Wuling New Confero S Tak Sekadar Suguhkan Kabin yang Luas
loading...
A
A
A
Meskipun awalnya diragukan bakal menjadi salah satu penantang brand-brand besar yang sudah lama malang melintang di pasar otomotif Indonesia, namun kini kehadiran Wuling tak bisa dipandang sebelah mata. Berada di bawah naungan SGMW yang merupakan joint venture tiga produsen mobil besar dan berpengalaman (SAIC Motor Corporation, General Motors, dan Wuling Automobile Company), nama Wuling Motors tak hanya moncer di negara asalnya, negeri Tirai Bambu, tetapi juga di seluruh dunia.
Perusahaan dengan logo berlian yang membentuk huruf W ini tak mau setengah hati dalam melakukan ekspansi keluar China. Di Asia Tenggara, Wuling menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dengan membangun pabrik di Cikarang yang resmi beroperasi pada 2017 silam, dengan target kapasitas produksi tahunan 120 ribu unit. Dari pabrik inilah Wuling memperkenalkan Wuling Confero yang juga di akan ekspor ke negara lain. Sasarannya, tak hanya pasar Asia Tenggara, tetapi negara-negara di kawasan lainnya.
(Baca Juga : Pembelian Alphard, Pajero, Accord, Dll Dipertimbangkan Bebas PPnBM )
Pakar marketing dan branding Yuswohady menilai, Wuling berhasil mengubah image bahwa produk-produk asal China memiliki kualitas kurang bail. ’’Mereka bisa mengubah itu, dan yang paling fenomenal Wuling melakukannya dengan cepat,’’ujarnya. Tak butuh waktu lama, kurang dari lima tahun, produk-produk Wuling mendapatkan respons yang sangat baik dari masyarakat Indonesia.
Menurut Yuswohady, biasanya, untuk mengubah image sebuah brand, butuh perjalanan panjang. Dia mencontohkan, pada 1950-an, Sony dipersepsikan sebagai produk murahan. Tak hanya Sony, Hyundai dan Kia pun mengalami hal yang sama. Bahkan, sebelum menjadi pemimpin pasar otomotif, Toyota juga bernasib sama. ’’Dulu Toyota dipersepsikan jelek dibandingkan General Motors dan Chrysler saat pertama kali masuk Indonesia,’’ujarnya. Namun, merek-merek tersebut, berhasil menghilangkan stigma tersebut dengan terus melakukan improvisasi, sehingga diterima oleh pasar. Meskipun membutuhkan waktu cukup lama.
(Baca Juga : Kemenperin Klaim Relaksasi PPnBM Sukses Genjot Penjualan Mobil )
Berbeda dengan Wuling, lanjut Yuswohady, pabrikan ini sudah memiliki pengalaman panjang di negara asalnya yang tidak dimiliki oleh kompetitornya. ’’Wuling inovasinya sangat cepat karena mereka memiliki pengalaman melakukan improvisasi di pasar domestik yang sangat besar, miliaran orang. Sehingga, saat melakukan ekspansi, Wuling sudah mampu membawa produk yang sudah disempurnakan, sehingga cepat diterima oleh pasar,’’papar Yuswohady yang juga Managing Partner Inventure itu.
Sebagai perusahaan asal China, skala keekonomian sudah dicapai Wuling di pasar domestik dalam negerinya. Sehingga, saat melakukan ekspansi ke negara lain, tak menghadapi tantangan yang terlalu berat. ’’Mereka sebelum ke luar negeri belajar di dalam negerinya dulu. Kedepan, produk-produk asal China berpeluang besar mengalahkan para kompetitornya karena mereka bisa deliver more dengan harga less. Artinya, menjual barang berkualitas dengan harga terjangkau,’’beber Yuswohady.
Dia pun mengungkapkan, saat berkunjung ke mal Kelapa Gading di Jakarta Utara, pekan lalu, dirinya menyempatkan diri untuk melihat produk-produk Wuling dipamerkan di mal tersebut. ‘’Transformasi dan inovasi mereka cepat sekali. Mengikuti tren digitaliasi yang saat ini sedang melanda dunia dan China sebagai leader-nya. Ternyata orang mulai suka Wuling karena mereka memiliki kekuatan di fitur-fitur digital yang tidak dimiliki kompetitornya,’’tegasnya.
(Baca Juga : Menperin Minta Distributor Kasih Diskon Selain Potongan Relaksasi PPnBM )
Dia mencontohkan fitur entertainment dan fitur lainnya yang dihadirkan di dalam kabin. Spesifikasinya sama dengan yang diusung mobil-mobil Eropa dan mobil premium lansiran pabrikan Jepang. ’’Meskipun tergolong nekat, menjual mobil dengan banyak fitur canggih dan harganya terjangkau, tetapi kualitasnya memang bagus. Ini akan menjadi ancaman serius bagi para kompetitornya. Soal mesin, menurut saya sekarang bukan menjadi kunci persaingan lagi,’’cetusnya.
Perusahaan dengan logo berlian yang membentuk huruf W ini tak mau setengah hati dalam melakukan ekspansi keluar China. Di Asia Tenggara, Wuling menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dengan membangun pabrik di Cikarang yang resmi beroperasi pada 2017 silam, dengan target kapasitas produksi tahunan 120 ribu unit. Dari pabrik inilah Wuling memperkenalkan Wuling Confero yang juga di akan ekspor ke negara lain. Sasarannya, tak hanya pasar Asia Tenggara, tetapi negara-negara di kawasan lainnya.
(Baca Juga : Pembelian Alphard, Pajero, Accord, Dll Dipertimbangkan Bebas PPnBM )
Pakar marketing dan branding Yuswohady menilai, Wuling berhasil mengubah image bahwa produk-produk asal China memiliki kualitas kurang bail. ’’Mereka bisa mengubah itu, dan yang paling fenomenal Wuling melakukannya dengan cepat,’’ujarnya. Tak butuh waktu lama, kurang dari lima tahun, produk-produk Wuling mendapatkan respons yang sangat baik dari masyarakat Indonesia.
Menurut Yuswohady, biasanya, untuk mengubah image sebuah brand, butuh perjalanan panjang. Dia mencontohkan, pada 1950-an, Sony dipersepsikan sebagai produk murahan. Tak hanya Sony, Hyundai dan Kia pun mengalami hal yang sama. Bahkan, sebelum menjadi pemimpin pasar otomotif, Toyota juga bernasib sama. ’’Dulu Toyota dipersepsikan jelek dibandingkan General Motors dan Chrysler saat pertama kali masuk Indonesia,’’ujarnya. Namun, merek-merek tersebut, berhasil menghilangkan stigma tersebut dengan terus melakukan improvisasi, sehingga diterima oleh pasar. Meskipun membutuhkan waktu cukup lama.
(Baca Juga : Kemenperin Klaim Relaksasi PPnBM Sukses Genjot Penjualan Mobil )
Berbeda dengan Wuling, lanjut Yuswohady, pabrikan ini sudah memiliki pengalaman panjang di negara asalnya yang tidak dimiliki oleh kompetitornya. ’’Wuling inovasinya sangat cepat karena mereka memiliki pengalaman melakukan improvisasi di pasar domestik yang sangat besar, miliaran orang. Sehingga, saat melakukan ekspansi, Wuling sudah mampu membawa produk yang sudah disempurnakan, sehingga cepat diterima oleh pasar,’’papar Yuswohady yang juga Managing Partner Inventure itu.
Sebagai perusahaan asal China, skala keekonomian sudah dicapai Wuling di pasar domestik dalam negerinya. Sehingga, saat melakukan ekspansi ke negara lain, tak menghadapi tantangan yang terlalu berat. ’’Mereka sebelum ke luar negeri belajar di dalam negerinya dulu. Kedepan, produk-produk asal China berpeluang besar mengalahkan para kompetitornya karena mereka bisa deliver more dengan harga less. Artinya, menjual barang berkualitas dengan harga terjangkau,’’beber Yuswohady.
Dia pun mengungkapkan, saat berkunjung ke mal Kelapa Gading di Jakarta Utara, pekan lalu, dirinya menyempatkan diri untuk melihat produk-produk Wuling dipamerkan di mal tersebut. ‘’Transformasi dan inovasi mereka cepat sekali. Mengikuti tren digitaliasi yang saat ini sedang melanda dunia dan China sebagai leader-nya. Ternyata orang mulai suka Wuling karena mereka memiliki kekuatan di fitur-fitur digital yang tidak dimiliki kompetitornya,’’tegasnya.
(Baca Juga : Menperin Minta Distributor Kasih Diskon Selain Potongan Relaksasi PPnBM )
Dia mencontohkan fitur entertainment dan fitur lainnya yang dihadirkan di dalam kabin. Spesifikasinya sama dengan yang diusung mobil-mobil Eropa dan mobil premium lansiran pabrikan Jepang. ’’Meskipun tergolong nekat, menjual mobil dengan banyak fitur canggih dan harganya terjangkau, tetapi kualitasnya memang bagus. Ini akan menjadi ancaman serius bagi para kompetitornya. Soal mesin, menurut saya sekarang bukan menjadi kunci persaingan lagi,’’cetusnya.