Survei J.D Power : Konsumen Mobil Listrik Pertimbangkan Rival Tesla
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lembaga analis dan survei J.D Power menemukan fakta menarik bahwa saat ini banyak konsumen mobil listrik premium mempertimbangkan membeli mobil-mobil listrik yang menjadi rival Tesla. Fakta itu sangat unik karena menurut J.D Power saat ini Tesla masih menjadi mobil listrik paling atas dibandingkan mobil-mobil lainnya.
Saat berbicara mobil listrik, responden survei tersebut mengatakan Tesla adalah pilihan utama. Hanya saja dari responden yang sama hanya empat persen saja yang akan membeli mobil listrik buatan Tesla lagi. Selebihnya mencoba mencari mobil listrik yang menjadi rival dari Tesla.
Hal ini menurut J.D Power terjadi karena konsumen mobil listrik memiliki pola pandang yang terbuka. Mereka masih membuka diri untuk melihat mobil-mobil listrik yang ada saat ini ketimbang terpaku pada mobil listrik buatan Tesla.
"Ini menunjukkan bahwa Tesla memang memiliki daya tarik yang kuat hanya saja tidak berarti sifatnya mutlak. Model laiin yang lebih baik akan jadi pilihan alternatif yang layak," ujar Stewart Stropp, J.D Power Senior Director of Automotive.
Dalam survei itu juga ditunjukkan bahwa pemilik mobil listrik sebagian besar akan membeli lagi mobil listrik. Sebanyak 46 persen pemilik mobil listrik tertarik membeli mobil listrik yang lebih baru sedangkan 6 persen bersikap sebaliknya enggan memiliki mobil listrik lagi.
Pilihan juga terbuka untuk jenis mobil listrik lainnya seperti plug-in hybrid atau hibrid. Sebanyak 41 persen berpikir untuk memiliki mobil plug-in hybrid atau hibrid sebagai mobil kedua setelah mobil listrik sementara 27 persen memilih untuk membeli mobil listrik lagi.
Saat berbicara mobil listrik, responden survei tersebut mengatakan Tesla adalah pilihan utama. Hanya saja dari responden yang sama hanya empat persen saja yang akan membeli mobil listrik buatan Tesla lagi. Selebihnya mencoba mencari mobil listrik yang menjadi rival dari Tesla.
Hal ini menurut J.D Power terjadi karena konsumen mobil listrik memiliki pola pandang yang terbuka. Mereka masih membuka diri untuk melihat mobil-mobil listrik yang ada saat ini ketimbang terpaku pada mobil listrik buatan Tesla.
"Ini menunjukkan bahwa Tesla memang memiliki daya tarik yang kuat hanya saja tidak berarti sifatnya mutlak. Model laiin yang lebih baik akan jadi pilihan alternatif yang layak," ujar Stewart Stropp, J.D Power Senior Director of Automotive.
Dalam survei itu juga ditunjukkan bahwa pemilik mobil listrik sebagian besar akan membeli lagi mobil listrik. Sebanyak 46 persen pemilik mobil listrik tertarik membeli mobil listrik yang lebih baru sedangkan 6 persen bersikap sebaliknya enggan memiliki mobil listrik lagi.
Pilihan juga terbuka untuk jenis mobil listrik lainnya seperti plug-in hybrid atau hibrid. Sebanyak 41 persen berpikir untuk memiliki mobil plug-in hybrid atau hibrid sebagai mobil kedua setelah mobil listrik sementara 27 persen memilih untuk membeli mobil listrik lagi.
(wsb)