Mazda Indonesia Merasa Tidak Ketinggalan dalam Akselerasi Mobil Listrik

Kamis, 12 November 2020 - 01:00 WIB
loading...
Mazda Indonesia Merasa...
Mazda MX-30 adalah mobil listrik pertama dari Mazda yang saat ini sudah dijual di Eropa. Foto / Netcarshow
A A A
JAKARTA - PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), distributor resmi Mazda di Indonesia merasa tidak ketinggalan dalam mengakselerasi kehadiran mobil listrik di Indonesia. Mereka memahami saat ini memang sudah ada beberapa pabrikan mobil di Indonesia yang sudah memulai memasarkan mobil listrik. Hanya saja hal itu tidak langsung diikuti oleh Mazda untuk saat ini.

"Mazda tidak keginggalan karena Mazda sebenarnya sudah punya mobil yang fully electric, Mazda MX30 yang saat ini sudah dijual di kawasan Eropa," ucap Fedy Dwi Parileksono, Head Of Department Public Relations and Media Communications PT Eurokars Motor Indonesia. (Baca juga : Imut Banget, Nissan Buat Mobil Mainan Buat Kucing-kucing Kesayangan )

Mazda Indonesia Merasa Tidak Ketinggalan dalam Akselerasi Mobil Listrik


Fedy mengatakan saat ini Mazda telah memulai penjualan Mazda MX30 di kawasan lain. Mobil listrik yang diproduksi di pabrik Mazda di Ujina, Hiroshima itu akan segera didistribusikan ke wilayah Australia dan Amerika Serikat. "Kalau sudah dibawa kesana selanjutnya pasti ke Asia. Intinya Mazda tidak ketinggalan karena kita punya mobil listrik," jelasnya.

Diketahui Mazda MX30 merupakan mobil listrik pertama buatan Mazda. Mobil itu diperkenalkan pertama kali di ajang Tokyo Motor Show 2019. Mobil listrik itu memiliki tenaga 143 daya kuda dan kemampuan jarak tempuh mencapai 209 kilometer berkat penggunaan baterai 35,5 kWh. (Baca juga : Karirnya Berakhir, Selamat Tinggal Pagani Huayra Roadster )

Baterai inilah yang kemudian jadi kontroversi. Pasalnya untuk ukuran, baterai Mazda MX30 cukup kecil. Hanya saja Mazda beralasan bahwa baterai kecil itu justru dipilih karena memang fokus Mazda bukan pada jarak tempuh tapi kenikmatan berkendara. Selain itu dari segi lingkungan hidup, baterai yang kecil justru lebih ramah lingkungan saat tidak lagi digunakan ketimbang baterai yang ukurannya besar.
(wsb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1629 seconds (0.1#10.140)