Kisah Pilu Startup Mobil Listrik Canoo: Mimpinya Jadi Tesla, Kenyataannya Jadi Nestapa

Senin, 23 Desember 2024 - 08:07 WIB
loading...
Kisah Pilu Startup Mobil...
Kegagalan Canoo menjadi pengingat bahwa industri mobil listrik, meskipun menjanjikan, juga penuh dengan risiko. Foto: Canoo
A A A
AMERIKA - Seharusnya, Canoo menjadi startup mobil listrik yang menjanjikan. Sayangnya, alih-alih mengikuti sukses Tesla, Canoo justru terpuruk dalam nestapa. Kini perusahaan tersebut di ambang kebangkrutan.

Setelah merumahkan sebagian karyawannya tanpa gaji beberapa hari lalu, Canoo kembali mengumumkan bahwa seluruh karyawannya akan menjalani "cuti wajib tanpa dibayar" setidaknya hingga akhir tahun, seperti yang dilaporkan oleh TechCrunch belum lama ini.

Sebuah email internal perusahaan yang dilihat oleh TechCrunch menyebutkan bahwa karyawan akan diblokir dari sistem Canoo pada akhir pekan lalu, dengan tunjangan mereka tetap berlanjut hingga akhir bulan ini.

Laporan ini menyusul pengumuman Canoo minggu lalu bahwa mereka akan menghentikan sementara operasional pabriknya di Oklahoma dan merumahkan karyawannya sementara mereka berusaha "untuk menyelesaikan pengamanan modal yang diperlukan untuk melanjutkan operasinya."

Seperti yang dicatat oleh TechCrunch, perusahaan melaporkan bahwa mereka hanya memiliki sekitar USD700.000 (sekitar Rp10,5 miliar) tersisa di bank bulan lalu.

Upaya Canoo untuk Bertahan di Tengah Badai
Kisah Pilu Startup Mobil Listrik Canoo: Mimpinya Jadi Tesla, Kenyataannya Jadi Nestapa

Di tengah krisis keuangan yang parah, Canoo mengumumkan pemecahan saham 1-untuk-20 yang berlaku efektif pada 24 Desember. Canoo mengatakan konsolidasi tersebut bertujuan untuk mempertahankan sahamnya terdaftar di bursa Nasdaq dan menarik "kelompok investor institusional dan ritel yang lebih luas."

Canoo didirikan pada 2017 dengan tujuan spesifik. Yakni, menjual van dan truk listrik kepada pelanggan yang gemar berpetualang. Sayangnya, sebagian besar produk mereka hanya dibeli pemerintah AS.

Seperti yang ditulis oleh Andrew Hawkins dari The Verge tahun lalu, para analis telah memperingatkan tentang risiko insolvensi karena Canoo telah berada di ambang kehabisan uang tunai sejak 2022. Canoo telah kehilangan banyak eksekutif sejak saat itu, termasuk semua pendirinya dan, baru-baru ini, CFO serta penasihat umum mereka.

Kegagalan Canoo: Bukan Satu-satunya

Sayangnya, kisah Canoo bukanlah kasus yang pertama di industri startup mobil listrik. Sepanjang 2024, beberapa startup mobil listrik lainnya juga mengalami kegagalan atau hampir tutup.

- Lordstown Motors: Startup yang berbasis di Ohio ini mengajukan kebangkrutan pada bulan Juni 2024 setelah gagal mengamankan pendanaan baru.

- Electric Last Mile Solutions (ELMS): Startup yang fokus pada produksi van listrik ini juga mengajukan kebangkrutan pada bulan Juni 2024 setelah gagal memenuhi target produksi dan menghadapi penyelidikan dari Securities and Exchange Commission (SEC) AS.

- Arrival: Startup asal Inggris yang didukung oleh Hyundai dan Kia ini mengalami kesulitan keuangan yang serius dan terpaksa melakukan PHK besar-besaran.

Faktor-faktor Penyebab Kegagalan Startup Mobil Listrik

Kegagalan Canoo dan beberapa startup mobil listrik lainnya menyoroti tantangan besar yang dihadapi oleh para pemain baru di industri ini. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kegagalan mereka antara lain:
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2493 seconds (0.1#10.140)