Konsumen Xpander Keluhkan Relaksasi PPnBM, Khawatir Rusak Depresiasi

Minggu, 07 Maret 2021 - 07:00 WIB
loading...
Konsumen Xpander Keluhkan Relaksasi PPnBM, Khawatir Rusak Depresiasi
Mitsubishi Xpander dan Mitsubishi Xpander Cross digemari karena memiliki tingkat depresiasi yang baik apabila dijual kembali. Foto/MMKSI
A A A
JAKARTA - Relaksasi Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) 0 persen mulai dirasa mengkhawatirkan bagi pemilik mobil lama. Salah satunya adalah konsumen Mitsubishi Xpander yang mengkhawatirkan relaksasi PPnBM akan merusak keunggulan depresiasi yang dimiliki mobil buatan Mitsubishi.



Danny Bastian, Ketua Umum X-MOC (Xpander Mitsubishi Owner Club) mengatakan begitu relaksasi PPnBM diberlakukan pemerintah banyak pengguna Mitsubishi Xpander yang deg-degan karena harga jual kembali yang mereka miliki akan jatuh di pasaran. Padahal saat ini Mitsubishi Xpander merupakan salah satu mobil dengan nilai depresiasi yang sangat baik.

"Saat wacana relaksasi PPnBM diembuskan saya sudah cukup kaget. Wah, harga Xpander akan jadi berapa. Otomatis dengan harga yang dipotong maka harga resale value juga turun," ucapnya.

Dia bahkan mengatakan saat ini ada banyak kenalannya yang bergabung di X-MOC sudah merasakan pedihnya menjual kembali Mitsubishi Xpander di tengah kondisi relaksasi PPnBM. Mobil yang sebelumnya masih bisa dijual lagi di angka Rp180 juta jutru mengalami depresiasi yang sangat besar karena adanya relaksasi PPnBM.

"Sebelum relaksasi beberapa teman kami masih bisa menjual kembali di harga Rp180 juta. Sekarang sudah sangat bersyukur dijual di angka Rp150 juta," katanya serius.



Meski demikian Danny Bastian sangat memahami adanya kebijakan itu. Dia mengatakan dalam kebijakan itu memang ada yang diuntungkan dan ada yang dirugikan. Dalam hal ini pihaknya sebagai pemilik lama Mitsubishi Xpander termasuk yang dirugikan.

Menurutnya kebijakan relaksasi PPnBM hanya menguntungkan orang yang membeli mobil baru dengan cara tunai. Apalagi nilai potongan yang diberikan hanya mencapai Rp14 juta - Rp16 juta.

"Kalau membelinya dengan kredit saya rasa itu kurang berasa karena hanya merevisi cicilan sampai ratusan ribu rupiah saja. Apalagi kalau kreditnya tidak sampai lima tahun," tegasnya.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2249 seconds (0.1#10.140)