Plus Minus Wacana Pembatasan Usia Kendaraan di DKI Jakarta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komisi B DPRD DKI Jakarta mengusulkan adanya pembatasan usia kendaraan untuk mengatasi polusi udara dan kemacetan.
DPRD DKI Jakarta mengambil contoh Singapura yang berhasil mengatasi kemacetan. Ini karena mereka mlihat sistem ganjil genap tidak berhasil menekan volume kendaraan yang melintas dan mengurangi emisi.
Tapi, benarkah pembatasan usia kendaraan jadi opsi untuk menekan kemacetan? Berikut adalah rincian dampak dari Pembatasan Usia
Kendaraan, termasuk pro dan kontra:
- Peningkatan Keselamatan Jalan: Kendaraan yang lebih tua seringkali tidak memiliki fitur keselamatan modern seperti airbag, rem anti-lock, dan kontrol stabilitas elektronik, yang dapat meningkatkan penghindaran tabrakan dan keselamatan penumpang. Pembatasan dapat mendorong penggunaan kendaraan yang lebih aman.
- Menstimulasi Industri Otomotif: Pembatasan usia dapat membantu menciptakan permintaan untuk kendaraan yang lebih baru dan lebih efisien, mendukung industri otomotif dalam negeri atau meningkatkan impor model modern.
- Mengurangi Kemacetan Lalu Lintas: Dalam beberapa kasus, pembatasan usia kendaraan dapat membantu mengurangi jumlah keseluruhan kendaraan di jalan, berpotensi meningkatkan arus lalu lintas.
2. Dampak Negatif
Selain memiliki dampak positif, tentu saja pembatasan usia kendaraan juga memiliki dampak negatif. Apa saja?
- Beban Ekonomi pada Kelompok Berpenghasilan Rendah: Di negara berkembang seperti Indonesia di mana orang sangat bergantung pada kendaraan yang lebih tua dan lebih terjangkau, pembatasan dapat membatasi akses ke transportasi pribadi. Hal ini dapat menghambat mobilitas dan peluang ekonomi bagi sebagian orang.
- Tekanan pada Pasar Mobil Bekas: Seiring meningkatnya permintaan mobil bekas dalam kelompok usia yang diizinkan, harga dapat naik, sehingga kurang dapat diakses oleh mereka yang memiliki anggaran terbatas.
- Terciptanya Pasar Gelap: Pembatasan usia yang ketat terkadang dapat mendorong perdagangan kendaraan lama ke pasar yang tidak diatur. Hal ini dapat mempersulit pelacakan keselamatan dan perawatan kendaraan.
- Dampak pada Kendaraan Klasik dan Bersejarah: Penggemar dan kolektor kendaraan tua mungkin menghadapi kendala dalam memiliki dan mengoperasikan mobil yang mereka anggap penting untuk pelestarian budaya atau sejarah.
- Pendapatan Pajak Berkurang : potensi berkurangnya PAD (Pendapatan Asli Daerah) akan terjadi ketika ada pembatasan, apalagi salah satu penyumbang PAD tertinggi di Jakarta adalah pajak kendaraan bermotor. Apabila aturan pembatasan usia berlaku, maka berpengaruh pada pendapatandaerahJakarta.
DPRD DKI Jakarta mengambil contoh Singapura yang berhasil mengatasi kemacetan. Ini karena mereka mlihat sistem ganjil genap tidak berhasil menekan volume kendaraan yang melintas dan mengurangi emisi.
Tapi, benarkah pembatasan usia kendaraan jadi opsi untuk menekan kemacetan? Berikut adalah rincian dampak dari Pembatasan Usia
Kendaraan, termasuk pro dan kontra:
1. Dampak Positif
- Perlindungan Lingkungan: Dengan menghapus kendaraan lama secara bertahap, negara dapat mengurangi emisi polutan. Kendaraan yang lebih tua cenderung secara signifikan kurang hemat bahan bakar dan menghasilkan lebih banyak emisi daripada yang lebih baru.- Peningkatan Keselamatan Jalan: Kendaraan yang lebih tua seringkali tidak memiliki fitur keselamatan modern seperti airbag, rem anti-lock, dan kontrol stabilitas elektronik, yang dapat meningkatkan penghindaran tabrakan dan keselamatan penumpang. Pembatasan dapat mendorong penggunaan kendaraan yang lebih aman.
- Menstimulasi Industri Otomotif: Pembatasan usia dapat membantu menciptakan permintaan untuk kendaraan yang lebih baru dan lebih efisien, mendukung industri otomotif dalam negeri atau meningkatkan impor model modern.
- Mengurangi Kemacetan Lalu Lintas: Dalam beberapa kasus, pembatasan usia kendaraan dapat membantu mengurangi jumlah keseluruhan kendaraan di jalan, berpotensi meningkatkan arus lalu lintas.
2. Dampak Negatif
Selain memiliki dampak positif, tentu saja pembatasan usia kendaraan juga memiliki dampak negatif. Apa saja? - Beban Ekonomi pada Kelompok Berpenghasilan Rendah: Di negara berkembang seperti Indonesia di mana orang sangat bergantung pada kendaraan yang lebih tua dan lebih terjangkau, pembatasan dapat membatasi akses ke transportasi pribadi. Hal ini dapat menghambat mobilitas dan peluang ekonomi bagi sebagian orang.
- Tekanan pada Pasar Mobil Bekas: Seiring meningkatnya permintaan mobil bekas dalam kelompok usia yang diizinkan, harga dapat naik, sehingga kurang dapat diakses oleh mereka yang memiliki anggaran terbatas.
- Terciptanya Pasar Gelap: Pembatasan usia yang ketat terkadang dapat mendorong perdagangan kendaraan lama ke pasar yang tidak diatur. Hal ini dapat mempersulit pelacakan keselamatan dan perawatan kendaraan.
- Dampak pada Kendaraan Klasik dan Bersejarah: Penggemar dan kolektor kendaraan tua mungkin menghadapi kendala dalam memiliki dan mengoperasikan mobil yang mereka anggap penting untuk pelestarian budaya atau sejarah.
- Pendapatan Pajak Berkurang : potensi berkurangnya PAD (Pendapatan Asli Daerah) akan terjadi ketika ada pembatasan, apalagi salah satu penyumbang PAD tertinggi di Jakarta adalah pajak kendaraan bermotor. Apabila aturan pembatasan usia berlaku, maka berpengaruh pada pendapatandaerahJakarta.
(dan)