Picu Kecelakaan di Tol Purbaleunyi, Apa Penyebab Rem Blong Pada Truk?

Selasa, 12 November 2024 - 08:49 WIB
loading...
Picu Kecelakaan di Tol...
Kecelakaan beruntun yang terjadi di ruas Tol Purbaleunyi KM 92, sekitar Plered, arah Jakarta, Senin (11/11/2024). Foto: ist
A A A
PURBALEUNYI - Rem blong pada truk bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik karena kesalahan manusia maupun masalah teknis pada kendaraan.

Kecelakaan beruntun terjadi di ruas Tol Purbaleunyi KM 92, sekitar Plered, arah Jakarta, Senin (11/11/2024). Kecelakaan tersebut disebabkan oleh truk bermuatan lebih atau ODOL (Over Dimension Over Load) yang menyebabkannya gagal melakukan pengereman.

Akibatnya, sejumlah kendaraan yang terlibat bertumpuk akibat kerasnya benturan dari truk tersebut. Pihak kepolisian masih melakukan pendataan kendaraan yang terlibat kecelakaan beruntun tersebut.

Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana mengatakan kecepatan di ruas tol tersebut harus dibatasi. Kecepatan yang tinggi dan hembusan angin kencang dari sisi kanan atau kiri bisa menyebabkan kecelakaan fatal.

Penting untuk diingat bahwa rem blong dapat dicegah dengan melakukan perawatan kendaraan secara berkala dan menerapkan teknik mengemudi yang baik.

Berikut beberapa penyebab umum truk rem blong:

1. Overheating (Panas Berlebih) pada Sistem Rem

- Penggunaan berlebihan di turunan panjang: Menginjak rem terus-menerus di turunan curam menyebabkan gesekan berlebihan pada kampas rem dan cakram/tromol, menghasilkan panas yang dapat merusak komponen rem dan menguapkan minyak rem.

- Kelebihan muatan: Muatan berlebih memaksa sistem rem bekerja lebih keras, meningkatkan risiko overheating.

- Sistem pendingin rem tidak berfungsi dengan baik: Kerusakan pada komponen pendingin rem (misalnya, kipas pendingin) mengurangi efektivitas pembuangan panas.

2. Masalah pada Sistem Hidrolik

- Kebocoran minyak rem: Kebocoran pada selang atau silinder master rem menyebabkan kehilangan tekanan hidrolik yang diperlukan untuk mengaktifkan rem.

- Udara masuk ke sistem hidrolik: Udara dalam sistem hidrolik mengurangi tekanan dan menghalangi penyaluran tenaga pengereman.

- Minyak rem terkontaminasi atau kadaluarsa: Minyak rem yang terkontaminasi air atau kotoran dapat merusak komponen rem dan mengurangi efektivitas pengereman. Minyak rem juga memiliki masa pakai dan perlu diganti secara berkala.

3. Kerusakan pada Komponen Rem

- Kampas rem aus atau rusak: Kampas rem yang tipis atau rusak mengurangi daya cengkeram pada cakram/tromol.

- Cakram/tromol rem aus atau melengkung: Permukaan cakram/tromol yang tidak rata menyebabkan kontak yang tidak sempurna dengan kampas rem.

- Kerusakan pada silinder roda: Silinder roda yang bocor atau macet menghalangi penyaluran tenaga pengereman ke roda.


4. Faktor Manusia

- Kurangnya perawatan kendaraan: Melalaikan perawatan berkala, seperti penggantian minyak rem dan pemeriksaan komponen rem, meningkatkan risiko kerusakan dan rem blong.

- Teknik mengemudi yang buruk: Menginjak rem mendadak atau terlalu keras dapat menyebabkan overheating pada sistem rem.

- Kurangnya pengetahuan tentang kendaraan: Tidak memahami cara kerja sistem rem dan indikasi kerusakan dapat menyebabkan penanganan yang salah dan meningkatkan risikoremblong.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1457 seconds (0.1#10.140)