dibandingkan “membuang” banyak uang untuk mengembangkan mobil listrik.

Toyota, yang memiliki penjualan hybrid terbesar di industri otomotif, telah menguraikan strategi yang jelas.

“Perusahaan lebih cenderung membeli kredit untuk menutup kesenjangan EPA dibandingkan “membuang” uang untuk Battery Electric Vehicle (BEV),” jelasnya.

“Ini adalah strategi yang lebih efektif dalam menghadapi persyaratan peraturan yang relevan.”

Ia menambahkan, Toyota akan terus merancang produk berdasarkan permintaan pelanggan.

“Pendekatan kami adalah memprioritaskan konsep “elektrifikasi” yang berbeda, biasanya dalam bentuk hibrida dengan mesin pembakaran gas.

“Ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan terhadap pengembangan teknologi yang mengikuti tren permintaan pasar,” ujarnya.

Sebagai langkah proaktif, Toyota berinvestasi pada infrastruktur terkait kendaraan listrik, di mana Toyota telah mengumumkan pembangunan kompleks baterai senilai USD13,9 juta di North Carolina.

Selain itu, sejak tahun 2021, Toyota telah menginvestasikan sekitar USD17 miliar dalam operasi manufaktur di Amerika Serikat, dengan fokus utama pada produksi hibrida.

Saat menjawab soal bagaimana menutup gap antara usulan regulasi dengan produk Toyota yang sudah ada, Ogawa menyatakan pembelian kredit adalah salah satu pilihan.

“Bagi perusahaan, ini adalah langkah yang lebih cerdas dibandingkan berinvestasi pada teknologi BEV yang mungkin tidak sejalan dengan fokus pelanggan atau efektivitas operasional.”

Toyota, meski mengakui tertinggal dalam bidang baterai jika dibandingkan dengan perusahaan seperti Tesla, namun berusaha mengejar ketertinggalannya dalam hal produk dan ekosistem BEV.

Hal ini mencakup upaya di bidang pengisian daya di rumah dan manajemen energi, yang merupakan langkah penting dalam memperluas penggunaan kendaraan listrik.

Dengan strategi yang terencana dan terfokus secara matang, Toyota menunjukkan kesediaannya untuk menghadapi tantangan dalam lanskap kendaraan listrik yang terus berkembang.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2574 seconds (0.1#10.140)