Lagi, Puluhan Aplikasi China Dilarang Beroperasi di India
loading...
A
A
A
NEW DELHI - India kembali melarang aplikasi asal China beroperasi di negaranya. Baca Juga - Fakta Rolex Green Submariner di Lingkaran Dugaan Korupsi Edhy Prabowo
Pasar internet terbesar ke dua di dunia ini sebelumnya melarang 175 aplikasi China, termasuk PUBG Mobile dan TikTok, kali ini India melarang 43 aplikasi lainnya.
Seperti sebelumnya, India mengatakan pemblokiran aplikasi-aplikasi itu menimbulkan masalah keamanan siber. (Baca: Ini Inisial Tersangka Pemberi dan Penerima Suap yang Melibatkan Edhy Prabowo)
"Tindakan ini diambil berdasarkan masukan terkait aplikasi ini untuk terlibat dalam aktivitas yang merugikan kedaulatan dan integritas India, pertahanan India, keamanan negara dan ketertiban umum,” kata Kementerian TI India dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Tech Crunch, Kamis (26/11/2020).
Kementerian mengatakan telah mengeluarkan perintah untuk memblokir aplikasi ini berdasarkan laporan komprehensif yang diterima dari Pusat Koordinasi Kejahatan Siber India, Kementerian Dalam Negeri.
Aplikasi yang diblokir terbilang cukup populer, seperti aplikasi video pendek Snack Video mirip TikTok yang popularitasnya di chart aplikasi teratas terus menanjak.
Beberapa aplikasi termasuk layanan e-commerce AliExpress dan TaoBao Live, serta aplikasi pengiriman Lalamove.
Dengan babak baru pencekalan ini, hampir tidak ada lagi aplikasi China di daftar 500 aplikasi yang paling banyak digunakan di India.
Pelarangan terbaru ini juga datang saat beberapa aplikasi, termasuk PUBG Mobile dan TikTok, mulai menjajaki cara untuk kembali masuk ke India yang dianggap sebagai salah satu pasar terbesarnya.
Dalam beberapa minggu terakhir , PUBG sudah mendaftarkan entitas baru di India, bermitra dengan Microsoft untuk urusan server dan akan menggelontorkan USD 100 juta untuk mengembangkan ekosistem game di India.
Pasar internet terbesar ke dua di dunia ini sebelumnya melarang 175 aplikasi China, termasuk PUBG Mobile dan TikTok, kali ini India melarang 43 aplikasi lainnya.
Seperti sebelumnya, India mengatakan pemblokiran aplikasi-aplikasi itu menimbulkan masalah keamanan siber. (Baca: Ini Inisial Tersangka Pemberi dan Penerima Suap yang Melibatkan Edhy Prabowo)
"Tindakan ini diambil berdasarkan masukan terkait aplikasi ini untuk terlibat dalam aktivitas yang merugikan kedaulatan dan integritas India, pertahanan India, keamanan negara dan ketertiban umum,” kata Kementerian TI India dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Tech Crunch, Kamis (26/11/2020).
Kementerian mengatakan telah mengeluarkan perintah untuk memblokir aplikasi ini berdasarkan laporan komprehensif yang diterima dari Pusat Koordinasi Kejahatan Siber India, Kementerian Dalam Negeri.
Aplikasi yang diblokir terbilang cukup populer, seperti aplikasi video pendek Snack Video mirip TikTok yang popularitasnya di chart aplikasi teratas terus menanjak.
Beberapa aplikasi termasuk layanan e-commerce AliExpress dan TaoBao Live, serta aplikasi pengiriman Lalamove.
Dengan babak baru pencekalan ini, hampir tidak ada lagi aplikasi China di daftar 500 aplikasi yang paling banyak digunakan di India.
Pelarangan terbaru ini juga datang saat beberapa aplikasi, termasuk PUBG Mobile dan TikTok, mulai menjajaki cara untuk kembali masuk ke India yang dianggap sebagai salah satu pasar terbesarnya.
Dalam beberapa minggu terakhir , PUBG sudah mendaftarkan entitas baru di India, bermitra dengan Microsoft untuk urusan server dan akan menggelontorkan USD 100 juta untuk mengembangkan ekosistem game di India.
(wbs)