Kisah Jatuh Bangun Modifikator Lamborghini Gunung Kidul yang Viral
loading...
A
A
A
GUNUNG KIDUL - Nama Suharyanto, pemilik bengkel modifikasi High Class Auto, yang ada di Playen, Gunung Kidul tiba-tiba viral belakangan ini. Pria kelahiran Gunung Kidul 1 Desember 1976 itu mendadak tenar di dunia maya setelah mobil modifikasi Lamborghini Aventador buatannya jadi pemberitaan banyak media.
Ditemui SINDONews di bengkelnya, Suharyanto mengaku tidak menyangka kalau mobil dan bengkelnya tiba-tiba dibicarakan banyak orang. Padahal sejak tahun 2000 dia sudah fokus di dunia modifikasi mobil. "Sejak 2000 saya sudah ngebengkel modifikasi di Yogyakarta. Waktu itu di bengkel modifikasi tertua. Setiap tahun saya selalu ikut lomba modifikasi," ucap Suharyanto.
Dari berbagai ajang modifikasi itu, mobil modifikasi Suharyanto banyak mendapatkan penghargaan. Namun semuanya berubah ketika pria kelahiran Gunung Kidul itu memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Playen, Gunung Kidul. Saat itu dia ingin membuka usaha sendiri. Mandiri melalui tangannya sendiri.
"Sayangnya saat itu tidak ada yang mau memberikan bantuan pinjaman. Tidak ada yang percaya kalau bisnis yang saya coba lakukan bisa menguntungkan," ujarnya.
Upaya untuk mendapatkan bantuan modal dilakukan oleh Suharyanto dengan segala cara. Padahal saat itu yang dia butuhkan hanya modal Rp35 juta untuk memulai usaha bengkel modifikasi.
Sempat putus asa, Suharyanto akhirnya gembira ketika salah satu kliennya saat dia bekerja di bengkel modifikasi Yogyakarta memintanya memodifikasi mobil. Klien itu memberikan uang tunai agar Suharyanto bisa mewujudkan mobil yang dia impikan. "Dari uang itu saya potong Rp35 juta untuk modal. Saya mencoba membuat yang terbaik waktu itu," ucap Suharyanto gembira.
Cobaan yang dialami oleh Suharyanto tidak hanya masalah modal saja. Saat dia memulai usaha modifikasi itu dia juga banyak mendapatkan cibiran dari banyak orang. Mereka menganggap remeh mobil-mobil modifikasi buatan Suharyanto. Tidak jarang banyak orang yang menjelek-jelekkan karyanya. Hanya saja hal itu tidak membuat Suharyanto patah arang. "Saya anggap hal yang biasa saja. Karena memang pasti ada banyak orang yang tidak suka," jelasnya.
Di tengah cibiran itu Suharyanto justru berhasil mengembangkan bisnis bengkel modifikasi miliknya. Bengkel modifikasi yang semula berukuran 10 x 6 meter itu kini jauh lebih luas dan sanggup menampung tujuh mobil.
Bisnis yang dia miliki juga tidak melulu bengkel modifikasi. Di samping bengkel High Class Auto juga berdiri rumah isi air ulang yang bernama High Class. Ketika ditanya apa tidak tertarik pindah ke Jakarta atau balik ke Yogyakarta, Suharyanto justru sama sekali tidak tertarik. "Saya di sini saja di rumah saya sendiri. Kalau pindah harus modal investasi lagi," kata pria yang justru memberdayakan warga sekitar Playen sebagai modifikator di bengkel High Class Auto.
Dia juga mensyukuri berita tentang bengkel miliknya yang tiba-tiba viral. Menurutnya kalau memang sudah ditetapkan rejeki tidak akan kemana. Apalagi dia sudah membuat modifikasi mobil Lamborghini sejak 2016 dan baru sekarang viral di dunia maya.
Ditemui SINDONews di bengkelnya, Suharyanto mengaku tidak menyangka kalau mobil dan bengkelnya tiba-tiba dibicarakan banyak orang. Padahal sejak tahun 2000 dia sudah fokus di dunia modifikasi mobil. "Sejak 2000 saya sudah ngebengkel modifikasi di Yogyakarta. Waktu itu di bengkel modifikasi tertua. Setiap tahun saya selalu ikut lomba modifikasi," ucap Suharyanto.
Dari berbagai ajang modifikasi itu, mobil modifikasi Suharyanto banyak mendapatkan penghargaan. Namun semuanya berubah ketika pria kelahiran Gunung Kidul itu memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Playen, Gunung Kidul. Saat itu dia ingin membuka usaha sendiri. Mandiri melalui tangannya sendiri.
"Sayangnya saat itu tidak ada yang mau memberikan bantuan pinjaman. Tidak ada yang percaya kalau bisnis yang saya coba lakukan bisa menguntungkan," ujarnya.
Upaya untuk mendapatkan bantuan modal dilakukan oleh Suharyanto dengan segala cara. Padahal saat itu yang dia butuhkan hanya modal Rp35 juta untuk memulai usaha bengkel modifikasi.
Sempat putus asa, Suharyanto akhirnya gembira ketika salah satu kliennya saat dia bekerja di bengkel modifikasi Yogyakarta memintanya memodifikasi mobil. Klien itu memberikan uang tunai agar Suharyanto bisa mewujudkan mobil yang dia impikan. "Dari uang itu saya potong Rp35 juta untuk modal. Saya mencoba membuat yang terbaik waktu itu," ucap Suharyanto gembira.
Cobaan yang dialami oleh Suharyanto tidak hanya masalah modal saja. Saat dia memulai usaha modifikasi itu dia juga banyak mendapatkan cibiran dari banyak orang. Mereka menganggap remeh mobil-mobil modifikasi buatan Suharyanto. Tidak jarang banyak orang yang menjelek-jelekkan karyanya. Hanya saja hal itu tidak membuat Suharyanto patah arang. "Saya anggap hal yang biasa saja. Karena memang pasti ada banyak orang yang tidak suka," jelasnya.
Di tengah cibiran itu Suharyanto justru berhasil mengembangkan bisnis bengkel modifikasi miliknya. Bengkel modifikasi yang semula berukuran 10 x 6 meter itu kini jauh lebih luas dan sanggup menampung tujuh mobil.
Bisnis yang dia miliki juga tidak melulu bengkel modifikasi. Di samping bengkel High Class Auto juga berdiri rumah isi air ulang yang bernama High Class. Ketika ditanya apa tidak tertarik pindah ke Jakarta atau balik ke Yogyakarta, Suharyanto justru sama sekali tidak tertarik. "Saya di sini saja di rumah saya sendiri. Kalau pindah harus modal investasi lagi," kata pria yang justru memberdayakan warga sekitar Playen sebagai modifikator di bengkel High Class Auto.
Dia juga mensyukuri berita tentang bengkel miliknya yang tiba-tiba viral. Menurutnya kalau memang sudah ditetapkan rejeki tidak akan kemana. Apalagi dia sudah membuat modifikasi mobil Lamborghini sejak 2016 dan baru sekarang viral di dunia maya.
(wsb)