Fortuner Terbalik Karena Aquaplaning di PIK 2, Warganet Soroti Penumpang yang Terlalu Santai

Rabu, 15 Januari 2025 - 18:20 WIB
loading...
Fortuner Terbalik Karena...
Kondisi mobil Fortuner terbalik (kiri) dan penumpang (kanan) di dalam mobil yang terlihat sangat tenang. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Insiden mengerikan terjadi di PIK (Pantai Indah Kapuk) 2, Jakarta Utara, yang memperlihatkan sebuah mobil terbalik. Diduga, kendaraan berjenis SUV itu mengalami aquaplaning karena kondisi sedang dalam hujan cukup besar.

Aquaplaning sendiri adalah kondisi ketika ban mobil kehilangan kontak dengan jalan karena terbenam dalam lapisan air. Kondisi ini dapat menyebabkan mobil kehilangan kendali dan meningkatkan risiko kecelakaan.

Aquaplaning bisa terjadi saat musim hujan, terutama setelah hujan deras. Kondisi ini juga bisa terjadi jika ada tumpahan air atau cairan lain dari kendaraan lain.

Video yang memperlihatkan sebuah Toyota Fortuner terbalik di unggah oleh akun X (Twitter) @Auto__Revo. Kondisi mobil juga mengalami kerusakan cukup serius di bagian depan. Terlihat serpihan-serpihan mobil terurai di jalanan.

Beruntung, pengemudi dan penumpang mobil tersebut selamat dengan keadaan yang baik. Tetapi, mereka masih kesulitan untuk keluar dari mobil tersebut karena terjepit kursi depan.

Yang unik, pengemudi dan penumpang di mobil tampak santai dalam kondisi terbalik. Hal ini membuat warganet gatal untuk berkomentar.

“Ebusett orang yg didalem mobil santuyy aja bilang aman-aman-aman,” cuit @budhi_fahlevi

“Beliau mempraktikkan ‘usahakan tetap tenang dalam setiap situasi,’ tambah @BenGzl3.

“Orangnya be like ‘santai dulu ga sih’,” cuit @shidqi_21.

Pakar: Aquaplaning bisa Berdampak Fatal

Aquaplaning bisa berdampak sangat fatal. Kondisi ini terjadi akibat ban yang tak menapak sempurna akibat adanya genangan air sehingga menyebabkan kendaraan hilang kendali.

Dijelaskan Senior Instructor SDCI (Safety Defensive Consultant Indonesia) Sony Susmana mengatakan apabila mengalami aquaplaning, kondisi seperti ini bisa diantisipasi. Tapi, pengemudi dituntut untuk bertindak cepat dan tidak boleh panik.

"Ketika berkendara saat kondisi hujan, yang harus dilakukan adalah mengurangi kecepatan, lalu pindah ke lajur lambat, dan amati kondisi sekitar. Kemudian saat melewati genangan air, antisipasinya adalah dengan mengangkat kaki dari pedal gas," kata Sony beberapa waktu lalu.



Sony menyarankan untuk tidak melakukan pengereman karena akan membuat kondisi menjadi lebih buruk. Sebisa mungkin pengemudi berusaha mengendalikan kendaraan agar tetap melaju di jalurnya.

"Kalau selip di ban belakang alias oversteer, segera putar setir sesuai dengan arah mobil tersebut dan jangan melakukan bantin setir agar mobil berputar pada porosnya,"ujarnya.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1050 seconds (0.1#10.24)