Apple dan Xiaomi Berlomba Membuat Mobil Pintar, Siapa Menang?
loading...
A
A
A
Chairman Hyundai Motor Euisun Chung, juga mengatakan bahwa perusahaan akan secara aktif mempromosikan bisnis baru yang berkembang. Dengan fokus pada kendaraan listrik, kendaraan sel bahan bakar hidrogen, dan platform seluler masa depan.
Bulan lalu, Hyundai Motor meluncurkan platform baru yang akan mendukung bisnis kendaraan listriknya dalam beberapa tahun mendatang. Saat ini, grup mobil terbesar Korea Selatan (Hyundai Motor) berkomitmen untuk mengambil bagian yang lebih besar di pasar kendaraan listrik yang berkembang pesat.
Menurut strategi jangka menengah dan panjang Hyundai, tujuannya adalah untuk memasok 8-10% kendaraan listrik dunia pada 2025. Hyundai Motor berencana meluncurkan lebih dari 12 kendaraan listrik bertenaga baterai (BEV) berdasarkan E-GMP, yang merupakan platform kendaraan listrik khusus untuk Hyundai Motor.
Selain itu, guna bertransformasi menjadi penyedia layanan terkemuka di bidang perjalanan masa depan, Hyundai Motor juga telah mendirikan perusahaan joint venture Motional untuk kendaraan otonom dengan Aptiv.
Xiaomi Car
Beralih ke daratan China, Baidu secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan membuat mobil secara pribadi. Sementaera Alibaba dan SAIC telah bersama-sama mendirikan Zhiji Auto.
Namun Xiaomi, yang selama ini selalu menyebut dirinya sebagai 'Perusahaan Internet', sering muncul pada topik-topik yang berkaitan dengan manufaktur mobil.
Xiaomi car. Foto/Ist
Dalam 10 tahun terakhir sejak perusahaan memulai dengan smartphone, tiga per lima waktu yang dikelilingi oleh rumor "pembuatan mobil" telah beredar. Meskipun rumor ini telah dibantah satu per satu oleh pihak Xiaomi, lamunan tak berujung yang mereka bangkitkan sebagian besar mencerminkan harapan dunia luar akan kemampuan Xiaomi.
Lebih penting lagi, Lei Jun, CEO Xiaomi, mengatakan, pada 2015 lauli bahwa mereka tidak akan membuat mobil dalam 3-5 tahun karena kurangnya energi. Mulai sekarang hingga 2021, tiga hingga lima tahun yang awalnya dikatakan Lei Jun telah berakhir.
Apalagi, perkembangan industri smartphone sudah mendekati plafon. Sebaliknya, pasar mobil pintar sedang dalam tahap awal wabah.
Pada saat yang sama, seiring pemain baru terus mengkanibal pasar, jendela waktu optimal untuk tata letak pasar mobil pintar juga akan ditutup dengan kecepatan yang dipercepat. Mungkin Xiaomi juga bisa mencoba membangun mobil.
Bulan lalu, Hyundai Motor meluncurkan platform baru yang akan mendukung bisnis kendaraan listriknya dalam beberapa tahun mendatang. Saat ini, grup mobil terbesar Korea Selatan (Hyundai Motor) berkomitmen untuk mengambil bagian yang lebih besar di pasar kendaraan listrik yang berkembang pesat.
Menurut strategi jangka menengah dan panjang Hyundai, tujuannya adalah untuk memasok 8-10% kendaraan listrik dunia pada 2025. Hyundai Motor berencana meluncurkan lebih dari 12 kendaraan listrik bertenaga baterai (BEV) berdasarkan E-GMP, yang merupakan platform kendaraan listrik khusus untuk Hyundai Motor.
Selain itu, guna bertransformasi menjadi penyedia layanan terkemuka di bidang perjalanan masa depan, Hyundai Motor juga telah mendirikan perusahaan joint venture Motional untuk kendaraan otonom dengan Aptiv.
Xiaomi Car
Beralih ke daratan China, Baidu secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan membuat mobil secara pribadi. Sementaera Alibaba dan SAIC telah bersama-sama mendirikan Zhiji Auto.
Namun Xiaomi, yang selama ini selalu menyebut dirinya sebagai 'Perusahaan Internet', sering muncul pada topik-topik yang berkaitan dengan manufaktur mobil.
Xiaomi car. Foto/Ist
Dalam 10 tahun terakhir sejak perusahaan memulai dengan smartphone, tiga per lima waktu yang dikelilingi oleh rumor "pembuatan mobil" telah beredar. Meskipun rumor ini telah dibantah satu per satu oleh pihak Xiaomi, lamunan tak berujung yang mereka bangkitkan sebagian besar mencerminkan harapan dunia luar akan kemampuan Xiaomi.
Lebih penting lagi, Lei Jun, CEO Xiaomi, mengatakan, pada 2015 lauli bahwa mereka tidak akan membuat mobil dalam 3-5 tahun karena kurangnya energi. Mulai sekarang hingga 2021, tiga hingga lima tahun yang awalnya dikatakan Lei Jun telah berakhir.
Apalagi, perkembangan industri smartphone sudah mendekati plafon. Sebaliknya, pasar mobil pintar sedang dalam tahap awal wabah.
Pada saat yang sama, seiring pemain baru terus mengkanibal pasar, jendela waktu optimal untuk tata letak pasar mobil pintar juga akan ditutup dengan kecepatan yang dipercepat. Mungkin Xiaomi juga bisa mencoba membangun mobil.